SuaraBogor.id - Siswi di Afganistan dilarang bernyanyi. Peraturan itu dibuat oleh Kementerian Pendidikan Afganistan yang melarang siswi berusia di atas 12 tahun.
Kebijakan siswi di Afganistan dilarang bernyanyi itu disebabkan adanya kekhawatiran, terkait Taliban yang kemungkinan dapat kembali memperoleh kekuasaan di Afganistan.
Anak sekolah yang berusia lebih dari 12 tahun hanya diizinkan menyanyi di acara yang "sepenuhnya dihadiri oleh wanita," menurut surat keputusan yang dibagikan oleh penyiar Ariana News di Twitter.
Seorang juru bicara Kementerian Pendidikan mengkonfirmasi keaslian surat itu dan menambahkan bahwa keputusan itu berlaku untuk semua provinsi, kantor berita DPA Jerman melaporkan.
Baca Juga: Siswi SMK Non Muslim yang Dipaksa Pakai Hijab, Dibully dan Dijauhi Pendeta
Dalam pesan video yang beredar di media, juru bicara Najeeba Arian mengatakan keputusan tersebut diambil setelah mendapat masukan dari siswa dan orang tua. Guru penyanyi pria juga akan dilarang mengajar siswi, menurut media Kabul Now. Kepala sekolah akan bertanggung jawab untuk melaksanakan larangan tersebut.
Keputusan tersebut telah memicu kemarahan di media sosial. Orang-orang kemudian membandingkan keputusan pemerintah dengan ideologi Taliban. Beberapa pengguna Twitter bahkan menentang larangan tersebut dengan membagikan gambar dan rekaman lama dari gadis-gadis muda yang sedang menari dan bernyanyi.
"Hal ini bukan citra yang baik bagi Republik (Afganistan) jika mereka mulai meniru nilai-nilai yang sama dengan Taliban," tulis jurnalis Ruchi Kumar di Twitter dikutip dari Ayobandung.com -Jaringan Suara.com, Senin (15/3/2021).
Beberapa orang mencatat bahwa Menteri Pendidikan Rangina Hamidi telah lama menampilkan dirinya sebagai pembela hak-hak perempuan.
"Saya pernah membaca bahwa Anda adalah 'salah satu sosok yang menyuarakan hak wanita Afghanistan'. Tapi saya tidak tahu bahwa Anda akan menggunakan suara itu untuk membungkam hak gadis-gadis muda Afganistan. Kami semua akan senang mendengar (alasan) logika di balik ini. Apa tujuannya?" kata salah satu pengguna Twitter.
Baca Juga: Afganistan Larang Siswi di Atas 12 Tahun Bernyanyi di Acara Publik
Pengguna lainnya justru mendukung keputusan tersebut dan menuliskan bahwa orang tua mungkin telah melaporkan dugaan pelecehan serta mendesak perlindungan bagi anak-anak mereka.
Berita Terkait
-
A Good Girl's Guide to Murder, Investigasi Kasus Pembunuhan oleh Siswi SMA
-
Tegas! Nova Arianto Tuntut Garuda Muda Tetap Jaga Fokus Lawan Afganistan
-
Seorang Pria Paruh Baya Diciduk Polisi Usai Lalukan Rudapaksa Terhadap Anak SMP
-
Taliban Abaikan Separuh Populasi: UNICEF Desak Anak Perempuan Afghanistan Boleh Sekolah Lagi
-
Donald Trump Akan Larang Perjalanan dari Afghanistan dan Pakistan ke AS
Terpopuler
- Robby Abbas Pernah Jual Artis Terkenal Senilai Rp400 Juta, Inisial TB dan Tinggal di Bali
- Ini Alasan Hotma Sitompul Dimakamkan dengan Upacara Militer
- 7 Rekomendasi Sabun Pemutih Wajah, Harga Terjangkau Kulit Berkilau
- 5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
- Alumni UGM Speak Up, Mudah Bagi Kampus Buktikan Keaslian Ijazah Jokowi: Ada Surat Khusus
Pilihan
-
Paus Fransiskus Meninggal Dunia, Pertandingan Liga Italia Ditunda
-
Prabowo Ugal-ugalan Buat Kebijakan, Para Taipan RI Ramai-ramai Larikan Kekayaan ke Luar Negeri
-
Jordi Amat dan Saddil Ramdani Main di Persib? Ini Prediksi Pemain yang Bakal Tergusur
-
Singgung Prabowo Subianto, Ini Respon Jokowi Soal Isu Matahari Kembar
-
Jamaah Haji Indonesia Jadi Panutan, Disebut Paling Tertib di Dunia
Terkini
-
Euforia Kirab Mahkota Binokasih Berujung Macet Panjang di Cibinong, Warga Keluhkan Kurang Sosialisas
-
Jejak Raja Sunda di Bogor: Kirab Mahkota Binokasih Jadi Pengingat Peradaban Luhur
-
Kisah Pilu di Hari Kartini, Pelajar Berkebaya Terpaksa Menyeberangi Sungai untuk Sekolah
-
Mahkota Binokasih Tiba di Bogor! Ini Jadwal dan Rute Kirab Sakralnya
-
Teriakan Terakhir Warnai Latihan Panjat Tebing yang Merenggut Nyawa Mahasiswi di Gunung Putri