SuaraBogor.id - Angkot Depok meledak di SPBU Margonda saat mengisi BBG atau bahan bakar gas, Rabu (30/12/2020) malam. Ledakan itu terpusat di SPBU jalan Raya Margonda yang kini sudah dipasang Polisi Line.
Berdasarkan keterangan petugas SPBU tersebut peristiwa ledakan terjadi pada pukul 22.00 WIB ketika sedang mengisi bahan bakar gas ke angkutan kota (Angkot) 73 jurusan KP. Rambutan -Simpangan Depok.
"Kejadian pas pengisian mobil angkot 73 jurusan KP. Rambutan Simpangan Depok jam 10 malam, " kata Jajang kepada SuaraBogor.id, Kamis (31/12/2020).
Peristiwa ini pihak SPBU tidak bisa memberikan penjelasan lebih detail. Sebab, pihaknya sudah menyerahkan ke Pertamina dan kepolisian.
Baca Juga: Angkot Meledak di Depok saat Isi Gas di SPBU Margonda
Meski begitu, tetap ada penjagaan sekitar area SPBU supaya tidak ada yang merokok untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan.
"Dari pihak SPBU menyerahkan ke Pertamina. Gak ada korban jiwa," kata Jajang.
Sementara itu, Kapolres Metro Depok Kombes Pol Azis Andriansyah mengatakan ledakan semalam di Jalan Margonda itu terjadi di sebuah SPBU.
Namun sumber ledakan bukan dari SPBU tersebut.
“Tidak bersumber SPBU-nya tapi bersumber dari kendaraan yang sedang mengisi tabung gas,” kata Azis.
Baca Juga: Dorr! Dorr! Polisi Tembak Polisi, Satu Tewas
Azis melanjutkan, peristiwa ledakan itu tidak ada korban jiwa, hanya angkot yang mengalami kerusakan.
Selain itu, sopir pengemudi angkot telah dimintai keterangan atas kejadian ini.
"Gak ada penumpang di dalam saat pengisian yang menyebabkan ledakan, " Kata Azis.
Dari keterangan yang didapat, ledakan diduga terjadi karena angkot tidak layak jalan atau penggunaam tabunh gas yang kurang layak di angkot tersebut.
Namun untuk kepastiannya masih perlu pemeriksaan laboratorium.
“Adapun dugaan terjadinya ledakan tersebut adalah sementara ya sambil kita menunggu hasil pemeriksaan lab juga diperlukan, sementara diduga adalah tidak layaknya kendaraan tersebut jalan atau penggunaan tabung gas yang ada di kendaraan tersebut,” ungkapnya.
Angkot tersebut saat itu sedang mengisi bahan bakar gas (BBG). Sebelumnya, bahan bakar yanh digunakan adalah jenis bensin.
"Karena kendaraan tersebut awalnya adalah kendaraan yang menggunakan bahan bakar bensin, kemudian diganti dengan bahan bakar gas. Dilihat dari TKP untuk tabung gasnya itu masih utuh, kami curigai itu terjadi karena sambungannya yang mungkin tidak kuat,” pungkas Azis.
Berita Terkait
-
Adu Pendidikan Supian Suri Vs Imam Budi, Panas Saling Serang di Debat Terakhir Pilkada Depok
-
Miliano Jonathans Belum Mau Dinaturalisasi Timnas Indonesia: Jujur Saya Tunggu....
-
Ancam Pengemudi Lain dan Ngaku-ngaku Tentara, Pria Kasus 'Koboi Jalanan' di Depok jadi Tersangka
-
Siapa Djara Jonathans? Bule Depok, Dilatih Pemain Naturalisasi Gagal Jhonny van Beukering
-
Pokemon TCG Academia Hadir di Depok, Ajak Penggemar Belajar dan Bermain
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
Harga Emas Antam Masih Bertahan Tinggi di Level Rp1.541.000/Gram Pada Akhir Pekan
-
Sambut Presiden dengan Kemewahan, Mercedes-Maybach S650 Pullman Jadi Tunggangan Prabowo di Abu Dhabi
-
Tangan Kanan Bongkar Shin Tae-yong Punya Kendala di Timnas Indonesia: Ada yang Ngomong...
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
Terkini
-
Soal Opsi TPS Darurat, Ini Kata Pemkab Bogor
-
Disdukcapil Kabupaten Bogor Buka Lebih Banyak Slot Layanan, Masyarakat Diuntungkan
-
Dukung Penuh Paslon Rudy-Ade, Rachmat Yasin: Bogor Akan Semakin Berkembang
-
Atang-Annida Optimis Rebut Hati Warga Bogor
-
Pesta Bogor Hepi Sendi-Melli, Ribuan Relawan Siap Rebut Kemenangan di Pilkada