Perihal sosok Ustaz Erwan Saad sang deklarator tentara Allah di Bandung, Andriawan lantas mengulasnya. Dia dalam rekam jejak mendirikan tempat dan masjid tersebut pada 2006 silam. Aktivitasnya selama ini, tidak tertutup.
Dia dikenal warga aktif melakukan kajian agama, memberikan pendidikan agama ke anak-anak, serta acap guyub dengan kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas RT dan RW. Ustaz Erwan Saad sendiri, kata dia, bukanlah warga Desa Mekar Mukti.
Namun warga dari kecamatan lain di Bandung Barat. Akan tetapi, selama ini sejak 2006 beliau sudah membangun aktivitas agama di wilayah Mekar Mukti.
“Terakhir beliau sangat jarang ke sana. Paling hanya utus perwakilan yang ditanggungjawabkan. Kalaupun datang paling isi khutbah Jumat, tidak rutin, sebulan satu kali, dan mungkin datang kalau ada waktu saja,” katanya.
Sementara itu, Ketua Komisi Dakwah MUI, Cholil Nafis, turut angkat bicara soal deklarasi tentara Allah di Bandung. Menurut dia, aktivitas itu perlu diselidiki.
Apakah jundullah yang dimaksud dalam kacamata radikal atau sekadar militansi beragama belaka.
Sebab, kata beliau pada ayat yang diterjemahkan di surat Muhammad ayat 7, artinya kalau kita menolong Allah maka kita akan ditolong. Dia kemudian membaca konteks bisa saja Ustaz Erwan Saad sekadar menunjukkan totalitas beragama.
Yakni menyampaikan ajaran Islam, menyebarkan akhlak positif dan hal-hal baik.
“Apalagi beliau dalam deklarasinya juga tak bawa senjata, saya lihat tak begitu rawan. Akan tetapi tetap perlu diselidiki apakah konteksnya sekadar syiar atau ke sifat buruk,” katanya di kesempatan sama.
Baca Juga: Reaksi Australia saat Dengar Abu Bakar Baasyir Dibebaskan
Sebab jangan sampai, katanya, tentara Allah yang di-deklarasi kan di Bandung dipahami masyarakat sebagai bagian dari rencana ke hal-hal destruktif, terorisme, ekstrimisme.
“Kalau sebatas memahami agama, tentara Allah untuk sebarkan agama, kebaikan, itu positif. Perlu diselidiki, paham keagaamaannya Ustaz Erwan Saad seperti apa, apa yang diajarkan, nanti akan ketahuan, dia mengarah ke terorisme, atau cuma sekadar totalitas dalam beragama,” katanya.
Berita Terkait
-
Bom Hotel di Filipina, Penjara Seumur Hidup: Ibu di Jawa Tengah Merana Minta Anaknya Dipulangkan
-
ASN Kanwil Aceh Diduga Terlibat Terorisme, Kemenag Siapkan Sanksi
-
Densus 88 Bongkar Sel Teroris di Aceh, Dua Petingginya Ternyata ASN
-
'Bukan Kaleng-kaleng' Densus 88 Bongkar Peran Strategis Dua ASN Aceh di Jaringan Terorisme
-
Densus 88 Tangkap Dua ASN di Aceh Terkait Terorisme
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
-
Emas Antam Menggila, Harga Naik Kembali ke Rp 1,9 Juta per Gram
Terkini
-
DPRD Kota Bogor Tuntaskan Pembahasan KUA-PPAS 2026 di Tingkat Komisi
-
Sosialisasikan Raperda Ekraf, DPRD Kota Bogor Dorong Kebangkitan Industri Kreatif
-
Dendam 15 Tahun Akibat Sepak Bola: Tragedi Berdarah di Jasinga, Satu Warga Tewas Ditusuk Parang
-
Gebrakan dari Hambalang, Sinyal Keras Perang Terbuka Lawan Mafia Tambang
-
Babak Baru Kasus Fitnah Jusuf Kalla: Divonis 1,5 Tahun, Silfester Matutina Lawan Balik Lewat PK