Andi Ahmad S
Selasa, 19 Agustus 2025 | 17:46 WIB
Rahmat, mantan ketua Aliansi Gerakan Reforma Agraria atau Agra. [Ist]

SuaraBogor.id - Memasuki hari ke-10 hilangnya Rahmat Ajiguna (49), Polresta Bogor Kota kini meningkatkan intensitas pencarian dengan fokus pada perburuan jejak digital.

Upaya memecah kebuntuan kasus hilangnya warga Ciomas ini bertumpu pada penyisiran masif rekaman kamera pengawas (CCTV) yang diharapkan bisa mengungkap rute perjalanan terakhirnya.

Misteri yang menyelimuti hilangnya Rahmat sejak pamit bekerja pada Sabtu, 9 Agustus 2025, kini menjadi prioritas tim penyidik.

Langkah taktis dan terkoordinasi diambil untuk melacak setiap kemungkinan keberadaan pria dengan ciri khas gigi depan patah tersebut.

Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota, Kompol Aji Riznaldi, memaparkan dua pilar utama dalam strategi pencarian Rahmat. Pertama, adalah pengerahan tim untuk menganalisis rekaman CCTV di berbagai titik krusial.

Kedua, membangun jaringan komunikasi dan koordinasi yang kuat dengan aparat kepolisian di wilayah tetangga.

Langkah ini diambil untuk memastikan tidak ada celah informasi dan memperluas "jaring" pencarian seluas mungkin.

"Kita lakukan koordinasi dengan Polsek terdekat dan Polres tetangga kang, kita sisir CCTV," tegas Kompol Aji saat dihubungi Suara.com, Selasa, 19 Agustus 2025.

Pernyataan ini mengisyaratkan bahwa perburuan tidak hanya bersifat pasif menunggu laporan, melainkan sebuah operasi proaktif yang melibatkan teknologi dan kolaborasi antar-unit.

Baca Juga: Fakta Baru Terungkap: Bayi yang Dibuang di Bojonggede Ditemukan Tewas, Polisi Buru Pelaku

Tim penyidik kini bekerja memetakan lokasi-lokasi strategis yang kemungkinan dilewati Rahmat, mulai dari sekitar kediamannya hingga rute menuju tempat kerjanya di Earthqualizer Foundation, Kota Bogor.

Penyisiran CCTV bukan sekadar pekerjaan teknis biasa. Tim di lapangan harus dengan teliti membedah rekaman berjam-jam dari berbagai sudut untuk menemukan satu sosok yang cocok dengan deskripsi Rahmat mengenakan kaos hitam, celana pendek hijau tua, dan membawa ransel hitam.

Kapolsek Ciomas, Kompol Iwan Wahyudi, mengonfirmasi bahwa pihak keluarga langsung membuat laporan ke tingkat yang lebih tinggi.

"Belum ada yang membuat laporan sehubungan dengan hal tersebut. Infonya malah buat laporannya di Polresta Bogor mas," jelas Kompol Iwan, menegaskan bahwa komando investigasi berada di tangan Polresta.

Meskipun teknologi dan strategi kepolisian telah dikerahkan secara maksimal, peran serta masyarakat tetap menjadi faktor penentu yang tidak tergantikan. Pihak kepolisian mengimbau publik untuk menjadi "mata" di lapangan dan segera melapor jika menemukan sosok dengan ciri-ciri Rahmat.

Ingat kembali ciri-ciri kunci Rahmat Ajiguna:

Load More