Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Minggu, 10 Januari 2021 | 05:25 WIB
Petugas melintasi logo perusahaan angkutan udara Sriwijaya dan NAM Air di Posko Crisis Center Sriwijaya Air SJ 182 Terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (9/1/2021). [ANTARA FOTO/Fauzan]

SuaraBogor.id - Direktur Utama Sriwijaya Air Jefferson Irwin Jauwena menegaskan pesawat Sriwijaya Air jatuh kemarin dalam kondisi sehat. Pesawat Sriwijaya Air jatuh di Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021).

Pesawat Sriwijaya Air jatuh itu rute Jakarta - Pontianak. Kondisi pesawat diklaim layak terbang.

"Kondisi pesawat dalam kondisi sehat," kata dia dalam jumpa pers di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Banten, Sabtu malam.

Sebelum Sriwijaya Air SJ 182 terbang, dinyatakan tidak mengalami kerusakan.

Baca Juga: Pesawat Sriwijaya Air SJY 182 Jatuh, Ini Respon Ikatan Pilot Indonesia

Petugas berjaga di Posko Crisis Center Sriwijaya Air SJ 182 di Terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (9/1/2021). [ANTARA FOTO/Fauzan]

Pesawat Sriwijaya Air terkait sudah terbang ke Pontianak dan Pangkal Pinang sebelum dinyatakan hilang.

Saat terbang ke Pontianak kedua kalinya seharusnya tidak ada masalah.

Terkait keterlambatan pesawat terkait, dia mengatakan hal itu bukan karena mengalami kerusakan, tetapi alasan cuaca yang tidak mendukung.

"Delay (keterlambatan) akibat hujan deras, makanya ada delay 30 menit saat boarding," kata dia.

Ia mengatakan, akan memberikan pendampingan bagi keluarga korban dan kooperatif dalam proses pencarian serta penyelamatan awak dan penumpang SJ 182.

Baca Juga: MUA Pontianak Jadi Penumpang Sriwijaya Air yang Jatuh, Sahabat Syok

"Kami akan memberikan pendampingan dan kami akan bekerja dalam proses pencarian pesawat ini. Untuk selanjutnya kami akan mengumpulkan informasi lebih lanjut," kata dia.

Petugas berjaga di Posko Crisis Center Sriwijaya Air SJ 182 di Terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (9/1/2021). [ANTARA FOTO/Fauzan]

Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengatakan sejumlah unsur terkait mengerahkan potensinya untuk proses pencarian dan penyelamatan.

Dalam proses SAR itu, Kemenhub mengirimkan satu kapal, Basarnas (tiga kapal utama, tiga kapal karet, dan dua sea rider), TNI AL (tiga kapal KRI), dan Polair Polda (enam kapal)

"Seluruh jajaran bergerak cepat untuk pencarian dan penyelamatan," katanya.

Load More