Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S | Bagaskara Isdiansyah
Jum'at, 26 Februari 2021 | 11:33 WIB
Foto-foto kala Moeldoko diangkat SBY, yang notabene eks Ketua Umum PD sekaligus ayahanda AHY, sebagai Panglima TNI, tahun 2013. [Twitter/SBY]

SuaraBogor.id - DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) peringatkan SBY atau Susilo Bambang Yudhoyono soal isu kudeta di tubuh internal Partai Demokrat.

Ketua DPP PPP, Achmad Baidowi mengatakan, tidak pantas urusan internal Partai Demokrat dikaitkan dengan Presiden Jokowi (Joko Widodo).

Pun juga, dirinya meminta urusan partainya tersebut bisa diselesaikan secara internal. Jangan membawa nama Presiden Joko Widodo dalam persoalan Partai Demokrat.

Jika memang urusannya dengan Kepala Staf Kepresidenan Indonesia, Moeldoko maka selesaikan.

Baca Juga: Andi Arief Sebut Moeldoko Masih Bergerak

"Silakan saja selesaikan secara internal. Kalaupun tudingan ke Pak Moeldoko ya silakan selesaikan dengan Pak Moeldoko, jangan bawa-bawa Pak Jokowi," kata Baidowi saat dihubungi Suara.com, Jumat (26/2/2021).

Pria yang karib disapa Awiek tersebut meminta SBY tak membawa persoalan internal partai ke lingkungan Istana. Apalagi, kata dia, Moeldoko sendiri sudah buat klarifikasi.

"Tidak ada hubungannya dengan Presiden Jokowi. Pak SBY kan pernah juga menjadi presiden, kan tidak semuanya berkaitan dengan presiden toh," tuturnya.

Lebih lanjut, Awiek menegaskan bahwa lingkungan istana di era kepemimpinan Presiden SBY jauh berbeda dengan lingkungan di era Joko Widodo. Ia meminta hal tersebut tak disamakan.

"Dan pengalaman di lingkungan Pak SBY belum tentu sama dengan di lingkungan Jokowi saat sama-sama sebagai RI 1. Sebaiknya tidak menarik-menarik istana ke persoalan internal partai," tandasnya.

Baca Juga: Jokowi Jangan Diseret-seret Isu Kudeta, SBY Selesaikan Cukup ke Moeldoko

Sebelumnya, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), meyakini bahwa apa yang dilakukan oleh Kepala Staf Presiden Moeldoko untuk mengkudeta posisi ketua umum Partai Demokrat tidak pernah diketahui oleh Presiden Joko Widodo.

Presiden ke-6 RI itu membenarkan bahwa putra sulungnya yang merupakan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) telah mengirimkan surat ke Jokowi. Isi surat tersebut berisi soal adanya keterlibatan pejabat negara mendukung Gerakan Pengambilan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK PD).

SBY mengatakan, Demokrat sendiri berharap tak ada pejabat pemerintahan terlibat dalam isu kudeta tersebut. Menurutnya, hal tersebut hanya sebuah fitnah dan pembusukan politik.

"Secara pribadi, saya sangat yakin bahwa yang dilakukan Moeldoko, adalah di luar pengetahuan Presiden Jokowi," kata SBY dalam arahannya untuk para kader melalui sebuah video yang juga diterima Suara.com, Rabu (24/2/2021).

SBY meyakini dalam hal ini Presiden Joko Widodo mempunyai integritas yang jauh berbeda dari pembantu dekatnya yakni Moeldoko. Nama Jokowi disebutnya bakal dirugikan jika Moeldoko melakukan kudeta posisi ketum Demokrat.

Load More