SuaraBogor.id - Tak banyak yang tahu sosok Zaim Saidi, pendiri Pasar Muamalah Depok. Pendiri Pasar Muamalah Depok Zaim Saidi merupakan kalangan intelektual dan berpendidikan tinggi.
Zaim Saidi kini ditangkap Bareksrim Polri dan ditetapkan sebagai tersangka. Pasar Muamalah Depok berisi pembeli dan penjual bebas bertransaksi dengan alat tukar apa saja, terutama koin emas, perak, atau tembaga yang diproduksi oleh PT Antam.
Pasar yang sudah sempat viral sejak 2016 lalu ini menggelar kegiatan tersebut setiap dua pekan sekali.
Zaim Saidi dikenal sebagai salah seorang pegiat ekonomi syariah secara kafah. Salah satu caranya adalah memakai dinar dan dirham sebagai alat transaksi. Pemikiran dan biografi Zaim Saidi pernah diulas Bachtiar Erwin dalam tesisnya yang berjudul "Konsep Ekonomi Syariah Perspektif Zaim Saidi (2017)".
Baca Juga: Transaksi Pakai Dinar dan Dirham, Ruko Pasar Muamalah Disegel Polisi
Zaim Saidi lahir di Parakan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, pada 21 November 1962. Dia menikah pada 1994 dengan Dini Damayanti.
Zaim Saidi merupakan jebolan Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB) tahun 1986. Pada 1991, ia memperoleh Public Interest Research Fellowship dari Multinational Monitor (Washington DC).
Pada 1996, ia menerima Merdeka Fellowship dari pemerintah Australia dalam rangka 50 tahun kemerdekaan RI. Beasiswa tersebut dimanfaatkan untuk studi banding tentang perlindungan konsumen serta menempuh studi S2, Public Affairs di Department of Government and Public Administration di University of Sydney, Australia.
Pada 2005 hingga 2006, Zaim Saidi belajar lebih jauh tentang muamalat dan tasawuf langsung pada Syekh Umar Ibrahim Vadillo dan Syekh Dr Abdul Qadir as-Sufi, sambil melakukan penelitian di Dallas College, Cape Town, Afrika Selatan.
Hasil studinya ini ditulis dalam buku "Ilusi Demokrasi: Kritik dan Otokritik Islam".
Baca Juga: Bos Pasar Muamalah Depok Pesan Koin Dinar dan Dirham di PT Antam
Selain itu, Zaim Saidi pernah aktif di berbagai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), antara lain Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Lembaga Ekolabel Indonesia (LEI), dan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi).
Dia juga pernah mengasuh dua acara talkshow di televisi, yakni Kamar 619, yang bertemakan lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan di Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) pada 2000. Serta Gerbang Agribisnis sejak 2002.
Pada 1997, ia mendirikan Public Interest Research and Advocacy Center (PIRAC). Dalam belasan tahun terakhir, lembaga ini aktif melakukan kegiatan riset, studi kasus, pelatihan, dan advokasi untuk mempromosikan kedermawanan sosial di Indonesia.
Pada 1999 hingga 2002, ia juga pernah bekerja pada Development Alternative Inc. (DAI), sebuah perusahaan konsultan di Amerika Serikat.
Selanjutnya, pada 2000, Zaim Saidi mendirikan dan memimpin Wakala Adina, yang sejak Februari 2008 berubah menjadi Wakala Induk Nusantara (WIN), sebagai pusat distribusi dinar emas dan dirham perak di Indonesia.
Selama 2008 hingga 2010, ia menjabat Direktur Tabung Wakaf Indonesia (TWI) Dompet Dhuafa.
Zaim Saidi juga pernah mencanangkan Festival Hari Pasaran (FHP) Dinar Dirham Nusantara sebagai gerakan pengembalian pasar-pasar rakyat pada 2009.
Dalam festival itu, dinar dan dirham berlaku sebagai alat tukar. Bersamaan dengan itu, Zaim mempelopori pembentukan jaringan Wirausahawan dan Pengguna Dinar dan Dirham Nusantara (JAWARA).
Tag
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
SIPD Bermasalah, Pemkab Bogor Minta Bantuan Pusat untuk Lancarkan Proyek Strategis
-
Perumda Air Pemkab Bogor Beri Diskon Spesial, Pelanggan Non-Aktif Bisa Kembali Nikmati Air Bersih Murah
-
Dapat Tiga Keluhan Utama di Dapil 5, Rudy Susmanto Janji Realisasikan Jika Terpilih Jadi Bupati Bogor
-
Soal TPS di Titik Rawan Bencana, Ini Kata KPU Kota Bogor
-
Fakta Baru Pembunuhan Sadis di Pamijahan Bogor: Motif Uang Gadai Motor di Facebook