SuaraBogor.id - Sutradara Kartun Nussa Angga Dwimas Sasongko jawab tudingan Kartun Nussa radikal. Ini menyusul penayangan film animasi 'Nussa' menimbulkan kontroversi.
Tudingan bahwa animasi islami itu mengandung konten radikal dan intoleran pun merebak di media sosial.
Lewat akun Twitternya, Angga Dwimas Sasongko memberikan pembelaan. Melalui beberapa cuitan, ia menegaskan bahwa animasi ciptaan anak bangsa itu memuat nilai-nilai cinta tanah air.
Pada Selasa (12/1/2021) Angga mengunggah sebuah potongan video animas 'Nussa' episode spesial hari Kemerdekaan RI. Ia menyebut animasi ini mengandung nilai cinta tanah air.
Baca Juga: Kritik Film Nussa, Denny Siregar: Jangan Jadi Jembatan Propaganda Mereka!
"Menutup hari ini dengan cuplikan eps Hari Kemerdekaan, Nussa dan Rara yang mencintai Indonesia. Merdeka, kata Rara, #NussaUntukSemua," tulis @anggasasongko.
Dalam cuplikan episode tersebut, tampak Nussa dan Rara serta beberapa karakter lain sedang memeriahkan perayaan HUT Kemerdekaan RI. Terlihat Rara sangat gembira mengenakan atribut bendera Merah Putih di pipinya sambil meneriakkan kata 'merdeka'.
Dalam video tersebut juga tertulis sebuah quote yang menunjukkan semangat cinta tanah air serta semangat membangun negeri.
"Mensyukuri kemerdekaan adalah dengan ketaatan pada Allah Sang Pemberi. Bersama-sama membangun negeri karena kemenangan itu tak dinikmati sendiri," bunyi sebuah quotes dalam cuplikan episode itu.
Angga juga sempat memperlihatkan rasa bangganya bisa bergabung dalam film tersebut. Ia mengapresiasi kerja keras semua pihak yang terlibat dalam pembuatan film animasi islami tersebut.
Baca Juga: Warung Makan Mbah Juri, Wujud Toleransi Umat Katolik dan Muslim
"Trailer pertama "Nussa The Movie". Bangga sekali jadi bagian dari pekerjaan besar ini. Film animasi yang dikerjakan selama 2 tahun oleh ratusan animator, storyteller, produser, engineer dll. Usaha kami membawa animasi Indonesia ke level berbeda. Indonesia bisa. #NussaUntukSemua," tulisnya dalam unggahan trailer film tersebut.
Dukungan pun mengalir dari para warganet. Salah satu yang paling vokal menyerukan dukungan untuk animasi 'Nussa' adalah @Syafiqr***. Ia bahkan meminta dukungan warganet lain untuk mendukung kanal Youtube animasi tersebut.
"Yok kita like dan subscribe kanal Nussa dan Rara ini. Semoga like dan subscribe kita ini bisa menghidupkan animasi Muslim yang benar-benar islami. Dengan begitu, setidaknya ada tontonan bermutu dan bermuatan Islam.
Ada juga warganet yang membahas soal Islamophobia yang ditunjukkan oleh pihak-pihak yang menentang eksistensi animasi ini.
"Sebagai penonton setia Nussa Rarra di kanal youtube, emang serem banget sih para Islamophobic ini. Setelah tayang beberapa jam langsung muncul unlikes ribuan. Kayak buzzer diarahin gitu. Masa iya sih kartun anak anak unlikes nya ribuan," tulis akun @aggnuse****
Berita Terkait
-
Ibadah Terganggu, Umat Buddha Cetya Mengadu ke DPRD DKI, Begini Jalan Tengahnya
-
Nasionalisme Mees Hilgers Diragukan, Exco PSSI Langsung Beri Komentar Pedas
-
Detik-Detik Amanda Manopo Hentikan Aktivitas saat Azan, Netizen: Toleransinya Luar Biasa
-
Jordi Onsu Ungkap Pengalaman Ikut Tafakur meski Bukan Umat Muslim: Biar Batin Gue Tenang
-
Pemerintahan Prabowo Diminta Tinjau Aturan yang Bertentangan dengan Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan
Tag
Terpopuler
- Tanggapi Kisruh Andre Taulany Parodikan Gelar Raffi Ahmad, Feni Rose: Lagian Kantor yang Kasih di Ruko
- Berani Minta Maaf ke Lembaga Kerukunan Sulsel, Denny Sumargo Dapat Dukungan dari Sumatera sampai Papua
- Harta Kekayaan Roy Suryo yang Dituduh sebagai Pemilik Akun Fufufafa
- Profil Lex Wu: Tantang Ivan Sugianto Duel usai Paksa Anak SMA Menggonggong
- Geng Baru Nikita Mirzani Usai Lepas dari Fitri Salhuteru Disorot: Circlenya Lebih Berkualitas
Pilihan
-
Setelah Dihitung, Wamenhub Bilang Harga Tiket Pesawat Bisa Turun di Libur Nataru
-
Luhut Yakin Prabowo Bisa Capai Pertumbuhan Ekonomi 8%, Ini Strateginya
-
Teken Dealership Agreement Eksklusif, MAB Jadi Distributor Resmi Truk Yutong di Indonesia
-
Tol Balikpapan-Samarinda Sepi Peminat Meski Persingkat Waktu Menuju IKN, Apa Alasannya?
-
IKN Tak Berpenghuni? Akademisi Sindir Minta Jokowi yang Jadi "Penunggunya"
Terkini
-
Reformasi Birokrasi di Bogor, Atang-Annida Dorong ASN Profesional
-
Kronologi Lengkap Empat Santri Tewas Akibat Longsor di Ponpes Sukabumi, Dua Luka Ringan Tiga Luka Berat
-
Anies Baswedan Dukung Atang Trisnanto Jadi Wali Kota Bogor
-
Dukung MCP KPK, DPRD Komitmen Hadirkan Pengelolaan Pokir yang Akuntabel
-
AI Jadi Kunci Sukses Media Daring? Suara.com Bagi Tips dan Triknya