SuaraBogor.id - Sebanyak 2.000 mayat pasien COVID-19 mengambang di sungai. Bahkan mayat itu bengkak. Jasad pasien COVID-19 dimakan anjing.
Pemandangan miris itu terlihat di pinggiran sungai Gangga Ghazipur, Uttar Pradesh, India. Awalnya, ada belasan mayat terdampar setelah hanyut terbawa arus sungai.
Jenazah tersebut merupakan pasien covid-19 yang dihanyutkan ke sungai setelah dilakukan ritual kematian. Diketahui, mayat-mayat tersebut kembali terlihat di tempat yang sama di awal pekan.
Dilansir laman IndiaTimes, penduduk setempat merasa khawatir dengan menumpuknya jenazah tersebut akan menimbulkan penyakit, karena bau yang menyengat juga sudah tercium hingga area pemukiman.
“Pemandangan tersebut mengerikan, mayat mengambang dari segala arah dan menyangkut di ghats (tangga ke arah air). Orang-orang benar-benar ketakutan dan baunya bertambah buruk,” ujar Akhand selaku warga lokal.
Saat diperiksa, beberapa mayat terlihat sudah mengambang dalam aktu lama sehingga kondisinya sudah tidak utuh lagi
“Mungkin empat sampai lima hari. Kemungkinan mereka dari Chandauli,” kata Arkhand.
Sebelumnya bahkaan di daerah Ballia, dua mayat diduga pasien Covid-19 ditemukan di sungai Gangga.
Adapun mayat tersebut ditemukan berkat video yang sempat viral, memperlihatkan anjing liar tampak menarik dan mengunyah mayat.
Baca Juga: Mulai Besok, RSUD Tanjungbatu Tampung Pasien Covid-19
Sementara itu, kementerian dalam negeri India mengatakan kurang lebih ada 2.000 jenazah yang telah dievakuasi dari sungai Gangga dalam satu pekan terakhir ini.
Para pejabat mengatakan bahwa mayat-mayat ini kemungkinan besar adalah pasien Corona yang meninggal di desa-desa terpencil di sepanjang Gangga.
Karena sebagian besar penduduk desa sangat miskin dan tidak mampu membiayai upacara terakhir anggota keluarga mereka, mereka membuang mayatnya ke sungai Gangga yang panjang lebih dari 1.400 km.
Kementerian dalam negeri bekerjasama dengan pemerintah daerah setempat (Uttar Pradesh dan Bihar) untuk memeriksa pembuangan jenazah di Gangga karena jika terus berlanjut dapat menyebabkan penyebaran corona di kedua negara bagian tersebut.
Sumber-sumber kementerian mengatakan tren pembuangan jenazah terlihat sebagian besar di empat distrik Kanpur, Ghazipur, Unnao dan Balia dimana jenazah juga dibawa lebih jauh ke hilir ke Bihar.
Kedua negara bagian telah diminta untuk segera mengambil langkah korektif. Polisi setempat telah diarahkan untuk mulai siaga patroli di sepanjang sungai.
Berita Terkait
-
Status Pandemi Dicabut, Perawatan Pasien Covid-19 Bakal Ditanggung BPJS
-
Viral TikToker Mandi di Sungai Terkotor India, Pemandangan Mayat Dilarung Bikin Syok
-
INFOGRAFIS Tutupnya Operasional RSDC Wisma Atlet Kemayoran
-
Yang Tertinggal, Bekas Pusat Isolasi Pasien Covid-19 Saat Pandemi
-
Kini Resmi Ditutup, Kilas Balik Sejarah Wisma Atlet Hingga Jadi RS Darurat Covid-19
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Kolaborasi Bapak-Anak Berujung Rompi Oranye: Bupati Bekasi Diduga Kantongi Ijon Proyek Rp9,5 Miliar
-
3.300 Personel 'Kepung' Bogor Amankan Nataru 2025, Puncak hingga Pakansari Dijaga Ketat
-
5 Spot Hidden Gem Wisata Alam dan Kuliner di Cigombong Bogor buat Libur Akhir Tahun 2025
-
BP BUMN Bersama Danantara Mobilisasi 1.000 Relawan Kemanusiaan Merangkul Warga di Wilayah Bencana
-
Bencana Sumatera, BRI akan Terus Berkontribusi Bantu Masyarakat Bangkit Kembali