Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Jum'at, 04 Juni 2021 | 10:45 WIB
Ilustrasi sarden (Pixabay/DanaTentis)

SuaraBogor.id - Mungkin masih banyak orang yang belum mengetahui manfaat olahan kaleng yakni Sarden untuk kesehatan. Ada manfaat Sarden yang tersembunyi.

Diketahui, manfaat Sarden untuk kesehatan ternyata bisa cegah penyakit jantung dan hipertensi serta diabetes.

Dilunik dari Ayobandung.com -jaringan Suara.com, Sarden diketahui mengandung asam lemak omega-3 yang tinggi. Ini adalah asam lemak esensial yang harus berasal dari makanan karena tubuh tidak dapat memproduksinya sendiri.

“Sarden mengandung sifat anti-inflamasi yang dapat membantu mencegah penyakit jantung, menurunkan tekanan darah, dan mengurangi risiko penggumpalan darah,”

Baca Juga: 371 Calon pegawai BPJS Kesehatan Ikut Program Pembelajaran Kepemimpinan Dasar

Selain asam lemak omega-3, sarden juga kaya akan vitamin dan mineral. Ini termasuk vitamin B-12, vitamin D, zat besi, kalium, seng, niasin, fosfor, dan magnesium. Sarden juga merupakan cara yang bagus untuk meningkatkan asupan kalsium Anda tanpa produk susu. Alhasil, ikan ini mengandung jumlah protein yang cukup per porsi untuk membuat kenyang dan membantu membangun otot.

Manfaat sarden tidak hanya berhenti pada kandungan vitamin dan mineralnya saja. Sarden biasanya ditangkap di alam liar dan harganya sangat terjangkau. Ikan itu juga mengandung beberapa tingkat merkuri terendah dari ikan manapun (melalui Klinik Cleveland).

"Karena sarden lebih mungkin ditangkap secara berkelanjutan, mereka adalah pilihan yang aman untuk wanita hamil dan menyusui," kata Julia Zumpano, RD, LD.

Untuk opso olahan kalengan, sebenarnya baik-baik saja selama orang memperhatikan kandungan natrium dan tidak melebihi dosis yang disarankan untuk hari itu. Sarden memiliki rasa yang kuat yang mungkin tidak disukai semua orang. Untungnya, tekstur ikan ini lembut dan dapat dengan mudah dipadukan dengan makanan lain untuk membuat rasanya lebih enak.

Pasangkan sarden dengan alpukat untuk mengurangi rasa umami atau tambahkan ke dalam quiche dengan banyak bahan lainnya (melalui The Kitchn). Jika menyukai rasanya, maka bisa memakannya polos atau ditambah dengan perasan lemon.

Baca Juga: Seram! Ini Dampak Buruk Merokok Bagi Kesehatan Perempuan

Kurangi Risiko Diabetes

Sebuah penelitian baru mengungkap jenis makanan yang berpotensi mengurangi risiko terkena diabetes. Menyantapnya minimal sekali sepekan secara rutin dapat memberikan dampak positif tersebut.

Makanan tersebut adalah ikan sarden, yang bukti ilmiahnya diulas dalam studi dari Spanyol yang diterbitkan dalam jurnal Clinical Nutrition. Riset melibatkan 152 pasien berusia 65 tahun atau lebih yang didiagnosis prediabetik.

Mereka menjalani program nutrisi untuk membantu mencegah penyakit diabetes. Satu kelompok peserta diminta menyantap 200 gram sarden (setara dengan dua kaleng) setiap pekan. Mereka makan ikan utuh untuk asupan vitamin D dan kalsium.

Sebelum penelitian, 27 persen dari kelompok yang tidak ditugaskan makan sarden berisiko tinggi terkena diabetes, sementara 37 persen pada kelompok pemakan sarden berisiko tinggi terkena diabetes. Hasilnya ditinjau setelah satu tahun.

Kelompok yang tidak makan sarden mengalami penurunan lima persen dalam jumlah pasien yang berisiko tinggi menjadi diabetes (menjadi 22 persen). Pada kelompok pemakan sarden, risiko diabetes turun 29 persen (menjadi delapan persen).

Ada pula manfaat kesehatan selain risiko diabetes yang menurun pada kelompok pemakan sarden. Peneliti mencatat penurunan kadar trigliserida, tekanan darah, indeks resistensi insulin, serta peningkatan kolesterol "baik" dan hormon adiponektin.

Penulis utama studi, Diana Diaz Rizzolo, menganggap temuan itu sangat penting. Terlebih, sangat mudah untuk merekomendasikan makan sarden selama pemeriksaan medis, dan makanan itu diterima secara luas oleh populasi.

"Sarden tidak hanya memiliki harga terjangkau dan mudah ditemukan, tetapi juga aman dan membantu mencegah timbulnya diabetes tipe dua," ungkap dosen dan peneliti dari Fakultas Ilmu Kesehatan Universitat Oberta de Catalunya (UOC) itu.

Penelitian memang dilakukan pada peserta usia 65 tahun ke atas, tetapi manfaat diet sarden tidak hanya terbatas pada lansia yang berisiko. Rizzolo percaya efek pencegahan serupa bisa dijumpai pada populasi yang lebih muda.

Akan tetapi, dia dan timnya menekankan bahwa konsumsi suplemen tidak akan memiliki efek yang sama seperti makan sarden. Walaupun suplemen bisa juga mengasup kalsium, vitamin D, minyak lemak omega 3, dan taurin, tapi manfaatnya tidak sama.

"Sarden akan memiliki elemen pelindung karena kaya akan nutrisi yang disebutkan, sedangkan nutrisi yang diambil secara terpisah dalam bentuk suplemen tidak akan berfungsi pada tingkat yang sama," ujar Rizzolo.

Studi terpisah dari American Academy of Neurology yang terbit di jurnal Neurology pada 5 Mei, menunjukkan efek positif dari diet tinggi ikan untuk meningkatkan kesehatan otak. Jenis diet yang disoroti adalah diet Mediterania.

Pola makan dengan menu yang terdiri dari minyak zaitun extra virgin, kacang-kacangan, biji-bijian, ikan, dan bahan herbal itu terbukti meningkatkan kesehatan kognitif. Diet Mediterania diklaim sebagai faktor pelindung terhadap penurunan daya ingat.

Studi membandingkan 343 orang yang berisiko tinggi mengembangkan Alzheimer dengan 169 orang yang tidak memiliki kecenderungan terhadap penyakit tersebut. Penulis studi adalah Tommaso Ballarini dari Pusat Penyakit Neurodegeneratif Jerman (DZNE).

"Studi kami menunjukkan bahwa makan makanan yang tinggi lemak tak jenuh, ikan, buah-buahan dan sayuran, rendah susu dan daging merah dapat melindungi otak dari penumpukan protein yang dapat menyebabkan kehilangan ingatan dan demensia," kata Ballarini.

Load More