Jadi, saat belum sukses, ada baiknya kita mengerem segala keinginan walaupun itu gak enak. Toh nanti setelah sukses, kamu bisa nikmati apa yang kamu inginkan. Tentu dengan kompensasi, kamu gak perlu lagi susah-susah buat mendapatkannya.
3. “Dia yang tidak bersikap ekonomis (pada akhirnya) pasti akan menderita.”
Senada dengan pepatah sebelumnya, berdasarkan pepatah Confucius ini, hidup hemat begitu ditekankan oleh kebanyakan suku Tionghoa.
Kebanyakan suku Tionghoa lebih memilih buat belanja dengan uang cash dibandingkan kartu kredit atau cicilan. Bila uang belum cukup, mereka lebih memilih buat menunda.
Baca Juga: Disebut Legenda Politisi Etnis Tionghoa, Begini Reaksi Ahok
Selain itu, mereka pun bahkan punya prinsip buat menyisihkan 70 persen dari penghasilan buat ditabung atau investasi. Barulah sisanya digunakan buat kebutuhan hidup. Berat ya? Tapi, gak ada salahnya dicoba.
4. “Pedagang tidak boleh terlalu kaku. Namun sebaliknya, perlu memperbolehkan proses tawar-menawar.”
Ini nih yang bikin kebanyakan suku Tionghoa sukses dalam berbisnis, khususnya dagang. Mereka memperlakukan pelanggan sebagai “raja”. Pepatah yang dituturkan Ann Wan Seng di atas sering kali diamini.
Coba lihat deh gaya dagang orang Tionghoa, mereka biasanya gak cuek sama pelanggan tetapi berinteraksi. Makanya, gak heran kawasan Glodok yang terkenal dengan perdagangan barang-barang elektroniknya masih hidup hingga sekarang.
5. “Orang yang tidak bisa tersenyum dilarang membuka toko.”
Baca Juga: Viral! Imlek saat Pandemi, Tak Halangi Toleransi Warga untuk Berbagi
Sebagaimana udah disinggung di poin sebelumnya, orang Tionghoa emang jago banget berdagang. Salah satunya karena prinsip yang dianut mereka ini.
Berita Terkait
-
5 Ciri Khas Masakan Peranakan yang Wajib Kamu Tahu, Bukan Sekadar Citara Tionghoa!
-
Sosok Orang Tua Titiek Puspa, Benarkah Ada Keturunan Tionghoa?
-
Unik! Masjid Arab di Tengah Pecinan Makassar, Jemaahnya Hanya Pria
-
Lestarikan Budaya Tionghoa-Indonesia: Kisah Inspiratif Elsa Novia dan Benteng Walking Tour
-
Sejarah Cap Go Meh, Tradisi 2000 Tahun dari Ritual Kuno Hingga Festival Lampion
Tag
Terpopuler
- 3 Klub BRI Liga 1 yang Bisa Jadi Pelabuhan Baru Ciro Alves pada Musim Depan
- 5 Rekomendasi Body Lotion Lokal untuk Mencerahkan Kulit, Harga Mulai Rp17 Ribu
- Cyrus Margono Terancam Tak Bersyarat Bela Timnas Indonesia di Piala AFF U-23 2025
- Rangkaian Skincare Viva untuk Memutihkan Wajah, Murah Meriah Hempas Kulit Kusam
- Rekomendasi Mobil Bekas Harga Rp70 Jutaan: Lengkap dengan Spesifikasi dan Estimasi Pajak
Pilihan
-
Hasil Seri Kontra Arema FC Bikin Bangga Persebaya, Ini Penyebabnya
-
Pratama Arhan Mulai 'Terbuang' dari Timnas Indonesia, Mertua Acuh: Terserah
-
Heboh Wahana Permainan di Pasar Malam Alkid Keraton Solo Ambruk
-
7 Rekomendasi Mobil Bekas Jepang-Eropa Harga di Bawah Rp100 Juta
-
Lulu Hypermarket BSD Milik Muslim Kaya Bangkrut, Punya Harta Rp 93 Triliun
Terkini
-
Kasus Pungli Mengguncang Kabupaten Bogor, Dari Kepala Desa Hingga Dinas Perhubungan
-
Tragis! Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Penemuan Ini Bikin Merinding
-
Rebutan DANA Kaget Hari Ini! Jangan Sampai Kehabisan, Klik Sekarang
-
Dengan Sentuhan Kreatif, Yantie Rachim Angkat Derajat Batik Bogor di Mata Dunia
-
Kiai Romdon Rais Syuriah, Abdul Somad Ketua Tanfidziyah PCNU Bogor Periode 2025-2030