Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Rabu, 12 Mei 2021 | 21:04 WIB
Sejumlah tenda penjual bunga maupun kembang tabur makam disepanjang Jalan Sholeh Iskandar, Kota Bogor, diserbu pembeli di malam Takbiran, Rabu (12/5/2021). [Suarabogor.id/Regi]

SuaraBogor.id - H-1 Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah, sejumlah pedagang bunga maupun kembang tabur di sepanjang Jalan Sholeh Iskandar, Kota Bogor, ramai dipadati pembeli, Rabu (12/5/2021).

Meski ziarah di Bogor dilarang Pemerintah Kota Bogor, namun sejumlah warga Bogor terlihat berbondong-bondong membeli kembang tabur makam.

Pantauan Suarabogor.id pedagang bunga maupun kembang ini tepatnya berada di jalur Yasmin menuju Jalan KS Tubun Kota Bogor.

Sejumlah warga terlihat memadati tiap tenda-tenda penjual bunga atau kembang. Tak sedikit diantara warga pembeli memilih kembang tabur yang kerap digunakan untuk berziarah ke makam.

Baca Juga: Agar Tak Cepat Basi, Intip 5 Tips Mudah Membuat Lontong yang Benar

Seorang pembeli, Retno (35) mengaku, mengantri untuk mendapat giliran membayar lima bungkus kembang tabur yang telah dipilihnya.

Retno pun mengaku sedikit kaget dengan kondisi keramaian pembeli di Malam Takbiran (12/5/2021). “Iya kaget juga ternyata ramai begini sampai ngantri buat bayar,” katanya kepada Suarabogor.id, saat ditemui di lokasi, Rabu (12/5/2021). Sekitar pukul 20.33 WIB.

Sepengakuan Retno, tahun ini menjadi pertama kalinya kembang tabur dipersiapkan atau dibeli sehari sebelum Hari Raya Idul Fitri.

Sebelumnya ia dan keluarga tak pernah melakukan persiapan dengan membeli kembang tabur satu hari sebelum berziarah ke makam keluarga pada Hari Lebaran.

“Takut gak ada di sekitaran makam. Apalagi kan gak dibolehin ziarah,” ucap Retno.

Baca Juga: Jokowi dan Iriana akan Salat Idul Fitri di Istana Bogor Besok

Dirinya tak menampik alasan utama melakukan persiapan membeli kembang satu hari sebelum berziarah lantaran belakanga Pemkot Bogor mengeluarkan kebijakan baru terkait peniadaan ziarah di Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah.

“Iya karena itu yang berziarah saja sudah dilarang. Kemungkinan tidak ada pedagang kembang nanti. Makanya saya antisipasi,” singkatnya.

Kontributor : Regi Pranata Bangun

Load More