SuaraBogor.id - Gegara tuding tetangganya pelihara babi ngepet, seorang ibu-ibu bernama Wati warga Kampung Baru, Desa Ragajaya, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, diusir warga sekitar.
Ketua RW10 Kampung Baru, Desa Ragajaya Syarif Nurzaman, mengatakan, ibu Wati sudah meninggalkan kontrakan yang ia tinggali pada Kamis (30/4/2021) kemarin sore.
Menurutnya, warga sudah muak dengan ucapan ibu Wati yang menuding tetangganya kaya raya karena diduga pelihara babi ngepet. Pernyataan Ibu Wati viral di media sosial belakangan ini.
"Udah pindah udah gak ada, kemarin sore pindahnya. disini dia cuma ngontrak saja," katanya saat dihubungi Suarabogor.id, Jumat (30/4/2021).
RW menjelaskan, bahwa Wati sudah tinggal di Kampung Baru setahun lamanya. Dia juga menilai, bahwa Wati tingkat sosialisasi dengan masyarakat cukup aktif
"Satu tahun tinggal di sana, kalau di masyarakat aktif," tukasnya.
Diberitakan sebelumnya, Ibu Wati warga Kampung Baru, Desa Ragajaya, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat diusir warga untuk tidak tinggal lagi di kampung tersebut.
Sebab, ia telah menunding tetangganya menjalani ritual pesugihan babi ngepet. Hal itu diungkapkan Ketua RW10 Kampung Baru, Desa Ragajaya Syarif Nurzaman.
"Warga minta bu Wati untuk tidak tinggal di Kampung Baru. Karena sudah menyebarkan informasi bohong. Namun ibu Wati sudah mengklarifikasi dan meminta maaf atas pernyataannya, " kata Nurzaman kepada Suarabogor.id -jaringan Suara.com, Kamis (29/4/2021).
Baca Juga: Kronologis Ibu Wati Tuduh Tetangga Babi Ngepet sampai Diusir di Bojonggede
Namun kata dia, Wati meminta waktu lima hari untuk meninggal Kampung Baru. Sebab, dia (Wati) masih mempersiapkan barang-barang untuk pindah kontrakan.
"Dia (Wati) ngontrak di Kampung Baru. Minta waktu lima hari sudah 1 tahun mengontrakan di sini," kata dia.
Ia meluruskan soal kasus ini. Awal mula Wati diminta temanya untuk memberikan keterangan viralnya babi ngepet di Bedahan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok.
Alasan temanya meminta keterangan itu, Wati kata dia, membuka praktek pengobatan atau paranormal di kontrakannya. Namun dari situlah ramai babi ngepet di Kampung Baru.
"Si ibu itu bukan praktek pengobatan atau paranormal, jadi temanya itu minta keterangan dari bu Wati. Eh jadi ramai begini," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Hilang Misterius! Kenali Rahmat Ajiguna, Pria dengan Ciri Khas Gigi Patah, Polisi Sisir CCTV
-
Rahmat Ajiguna: Aktivis Kritis yang Pernah Soroti Kebijakan Jokowi, Kini Jejaknya Tak Terlacak?
-
Heboh! Bantu Temukan Rahmat Ajiguna yang Dilaporkan Hilang, Ciri-cirinya Unik dan Mudah Dikenali
-
Misteri Hilangnya Rahmat Ajiguna di Bogor, Terakhir Pamit Bekerja tapi Tak Kunjung Kembali
-
Operasi Senyap di Jasinga: Detik-detik Polisi Buru Provokator Maut yang Hilang Kontak
Terpopuler
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Miliano Jonathans: Hati Saya Hancur
- Dari Premier League Bersama Crystal Palace Kini Main Tarkam: Nasib Pilu Jairo Riedewald
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Dicari para Karyawan! Inilah Daftar Mobil Matic Bekas di Bawah 60 Juta yang Anti Rewel Buat Harian
Pilihan
-
Berani Banget! Alex Pastoor Bikin Heboh Publik Belanda Gegara Ucapannya
-
10 HP Kamera Terbaik Agustus 2025, iPhone Kalah dari Merek Ini
-
Fakta Unik A-Z Padel: Olahraga Hits yang Bikin Penasaran
-
BEI Beri Peringatan Kepada 167 Emiten, Imbas Lambatnya Lapor Keuangan
-
Danantara Tunjuk Bupati Gagal jadi Komisaris Utama Perusahaan BUMN
Terkini
-
Fakta Baru Bentrok Maut Jasinga: Korban Tewas Diduga Bawa Parang, Provokator Kabur Matikan HP
-
Update Bentrok Maut Jasinga: Polisi Buru Provokator yang Kabur dan Matikan HP
-
Perayaan HUT RI ke-80 Berujung Maut: Warga Jasinga Tewas Dibacok Usai Laga Sepak Bola
-
Butuh Tarik Tunai Tengah Malam? Ini Dia Rekomendasi ATM 24 Jam di Leuwiliang Bogor
-
Bupati Bogor Rombak Kabinet: 4 Fakta Penting di Balik 7 Kursi Panas yang Masih Kosong