Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Selasa, 27 April 2021 | 12:00 WIB
Sejumlah petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Bogor, masih berupaya melakukan pemadaman di lokasi kebarakan tumpukan limbah ban di Desa Bojongnangka, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Selasa (27/4/2021). (Suarabogor.id/Regi Pranata Bangun)

SuaraBogor.id - Tepat di hari ke sembilan kobaran api di lokasi penampungan limbah ban di Desa Bojongnangka, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, masih belum bisa dipadamkan.

Sejumlah petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) pun masih berupaya memadamkan api di sejumlah titik lokasi, Selasa (27/4/2021).

Pantauan Suarabogor.id- jaringan Suara.com di lokasi, api masih saja menyala di beberapa titik lokasi. Meski begitu kobaran api tidak separah seperti beberapa hari sebelumnya. Tersisa api-api kecil di setiap sudut tumpukan ban bekas tersebut.

“Iya seperti ini sekarang tinggal api-api kecil saja. Belum padam sepenuhnya,” kata Kepala Seksi Operasional Pemadam Kebakaran Kabupaten Bogor Burhansyah kepada Suarabogor.id, Selasa (27/4/2021).

Baca Juga: Tempat Hiburan Malam di Parung Bogor Nekat Beroperasi Saat Ramadhan

Dia menyebut, di hari ke sembilan ini kendala pemadaman seperti kepulan asap masih bisa terlihat di beberapa titik. Sejauh ini masih bisa terkendali.

“Masih terus diupayakan sampai tuntas olah Damkar Kabupaten Bogor di bantu oleh Damkar swasta KAJAMA (karya jaya Mandiri),” ucapnya.

Menurutnya, kemungkinan pemadaman api akan selesai dalam dua hari kedepan. Itupun harus menggunakan alat berat berupa beko untuk mengurai tumpukan ban yang terbakar.

“Untuk stok air kita menggunakan sistem statis dari sumber air di supplai ke antar Mobil pemadam. Dalam waktu 2 hari ke depan itupun harus tetap dibantu alat berat beko,” singkatnya.

Sementara itu Komandan Sektor Cileungsi, Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bogor Hendra Kurniawan mengungkapkan, proses pemadaman api masih sangat sulit dilakukan.

Baca Juga: Korsleting Listrik, Dua Rumah di Cibinong Bogor Ludes Terbakar

“Jadi posisi apinya ini adanya di bawah tumpukan ban. Untuk memadamkannya kami harus menggunakan alat berat,” ungkapnya.

Dia menuturkan, di hari sebelumnya api sempat berhasil dijinakan namun akibat api kembali muncul lantaran bara api masih berada di dalam tumpukan ban bekas.

“Kemarin-kemarin kita sempat berhasil sedikit menjinakkan apinya, tapi karena ini tumpukan ban bekas, kemungkinan yang berhasil kami padamkan itu bagian atasnya saja, dan ternyata bagian bawahnya masih ada bara api, makannya saat angin berhembus api muncul kembali,” tutup Hendra.

Seperti diketahui, peristiwa kebakaran tumpukan limbah ban bekas terjadi pada Senin (19/4/2021). Hingga di hari ke sembilan ini (27/4/2021) kobaran api masih menyala.

Kontributor : Regi Pranata Bangun

Load More