SuaraBogor.id - Perubahan iklim seperti pemanasan global memiliki kaitan erat dengan letusan gunung berapi, demikian dikatakan Volkanolog Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung (ITB) Dr Eng Mirzam Abdurrachman, ST MT.
Ia mengatakan bahwa letusan gunung api bisa memicu pemanasan global. Sebaliknya perubahan iklim, termasuk pemanasan global yang menyebabkan es mencair juga bisa meningkatkan risiko erupsi gunug api.
"Letusan gunung api dapat menyebabkan terjadi pemanasan global (global warming). Karena pada saat gunung api meletus, tidak hanya abu vulkanik yang dikeluarkan, tetapi juga kadang-kadang mengeluarkan gas," kata Mirza Abdurrachman dalam siaran pers Humas ITB, Kamis (21/1/2021).
Mirza menuturkan ada dua yang tipe gas yang secara signifikan dikeluarkan gunung api, yaitu gas CO2 dan SO2.
"Ketika CO2 keluar maka terjadi efek rumah kaca. Panas yang masuk ke Bumi tertahan tidak bisa keluar lagi sehingga terjadi global warming. Tetapi kalau SO2 yang keluar itu sebaliknya, gas ini seperti payung jadi panas dari matahari tidak bisa masuk maka letusan Tambora letusan Toba dan beberapa gunung api besar yang mengeluarkan SO2, menurunkan temperatur Bumi sampai beberapa tahun kemudian," ujarnya.
Lantas bagaimana dengan gunung api di Indonesia?
Letusan gunung api di Indonesia bisa mempengaruhi pemanasan global ketika meletus bersamaan dan mengeluarkan gas CO2 secara signifikan.
Di awal tahun 2021 ini, sejumlah gunung api yang ada di Indonesia mengalami kenaikan aktivitas vulkanik, misalnya Gunung Merapi, Gunung Semeru, Gunung Sinabung, dan lain-lain.
Tiga pemicu erupsi
Lantas mengapa gunung api tersebut bisa aktif dan meletus, dan apakah ada pengaruh terhadap pemanasan global?
Baca Juga: Pemanasan Global Bisa Picu Erupsi Gunung Api, Risma Tak Sepenuhnya Keliru
Menurut Dr Mirzam terdapat tiga faktor utama mengapa gunung api bisa meletus, yaitu pertama karena kondisi di bawah dapur magma, kedua kondisi di dalam dapur magma, dan ketiga kondisi di atas dapur magma atau permukaan gunung.
“Jadi pada prinsipnya gunung api meletus itu terjadi karena ada ketidakstabilan di dalam dapur magma. Karena ketidakstabilan tersebut kemudian dikonversikan menjadi letusan,” ujarnya.
Dr Mirzam menjelaskan faktor pertama, yaitu kondisi di bawah dapur magma. Hal ini berkaitan dengan adanya pasokan (supply) magma baru. Proses tersebut berkaitan dengan proses geologi di mana adanya subduksi, palung, adanya pemekaran lantai samudra, dan terdapat titik panas.
Selama proses tektonik tersebut bekerja maka proses pembentukan pasokan magma baru akan terjadi.
“Akibatnya ketika magma baru itu terbentuk dia bergabung dengan magma yang sudah ada di dalam dapur magma. Nah ketika terjadi kelebihan volume maka kelebihannya itu harus dikeluarkan sehingga terjadilah erupsi,” ungkapnya.
Ia menegaskan, bahwa erupsi yang disebabkan oleh faktor pertama sifatnya siklus, yang bisa dipelajari, ada rentang waktunya, dan volumenya relatif sama.
Berita Terkait
-
Konservasi Air Mendesak, Pakar Sebut Pemerintah Gagal Capai Target Iklim
-
Tandatangani Nota Kesepahaman, Telkomsel dan ITB Hadirkan AI Innovation Hub di KSTI Indonesia 2025
-
Skandal Akademik? 13 Kampus RI Diragukan, Rocky Gerung Bongkar 'Kondisi Psikis' Dosen
-
Integritas UI dan ITB Disorot, Rocky Gerung: Transaksi Politik dan Barter Kekuasaan Rusak Kampus
-
Profil 4 Kampus yang Menasbihkan Jatinangor sebagai Kota Pendidikan
Terpopuler
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Jay Idzes Masih Cadangan, Eliano Reijnders Sudah Gacor
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Agustus: Ada 10.000 Gems dan Pemain 108-111 Gratis
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- 55 Kode Redeem FF Max Terbaru 17 Agustus: Klaim Skin Itachi, Diamond, dan Item 17-an
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Memori 512 GB Harga di Bawah Rp 5 Juta, Pilihan Terbaik Agustus 2025
-
Carut Marut Penyelenggaraan Haji RI Mulai Kuota Hingga Transparansi Dana
-
Berani Banget! Alex Pastoor Bikin Heboh Publik Belanda Gegara Ucapannya
-
10 HP Kamera Terbaik Agustus 2025, iPhone Kalah dari Merek Ini
-
Fakta Unik A-Z Padel: Olahraga Hits yang Bikin Penasaran
Terkini
-
Adityawarman Adil Rayakan HUT ke-80 RI dengan Gelorakan Semangat Kemerdekaan
-
Sapu Bersih Bangunan Liar di Citeureup, Satpol PP Bogor Klaim Pendekatan Humanis Berhasil
-
Polisi Lacak Jejak Digital Rahmat Ajiguna yang Hilang di Bogor
-
Fakta Baru Bentrok Maut Jasinga: Korban Tewas Diduga Bawa Parang, Provokator Kabur Matikan HP
-
Update Bentrok Maut Jasinga: Polisi Buru Provokator yang Kabur dan Matikan HP