Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Jum'at, 21 Mei 2021 | 06:21 WIB
Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), AM Hendropriyono dalam sambutannya pada Acara Musyawarah Besar Kaum Muda Indonesia, di Gedung Joeang 45, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (19/5/2019). [Antara Foto/Syaiful Hakim]

SuaraBogor.id - Pernyataan eks Kepala BIN Jenderal (purn) TNI Hendropriyono soal Palestina baru-baru ini menjadi perhatian publik. Hal itu turut menjadi pembahasan Muhammadiyah.

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Muti mengatakan, bahwa pihaknya tidak setuju dengan pernyataan Hendropriyono yang diketahui menyebut kalau Palestina bukan urusan Indonesia.

Dilansir dari Hops.id -jaringan Suara.com, Hendropriyono bilang kalau Palestina adalah urusan bangsa Yahudi dan Arab, bukan RI.

Sudah semestinya RI justru lebih memikirkan bangsa sendiri, termasuk bagaimana pengaruh ancaman khilafah turut diwaspadai di dalam negeri saat ini.

Baca Juga: Galang Dana Untuk Palestina, Pemkab Pandeglang Istigosah Kumpulkan Rp65 Jut

Abdul Muti dalam keterangannya mengaku tak terima dengan pernyataan Hendropriyono. Sebab dia dianggap tak mencerminkan sosok seorang negarawan.

“Saya menyayangkan pernyataan Pak Hendropriyono. Pernyataan beliau tidak mencerminkan sikap seorang negarawan,” kata dia, Kamis 20 Mei 2021.

Lebih jauh dia mengatakan, pada dasarnya pembukaan UUD 1945 sudah cukup jelas menunjukkan komitmen Indonesia dalam menentang segala bentuk penjajahan dan agresi serta peran serta aktif dalam menciptakan perdamaian dunia.

“Solidaritas bangsa Indonesia atas nasib bangsa Palestina merupakan bentuk pengamalan amanat Konstitusi dan panggilan nurani berdasarkan Pancasila dan ajaran agama yang luhur,” katanya.

Sikap Jokowi beda dari Hendropriyono soal Palestina

Baca Juga: Resmi! Israel-Hamas Sepakat Gencatan Senjata

Pada kesempatan itu, dia juga menyinggung sikap Presiden Jokowi yang justru sangat mendukung perjualan Palestina. Dan ini merupakan komitmennya sebagai negara untuk mendukung perjuangan Palestina sebagai bangsa dan negara yang berdaulat.

Diketahui, Hendropriyono sebelumnya mengatakan jika urusan Palestina dna Israel merupakan urusan bangsa Arab dan Yahudi.
“Urusan Indonesia adalah nasib kita dan hari depan anak cucu kita,” kata dia.

Ini dikatakan Hendropriyono terkait dengan maraknya pro-kontra dukung-mendukung perang Israel-Palestina. Ia menyampaikan keprihatinannya kepada teman-temannya sesama anggota Kerukunan Keluarga (KEKAL) Akmil 1967.

“Untuk nasib bangsa kita, saya mohon KEKAL Akmil 1967 tidak diam saja, tapi mikir, ngomong dan berbuat sebisanya. Negara kita sedang diserang oleh pemikiran ideologi khilafah,” kata dia.

Load More