Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 05 Maret 2021 | 11:40 WIB
Pedagang menjual cabai rawit di sebuah pasar tradisional di Kota Cimahi, Senin (22/2/2021). Saat ini cabai rawit di Kota Cimahi harganya mencapai Rp 100 ribu per kilogram. [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]

SuaraBogor.id - Harga cabai mahal. Harga cabai naik sampai sangat mahal. Terutama cabai rawit merah.

Di Pasar Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya misalnya, harga cabai meroket hingga Rp130.000 per kilogram, Jumat (5/3/2021).

Anomali cuaca dan serangan hama disebut-sebut jadi biang kerok kenaikan harga cabai

Kenaikan harga pun terjadi pada jenis cabai lainya seperti cabai kriting Rp60.000 per kilogram dari sebelumnya Rp40.000 per kilogram, cabai rawit hijau dari sebelumnya Rp60.000 perkilogram menjadi Rp80.000 per kilogram.

Baca Juga: 7 Bahan Pedas Ini Cocok Jadi Pengganti Cabai yang Lagi Mahal Banget

Pedagang sayuran di Pasar Singaparna, Lilis (43) mengatakan, kenaikan harga paling dominan terjadi pada komoditas cabai. Kenaikan juga terjadi pada minyak curah dari normal Rp10.000 per kilogram menjadi Rp14.000 per kilogram.

"Paling menonjol itu kenaikan di berbagai jenis cabai. Minyak curah juga naik. Kenaikan juga di tomat, mentimun tapi tidak tinggi," ujar Lilis.

Lilis menambahkan, kenaikan harga komoditas cabai ini sudah terjadi sejak beberapa bulan lalu. Ia pun merasa heran, karena biasanya harga kembali normal dalam satu bulan.

"Aneh, sudah lebih dari tiga bulan terus merangkak. Biasanya sebulan kenaikan langsung turun, ini naik terus," ujar Lilis.

Sementara itu, petani cabai asal Kecamatan Taraju, Teguh (38) menuturkan, kenaikan harga komoditas cabai di pasaran diduga akibat anomali cuaca dan serangan hama, sehingga memicu gagal panen.

Baca Juga: Harga Cabai di Kota Samarinda Tembus Rp 100 Ribu per Kilogram

"Ada serangan hama. Cabai jadi busuk dipohonya. Cuaca hujan, terus jadi pengaruh juga ke cabainya," ucap Teguh.

Load More