Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Senin, 05 April 2021 | 06:10 WIB
Sejumlah rumah dan kendaraan rusak akibat banjir bandang di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, Flores Timur, NTT, Minggu (4/4/2021). ANTARA FOTO

SuaraBogor.id - Banjir bandang yang terjadi di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) menyebabkan puluhan orang meninggal dunia.

Kekinian, puluhan orang meninggal dunia korban longsor dan banjir bandang di Flores Timur dikuburkan secara massal.

“Para korban dikubur pada satu liang lahat yang disiapkan,” ujar Kapolres Flores Timur, AKBP I Gusti Putu Suka Arsa, dilansir dari Digtara.com -jaringan Suara.com, Senin (5/4/2021).

Pemakaman ini dilakukan setelah para korban dibersihkan dan disemayamkan sesaat.

Baca Juga: Tinjau Huntap untuk Korban Bencana di Sulteng, Ini Harapan Doni Monardo

Petugas keamanan dari pemerintah daerah pun mendata masing-masing korban.

Pemakaman para korban dilakukan aparat keamanan dan pemerintah daerah dihadiri sejumlah kerabat korban.

Kapolres Flores Timur menyebutkan pula kalau di Desa Oyang Barang kecamatan Wotan Ulumando, Kabupaten Flores Timur juga terjadi banjir bandang.

Tiga orang warga hilang dan belum ditemukan sampai sekarang. Selain itu tiga unit rumah warga hilang tersapu banjir dan 10 unit rumah lainnya rusak.

68 orang di Kecamatan Ile Boleng, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, NTT dilaporkan hilang diterjang banjir bandang, Minggu (4/4/2021).

Baca Juga: 54 Warga Meninggal Dunia Akibat Longsor di Flores Timur

Puluhan rumah pun hancur dan rusak berat.

Hingga Minggu (4/4/2021) malam pukul 21.00 wita, 42 orang warga sudah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Hilang

Kapolres Flores Timur, AKBP I Gusti Putu Suka Arsa, SIK yang berada di lokasi saat dikonfirmasi Minggu (4/4/2021) malam menyebutkam kalau di lokasi pertama tanah longsor di desa Lelelamadike, Kecamatan Ile Boleng, pulau Adonara ada 55 orang warga yang dilaporkan hilang.

“Informasi terakhir korban yang dinyatakan hilang 55 orang,” tandas Kapolres Flores Timur.

Dari jumlah ini, 37 orang warga sudah diketemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Sementara 18 orang warga lainnya masoh dalam pencarian.

Load More