Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Senin, 25 Januari 2021 | 17:17 WIB
Partisipan tes vaksin Covid-19 mRNA-1273. [Henry Ford Health System/AFP]

SuaraBogor.id - Geger kabar seorang dokter tewas setelah disuntik vaksin COVID-19. Dokter itu dari Palembang, Sumatera Selatan.

Narasi terkait kematian dokter itu tengah ramai diperbincangkan di media sosial (medsos) Twitter. Narasi tersebut juga dimuat dalam artikel milik situs daring Indonesia Today dengan judul "Dokter di Palembang Ditemukan Tewas Sehari Usai Divaksin Corona".

Pemilik akun Twitter @aa_tuits pun ikut membagikan cuitannya merujuk artikel daring tersebut. Berikut unggahannya: "Seorang dokter meninggal di dalam mobilnya setelah sehari divaksin. Isi beritanya dari hasil visum luar, kematian diakibatkan karena kekurangan oksigen. Isi otak sebelum baca, vaksin berbahaya."

Namun, benarkah dokter Palembang tewas usai di suntik vaksin covid-19?

Baca Juga: Daftar 10 Tokoh Kota Malang Disuntik Vaksin Covid-19, Februari 2021

Dari penelurusan, dokter di Palembang yang ditemukan tewas dalam mobilnya itu meninggal akibat serangan jantung, bukan karena mendapatkan suntikan vaksin covid-19.

"Namun, vaksinasi tersebut bukan menjadi penyebab kematiannya. Di mana dari hasil visum di RS Bhayangkara, korban meninggal karena kekurangan oksigen akibat serangan jantung," demikian isi paragraf keempat artikel Indonesia Today dengan judul "Dokter di Palembang Ditemukan Tewas Sehari Usai Divaksin Corona".

“Jadi, kita tegaskan tidak ada kaitannya dengan vaksinasi covid-19. Hasil forensik almarhum meninggal karena kekurangan oksigen akibat ada penyakit jantung,” tegas Kasi Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular Dinkes Palembang Yudhi Setiawan dalam artikel tersebut. Dokter forensik RS M Hasan Bhayangkara Palembang Indra Nasution mengatakan, dokter ini sudah meninggal sejak Jumat (22/1/2021) pagi.

Hal tersebut diketahui dari otot jenazah yang belum kaku. Tim forensik pun menemukan bintik pendarahan yang disebabkan kekurangan oksigen di daerah mata, wajah, tangan, dan dada.

Temuan itu menyimpulkan dugaan penyebab kematiannya.
"Diduga meninggal karena sakit jantung. Benar berdasarkan laporan yang bersangkutan baru saja divaksin, namun vaksin tidak ada hubungan dengan penyebab kematian. Jika akibat vaksin, pasti reaksinya lebih cepat dan matinya juga lebih cepat karena disuntikkan," ujar Indra.

Baca Juga: Kabar Baik, 11 Daerah di Kalbar Dapat Jatah Vaksin Covid-19

Juru Bicara Penanganan Covid-19 Palembang Yudhi Setiawan mengatakan, JF menerima suntikan vaksin Sinovac sehari sebelum ditemukan tewas.

Pada 30 menit usai divaksinasi, korban tidak menunjukkan reaksi apa-apa dan dipastikan aman. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan kematian dokter di Palembang bukan karena disuntik vaksin Covid-19.

"Laporan awal penyebab kematian dikarenakan kurang O2 (oksigen), bukan terkait gejala KIPI (Kejadian Ikutan Pascaimunisasi)," kata Juru Bicara Vaksin Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi.

Dengan demikian, judul artikel milik Indonesia Today itu telah mengaburkan fakta.

Judul tersebut berpotensi membuat pembacanya salah menafsirkan kasus kematian dokter di Palembang tersebut.

Load More