SuaraBogor.id - Geger kabar seorang dokter tewas setelah disuntik vaksin COVID-19. Dokter itu dari Palembang, Sumatera Selatan.
Narasi terkait kematian dokter itu tengah ramai diperbincangkan di media sosial (medsos) Twitter. Narasi tersebut juga dimuat dalam artikel milik situs daring Indonesia Today dengan judul "Dokter di Palembang Ditemukan Tewas Sehari Usai Divaksin Corona".
Pemilik akun Twitter @aa_tuits pun ikut membagikan cuitannya merujuk artikel daring tersebut. Berikut unggahannya: "Seorang dokter meninggal di dalam mobilnya setelah sehari divaksin. Isi beritanya dari hasil visum luar, kematian diakibatkan karena kekurangan oksigen. Isi otak sebelum baca, vaksin berbahaya."
Namun, benarkah dokter Palembang tewas usai di suntik vaksin covid-19?
Dari penelurusan, dokter di Palembang yang ditemukan tewas dalam mobilnya itu meninggal akibat serangan jantung, bukan karena mendapatkan suntikan vaksin covid-19.
"Namun, vaksinasi tersebut bukan menjadi penyebab kematiannya. Di mana dari hasil visum di RS Bhayangkara, korban meninggal karena kekurangan oksigen akibat serangan jantung," demikian isi paragraf keempat artikel Indonesia Today dengan judul "Dokter di Palembang Ditemukan Tewas Sehari Usai Divaksin Corona".
“Jadi, kita tegaskan tidak ada kaitannya dengan vaksinasi covid-19. Hasil forensik almarhum meninggal karena kekurangan oksigen akibat ada penyakit jantung,” tegas Kasi Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular Dinkes Palembang Yudhi Setiawan dalam artikel tersebut. Dokter forensik RS M Hasan Bhayangkara Palembang Indra Nasution mengatakan, dokter ini sudah meninggal sejak Jumat (22/1/2021) pagi.
Hal tersebut diketahui dari otot jenazah yang belum kaku. Tim forensik pun menemukan bintik pendarahan yang disebabkan kekurangan oksigen di daerah mata, wajah, tangan, dan dada.
Temuan itu menyimpulkan dugaan penyebab kematiannya.
"Diduga meninggal karena sakit jantung. Benar berdasarkan laporan yang bersangkutan baru saja divaksin, namun vaksin tidak ada hubungan dengan penyebab kematian. Jika akibat vaksin, pasti reaksinya lebih cepat dan matinya juga lebih cepat karena disuntikkan," ujar Indra.
Baca Juga: Daftar 10 Tokoh Kota Malang Disuntik Vaksin Covid-19, Februari 2021
Juru Bicara Penanganan Covid-19 Palembang Yudhi Setiawan mengatakan, JF menerima suntikan vaksin Sinovac sehari sebelum ditemukan tewas.
Pada 30 menit usai divaksinasi, korban tidak menunjukkan reaksi apa-apa dan dipastikan aman. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan kematian dokter di Palembang bukan karena disuntik vaksin Covid-19.
"Laporan awal penyebab kematian dikarenakan kurang O2 (oksigen), bukan terkait gejala KIPI (Kejadian Ikutan Pascaimunisasi)," kata Juru Bicara Vaksin Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi.
Dengan demikian, judul artikel milik Indonesia Today itu telah mengaburkan fakta.
Judul tersebut berpotensi membuat pembacanya salah menafsirkan kasus kematian dokter di Palembang tersebut.
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Benarkah HIV Tidak Berbahaya dan ARV Hanya Propaganda?
-
CEK FAKTA: Benarkah Rekrutmen Petugas Haji 2026 Sudah Dibuka? Ini Klarifikasi Kemenag
-
CEK FAKTA; Warga Papua Demo Ingin Jokowi Jadi Presiden Lagi
-
CEK FAKTA: Benarkah Tsunami Terjadi di Lampung Juli 2025?
-
CEK FAKTA: Pendaftaran CPNS-PPPK Kemenag 2025 Sudah Dibuka
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
-
Emas Antam Menggila, Harga Naik Kembali ke Rp 1,9 Juta per Gram
Terkini
-
DPRD Kota Bogor Tuntaskan Pembahasan KUA-PPAS 2026 di Tingkat Komisi
-
Sosialisasikan Raperda Ekraf, DPRD Kota Bogor Dorong Kebangkitan Industri Kreatif
-
Dendam 15 Tahun Akibat Sepak Bola: Tragedi Berdarah di Jasinga, Satu Warga Tewas Ditusuk Parang
-
Gebrakan dari Hambalang, Sinyal Keras Perang Terbuka Lawan Mafia Tambang
-
Babak Baru Kasus Fitnah Jusuf Kalla: Divonis 1,5 Tahun, Silfester Matutina Lawan Balik Lewat PK