Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Jum'at, 16 April 2021 | 14:18 WIB
Vaksinasi lansia dengan layanan drive-thru di Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (17/3/2021). [Ist]

SuaraBogor.id - Wali Kota Bogor Bima Arya ngamuk, melihat antrean panjang yang mewarnai proses vaksinasi COVID-19 untuk lansia di Puri Begawan, Kota Bogor.

Bima Arya geram melihat ratusan masyarakat lanjut usia (lansia) terpaksa harus berdiri sambil mengantre lebih dari satu jam, demi menjalani vaksinasi.

pantauan wartawan, antrean panjang mengular mulai dari ruang pendaftaran yang berada di dalam gedung, hingga area parkir kendaraan yang berada di luar gedung.

Salah satu lansia penerima vaksin Covid-19, Aminah (57), mengaku sudah mengantre sekitar 35 menit . Ia juga mengaku tidak habis pikir mengapa lansia sepertinya mesti antre berlama-lama sambil berdiri.

Baca Juga: Penyebab Ruko di Pasar Cibinong Bogor Terbakar Gegara Kulkas

"Bingung saya jadinya, masa sih orang tua seperti saya dan yang lainnya ini mesti berdiri sambil antre begini. Kalau 5 menit sih wajar, ini lebih dari 30 menit loh," katanya, dilansir dari Ayobandung.com -jaringan Suara.com, Jumat (16/4/2021).

Lansia asal Cimanggu, Kedungbadak, Tanahsareal itu datang bersama suaminya, yang juga merupakan penerima suntikan pertama vaksin pada 19 Maret 2021 dengan sistem drive thru di GOR Padjajaran.

Aminah mengaku, dua hari lalu dia menerima pesan dari Halodoc bahwa vaksinasi dialihkan dari yang semula di Kompleks Gor Padjajaran ke lokasi tempat tertutup di Puri Begawan.

"Saya juga heran kenapa Halodoc-nya pindah ke gedung. Jadi membludak," ujarnya.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto yang tiba di lokasi tersebut langsung memanggil pihak penanggung jawab. Bima tampak geram melihat para lansia masih berdiri berbaris mengantre.

Baca Juga: Dedie A Rachim Sebut Harga Bahan Pokok di Pasar Aman

"Ini bagaimana masa para lansia disuruh pada berdiri begini. Cari kursi, pasang di sini," kata Bima.

Tidak beberapa lama, petugas Satpol PP memasang kursi di luar hingga meja pendaftaran. Diduga membludaknya massa di lokasi vaksin lantaran bercampur dengan penerima vaksin drive thru Halodoc dan penerima vaksin massal Dinas Kesehatan.

Bima menyebut penyelenggara vaksinasi Halodoc tidak melakukan koordinasi sehingga terjadi penumpukan ratusan lansia penerima vaksin dosis di Puri Begawan.

Bima yang ditemui di sela sidak mengatakan, biang terjadinya kerumunan para lansia disebabkan oleh penyelenggaraan vaksin Halodoc yang semula dilakukan drive thru, dialihkan ke lokasi vaksinasi massal dinas kesehatan di Puri Begawan.

"Halodoc itu dia informasi dadakan bahwa dipindah ke sini dan di sini pun disatuin semua," kesal Bima.

Dia mengatakan, sebetulnya kapasitas tempat vaksinasi sangat memadai dengan rata-rata 200 hingga 300 orang setiap jamnya. Hanya, ketika penerima vaksin yang berjumlah di atas seribu pada waktu bersamaan otomatis terjadi antrean.

"Kapasitas (sebetulnya) bisa, tapi gak bisa bersamaan. Kalo bersamaan (1.000 orang bersamaan) akan terjadi penumpukan," papar Bima.

Bima menambahkan, sebetulnya penumpukan para lansia tidak perlu terjadi asal ada koordinasi, khususnya terkait jam atau penjadwalan penerima vaksin.

"Kita udah ingatkan. Kalaupun mau digeser, jamnya harus diatur. Ternyata jamnya tidak diatur oleh dia. Saya akan panggil ke Balai Kota semua nih kita kecewa dengan Halodoc," tutupnya.

Load More