SuaraBogor.id - Sudah 10 hari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) diterapkan di Kota Bogor, Jawa Barat.
Namun, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Bogor malah terus meningkat.
Seperti pada Rabu (20/1/2021) malam, tercatat ada tambahan 105 kasus baru.
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto mengatakan, ada beberapa faktor penyebab melonjaknya kasus positif Covid-19 selama penerapan PPKM kali ini.
Menurutnya, lonjakan itu terjadi imbas dari libur panjang di akhir tahun.
Sebab, banyak orang yang berlibur baik ke luar daerah dan juga masuk daerah Kota Bogor.
"Pertama, lonjakan terjadi imbas dari liburan di akhir tahun, banyak masyarakat yang berlibur kan," katanya kepada wartawan, Kamis (21/1/2021).
Dari hasil penelusuran Satgas Covid-19, pada Selasa (19/1/2021) ada kasus baru yang muncul yakni sebanyak 120 orang terkonfirmasi positif.
Bima berujar, hal itu disebabkan adanya rombongan kegiatan keagamaan dari luar kota.
Baca Juga: Takut RS DKI Penuh, Pasien Covid Bodetabek Terancam Dipulangkan ke Asalnya
"Ada rombongan kegiatan keagamaan dari luar kota, makanya kita tekankan betul, kuarangi mobilitas," ujarnya.
Kedua, kata Bima, kurangnya tempat tidur di Rumah Sakit (RS) rujukan pasien Covid-19.
"Terpaksa ada yang dirawat di rumah sendiri untuk isolasi mandiri. Hal itu justru sangat rawan menularkan virus kepada orang lain, atau satu rumah," jelasnya
"Kita genjot di tiga hal itu, membubarkakan kerumunan, mengurangi mobilitas serta menambah tempat tidur untuk pasien Covid-19 di RS," sambungnya.
Ia menambahkan, dalam waktu dekat ini juga akan ada salah satu hotel yang difungsikan untuk pasien Covid-19 dengan kategori Orang Tanpa Gejala (OTG).
"Dalam waktu dekat kita akan resmikan hotel untuk pasien OTG," tutupnya.
Berita Terkait
-
Anggaran Daerah Dipotong, Menteri Tito Minta Pemda Tiru Jurus Sukses Sultan HB X di Era Covid
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Korupsi Wastafel, Anggota DPRK Aceh Besar jadi Tersangka usai Polisi Dapat 'Restu' Muzakir Manaf
-
Isu Polusi Udara, Wamen Bima Arya Minta Pejabat Naik Transportasi Umum
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Mensos Gus Ipul Bongkar Data: 600 Ribu Penerima Bansos Sikat Uang Rakyat untuk Judi Online
-
Bogor Raya hingga Bali: Ini 7 Lokasi yang Akan Mengubah Sampah Menjadi Harta Karun Listrik
-
Babak Baru Demo Angkot di Bogor, Kasus Pengeroyokan Petugas Dishub Ubah Tuntutan Jadi Laporan Pidana
-
Ini Leuwiliang! Destinasi Healing di Bogor yang Punya Curug Spektakuler dan Kuliner Sunda Otentik
-
Reduksi Angkot Mandiri Tak Diapresiasi, Sopir di Bogor: Kami Mau Hidup, Bukan Dihabisi