SuaraBogor.id - Pangandaran diguncang gempa, Selasa (19/1/2021). Gempa Pangandaran berpusat di bawah laut.
Gempa Pangandaran sebesar 3,5 skala richter. Gempa Pangandaran terjadi pukul 16.52 WIB.
Info Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika mencatat gempa di lokasi 8.02 LS - 107.86 BT. Pusat gempa di 78 km barat daya Kabupaten Pangandaran di kedalaman laut 24 km.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah menyusun kajian risiko bencana dan peta rawan bencana sampai tingkat desa guna memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait dengan kondisi kebencanaan.
Baca Juga: 2021 Marak Bencana, Pemerintah Klaim Sediakan Rapid Antigen di Pengungsian
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat Dani Ramdan menjelaskan peta rawan bencana di Jabar itu meliputi semua jenis potensi kebencanaan, seperti banjir, longsor, gempa bumi, dan tsunami.
Dari 27 kabupaten/kota, 14 daerah masuk kategori risiko bencana tinggi dan 13 daerah berisiko bencana sedang. Tidak ada daerah di Jabar yang masuk kategori risiko bencana rendah.
Setelah peta rawan bencana disusun, katanya, langkah selanjutnya menyusun rencana penanggulangan bencana (RPB) di tingkat kabupaten/kota dan provinsi. Dari RPB itu, rencana kontingensi jenis kebencanaan setiap kabupaten/kota dapat disusun.
Berdasarkan kajian risiko dan peta rawan bencana itu, katanya, pemerintah desa bisa menyusun, misalnya jalur evakuasi manakala situasinya berpotensi bencana, tempat evakuasi atau pengungsian, kesiapan personel dan peralatan penanganan bencana.
Ia menjelaskan kewaspadaan dan kesadaran masyarakat akan potensi bencana menjadi kebutuhan mutlak. Selain untuk mencegah terjadi bencana, dua hal tersebut dapat meminimalisasi potensi korban meninggal dunia dan kerugian harta benda.
Baca Juga: Tiba di Mamuju, RS Apung KRI Soeharso Siap Layani Korban Gempa
Jika masyarakat sadar potensi bencana di lingkungan sekitarnya, katanya, mereka dapat melakukan mitigasi bencana, seperti rutin memeriksa dan membersihkan saluran-saluran air supaya tidak tersumbat sampah atau material lainnya, memeriksa tebing-tebing terkait dengan vegetasi atau tembok penahan tanah.
Jika terjadi retakan di tanah atau di tembok penahan tersebut apalagi ada aliran air yang merembes, hal itu tanda bahwa bisa terjadi potensi longsor.
Dalam kondisi demikian, khususnya ketika terjadi hujan lebat, katanya, masyarakat yang bermukim di sekitar tebing seperti itu melakukan evakuasi ke tempat yang lebih aman.
Selain itu, masyarakat yang tinggal di bantaran sungai, jika tinggi muka air sungai sudah mencapai level membahayakan, katanya, segera melakukan evakuasi ke tempat lebih tinggi.
Dani menjelaskan dalam periode "golden time" yakni 0-30 menit saat terjadi bencana, 34 persen faktor keselamatan dari bencana bersumber dari kesiapsiagaan individu yang terbentuk karena pengetahuan dan kemampuan yang bersangkutan melakukan evakuasi, sedangkan 31 persen lain bersumber dari pertolongan orang-orang terdekat, yakni anggota keluarga yang juga memiliki pengetahuan dan rencana kontigensi yang dilatihkan jika terjadi bencana.
Ia menyebut 17 persen faktor keselamatan lainnya bersumber dari pertolongan komunitas, seperti tetangga se-RT/RW atau rekan sekantor/pabrik.
Berita Terkait
-
Gempa Pangandaran Magnitudo 5,1 Tak Berpotensi Tsunami
-
Gempa Magnitudo 5,1 Guncang Pangandaran, Masyarakat Diminta Waspada Gempa Susulan!
-
Dinilai Tidak Peka,Taemin SHINee Meminta Maaf Usai Singgung Gempa di Jepang
-
Apa Isi Manga The Future I Saw? Disebut Prediksi Gempa Jepang pada Juli 2025
-
Status Awas! Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Erupsi
Terpopuler
- Selamat Tinggal, Kabar Tak Sedap dari Elkan Baggott
- 1 Detik Jay Idzes Gabung Sassuolo Langsung Bikin Rekor Gila!
- Andre Rosiade Mau Bareskrim Periksa Shin Tae-yong Buntut Tuduhan Pratama Arhan Pemain Titipan
- Penantang Kawasaki KLX dari Suzuki Versi Jalanan, Fitur Canggih Harga Melongo
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Keluarga dengan Sensasi Alphard: Mulai Rp50 Juta, Bikin Naik Kelas
Pilihan
-
Perbedaan Usaha PSSI dan Menpora Mau Gelar Liga Putri Secepatnya
-
Kumpulan Nasib Buruk Elkan Baggott Tolak Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert
-
TERBARU Update Ranking FIFA Timnas Indonesia Juli 2025
-
Patrick Kluivert Gelar Pertemuan Rahasia dengan Legenda Belanda Jelang Ronde 4
-
Tok! Carlo Ancelotti Dibui 1 Tahun: Terbukti Gelapkan Pajak Rp6,7 M
Terkini
-
Atasi Banjir Cileungsi, Ketua DPRD Bogor Minta Bongkar Bangunan Liar Penyebab Penyempitan Sungai
-
Miris, Dibuang dalam Tas Belanja di Bogor, Bayi Laki-Laki Ini Selamat Berkat Seorang Pemancing
-
5 Rekomendasi Sepatu Sekolah SD Murah dan Awet di Bawah Rp200 Ribu, Siap Sambut Tahun Ajaran Baru!
-
Karma Instan! Pemerkosa Siswi SMP di Bogor Kini Rasakan Dinginnya Sel Penjara
-
435 Koperasi Merah Putih di Bogor Siap Beroperasi, Desa Hambalang Jadi Percontohan Nasional