SuaraBogor.id - Pegiat media sosial Eko Kuntadhi kembali mengungkapkan kekesalannya terhadap Jozeph Paul Zhang, yang merupakan penista agama tersebut.
Eko Kuntadhi merasa kesal saat mengetahui Jozeph Paul Zhang tantang Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas untuk berdiskusi soal keagamaan.
Menurut Eko Kuntadhi, sikap Jozeph Paul itu malah membuat masalah semakin memanas dan bisa menyulut konflik horizontal.
"Orang ini terus menyulut masalah. Dia gak mikir sikapnya bisa berdampak serius menyulut konflik horizontal," kata Eko di akun Twitternya, Rabu, (21/4/2021).
Eko Kuntadhi juga menilai bahwa Paul Zhang memiliki sifat seperti anggota Front Pembela Islam (FPI) yang merasa hebat, paling benar, dan bermental korban.
"Merasa hebat. Merasa paling benar. Mental sebagai korban. Mental dan cara berpikirnya mirip FPI. Mungkin dia anggota FPI cabang Kristen," ujarnya.
Sebelumnya Jozeph Paul Zhang memang menantang Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas untuk berdiskusi soal keagamaan.
Pernyataannya itu dapat dilihat dalam video YouTube berjudul 'Joseph Paul Zhang Tantang Menteri Agama Debat Diskusi - Live Zoom'.
Jozeph Paul mengatakan ingin berdiskusi soal keagamaan secara umum dengan Menag Yaqut.
Baca Juga: Jozeph Paul Zhang Hina Islam, Novel Bamukmin: Wajib Dibunuh
"Saya kan bukan Islam, kalau tentang ke-Islaman (nanti) saya salah dong, Pak. Saya kan bukan Islam. Kecuali saya pernah belajar di STAIN. Tetapi kita cerita tentang keagamaan dong yang universal," katanya.
Adapun Gus Yaqut, sebelumnya memang meminta aparat hukum untuk menindak tegas setiap orang yang melakukan penistaan agama.
"Saya mendorong aparat untuk menindak setiap pelaku ujaran atau pun perbuatan yang mengarah pada penistaan agama. Tidak hanya terkait kasus Jozeph Paul Zhang dan Desak Made, tapi siapapun pelakunya," kata Yaqut, dilansir dari Terkini.id -jaringan Suara.com.
Selain itu, Yaqut juga meminta masyarakat untuk tetap tenang menghadapi dugaan kasus penghinaan agama oleh Jozeph Paul Zhang.
"Saya minta masyarakat untuk tetap tenang, mengedepankan kebersamaan dan toleransi di tengah upaya berbagai pihak mengadu dan memecah persatuan dan kesatuan bangsa," ujar Yaqut.
Berita Terkait
-
Konflik Lahan di Lebak Memanas, DPR Panggil Perusahaan dan KLHK
-
Apa Konflik di Sudan? Ini 5 Fakta Kondisi Terkini di Sana
-
Perceraian Mencuat: Benarkah Angkanya Melonjak dan Gugatan Didominasi Istri?
-
OC Kaligis Sebut Sidang Sengketa PT WKM dan PT Position Penuh Rekayasa, Ini Alasannya
-
Novel 'Bapak, Kapan Kita akan Berdamai?', Luka yang Akhirnya Menjadi Damai
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Tiga Fungsi Rahasia Hutan Kota Tajur yang Akan Ubah Wajah Bogor Selamanya
-
Menggantungkan Nasib pada Nama Lama: Perbasi Bogor Blak-blakan, Tak Ada Satupun Atlet Profesional
-
3 Fakta Mengejutkan di Balik Penangkapan ASN Tangerang di Parung Bogor
-
14 Hari Penentuan! Akankah Berkas Gratifikasi Kades Cikuda Dinyatakan Lengkap oleh Jaksa?
-
Geger! Warga Cogreg Bogor Dikejutkan Penemuan Mayat Pria di Lantai Dua Rumah Sendiri