Andi Ahmad S
Kamis, 25 Desember 2025 | 18:18 WIB
Bupati Bogor, Rudy Susmanto saat meninjau Masjid Raya Pakansari Cibinong Bogor [Andi Ahmad S/Suara.com]
Baca 10 detik

Acara Inklusif untuk Rakyat Doa Bersama Akhir Tahun 2025 di Masjid Nurul Wathon dirancang sebagai pesta rakyat inklusif, bukan sekadar seremoni birokrasi, agar seluruh lapisan masyarakat dapat merasakan kehangatan momentum pergantian tahun.

Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima Bupati Bogor melibatkan PKL Stadion Pakansari dalam acara ini sebagai simbol bahwa pembangunan spiritual dan fasilitas publik adalah milik bersama yang harus merangkul serta menyejahterakan rakyat kecil.

Simbol Toleransi dan Persatuan Kegiatan yang bertepatan dengan perayaan Natal ini menjadi bukti nyata toleransi beragama di Bogor, memperkuat kerukunan antarumat beriman dalam bingkai persatuan di ruang publik yang sama.

SuaraBogor.id - Perhelatan Doa Bersama Akhir Tahun 2025 yang akan digelar di Masjid Nurul Wathon, kawasan Stadion Pakansari, Cibinong, pada Jumat (26/12/2025), dipastikan akan berbeda dari acara seremonial birokrasi pada umumnya.

Pemerintah Kabupaten Bogor tidak ingin acara ini bukan hanya dinikmati oleh pejabat dan undangan VIP saja.

Sebaliknya, yakni acara doa bersama akhir tahun ini dirancang menjadi pesta rakyat yang inklusif dan penuh kehangatan.

Bupati Bogor, Rudy Susmanto, membuat terobosan dengan merangkul salah satu elemen masyarakat yang paling denyut nadinya terasa di Pakansari Para Pedagang Kaki Lima (PKL).

Langkah ini diambil atas saran dari jajarannya yang menyadari bahwa masjid dan kawasan sekitarnya adalah milik publik seutuhnya.

Bagi Kawan Muda yang sering nongkrong di Pakansari, keberadaan PKL adalah bagian tak terpisahkan dari ekosistem di sana. Rudy menegaskan bahwa doa bersama ini adalah momentum persatuan, bukan sekadar agenda dinas.

"Tadi dari beberapa pimpinan OPD menyarankan untuk mengikut sertakan para pedagang laki-lima yang ada di Stadion Pakansari, karena ini bukan hajat pemerintah, ini hajat kita bersama, ini rumah kita bersama," ujar Rudy Susmanto, Kamis 25 Desember 2025.

Pelibatan PKL ini mengirimkan pesan kuat bahwa pembangunan di Kabupaten Bogor, termasuk pembangunan spiritual melalui masjid baru ini, tidak boleh meninggalkan rakyat kecil.

Hal yang paling menyejukkan hati dari pernyataan Bupati adalah konteks waktu pelaksanaan acara. Doa bersama umat Muslim ini digelar beriringan dengan suasana sukacita saudara-saudara umat Kristiani yang sedang merayakan Hari Raya Natal.

Baca Juga: Siap Tampung Ribuan Jamaah, Masjid Nurul Wathon Gelar Doa Bersama Lintas Tokoh Besok!

Bukannya menjadi sekat, momen ini justru dimanfaatkan untuk memperkuat tenun kebangsaan di Bogor. Rudy menekankan pentingnya membangun narasi toleransi yang nyata, bukan sekadar jargon.

"membangun toleransi bersama-sama saat masyarakat nasrani merayakan Hari Raya Natal, kita tumpah ruang bersama-sama, masyarakat nasrani lalu masyarakat muslim juga samasama melakukan kegiatan yang sama," tuturnya.

Pernyataan ini menjadi oase di tengah seringnya isu intoleransi yang digoreng di media sosial. Bogor ingin menunjukkan wajah aslinya sebagai daerah yang guyub, di mana perbedaan keyakinan tidak menghalangi warganya untuk tumpah ruah dalam kebaikan di ruang publik yang sama.

Load More