SuaraBogor.id - Keamanan data pribadi penerima vaksin Covid-19 dijamin oleh pemerintah. Data-data tersebut tidak akan disalahgunakan untuk kepentingan lain selain program vaksinasi.
Juru bicara Vaksin Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan aturan pengelolaan data penerima vaksin sudah diatur dalam Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 253 Tahun 2020.
"Perlu kami tegaskan bahwa keamanan data penerima vaksin dijamin oleh pemerintah dan pengelolaannya berdasarkan peraturan perundang-undangan sesuai," kata Siti Nadia Tarmizi dalam jumpa pers dari Istana Negara, Jakarta, Senin (4/1/2021).
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes itu menjelaskan, data pribadi penerima vaksin dihimpun melalui peraturan perundang-undangan yang dilengkapi dengan sistem keamanan sehingga tidak akan digunakan untuk kepentingan lain selain vaksinasi.
Nadia menambahkan, setiap penerima vaksin akan mendapatkan pesan singkat atau SMS dari aplikasi PeduliCovid, kemudian penerima diminta melakukan verifikasi dan registrasi ulang untuk status kesehatan dan memilih tempat serta jadwal vaksinasi.
Sementara bagi penerima vaksin yang berada di daerah dengan kendala internet, maka Satgas Covid-19 akan melakukan verifikasi dan registrasi secara manual di kecamatan setempat.
"Registrasi ini sangat penting, karena sebagai upaya verifikasi dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang akan ditanyakan oleh sistem untuk mengonfirmasi domisili serta skrining sederhana terhadap penyakit penyerta yang diderita," jelasnya.
Rencananya, sebanyak 181,5 juta masyarakat Indonesia akan disuntik vaksin Covid-19 untuk menciptakan kekebalan kelompok atau herd immunity.
"Rencana vaksinasi yang mudah-mudahan dapat kita laksanakan dalam kurun waktu 15 bulan ke depan dengan sasaran sebanyak 181,5 juta jiwa," tuturnya.
Baca Juga: Vaksin Sinovac di Jateng: Solo 4.364 Dosis, Semarang 5.450 Dosis
Diketahui, sebanyak 1,3 juta tenaga kesehatan akan menjadi kelompok pertama bersama Presiden Joko Widodo yang akan disuntik vaksin CoronaVac.
Pemerintah telah mengimpor 3 juta vaksin buatan perusahaan Sinovac Biotech dan sudah mulai didistribusikan ke beberapa dinas kesehatan di daerah.
Selain dari Sinovac, pemerintah juga telah meneken kesepakatan suplai vaksin COVID-19 dari Novavax - pengembang vaksin dari Amerika dan Kanada, dan AstraZeneca - pengembang vaksin dari Inggris.
Berita Terkait
-
Pengusaha Vaksin Dunia Kumpul di Bali, Bahas Strategi Jangka Panjang Industri Global
-
Profil Carina Joe, Pahlawan Vaksin Covid-19 Raih Bintang Jasa Utama dari Presiden Prabowo
-
CEK FAKTA: Joe Biden Terserang Kanker Gara-gara Vaksin Covid-19, Benarkah?
-
Vaksin TBC Bill Gates Diuji di Indonesia: Aman atau Tidak? Ini Kata Istana
-
Mudik Gratis Bio Farma 2025 Akan Dibuka, Cek Syarat dan Jadwal Pendaftarannya
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Tiga Fungsi Rahasia Hutan Kota Tajur yang Akan Ubah Wajah Bogor Selamanya
-
Menggantungkan Nasib pada Nama Lama: Perbasi Bogor Blak-blakan, Tak Ada Satupun Atlet Profesional
-
3 Fakta Mengejutkan di Balik Penangkapan ASN Tangerang di Parung Bogor
-
14 Hari Penentuan! Akankah Berkas Gratifikasi Kades Cikuda Dinyatakan Lengkap oleh Jaksa?
-
Geger! Warga Cogreg Bogor Dikejutkan Penemuan Mayat Pria di Lantai Dua Rumah Sendiri