SuaraBogor.id - Salah seorang warga Kota Bogor menceritakan detik-detik Crane proyek pembangunan Double Track Bogor-Sukabumi, yang terguling pada Minggu (6/6/2021) kemarin.
Alya salah satu warga RT 001, RW 009, Kelurahan Cipaku, Kecamatan Bogor Selatan mengatakan, kaitan crane terguling di lokasi pembangunan double track atau rel ganda Bogor-Sukabumi.
Alya bercerita, sebelum tergulingnya crane memang kondisi di lokasi pembangunan diguyur hujan deras. Bahkan awan di lokasi pembangunan juga berwarna hitam pekat.
Semula ia tak menyangka jika beroprasinya crane tersebut untuk memasang rangka baja sebagai penopang rel. Sebab, kondisi saat itu hujan sedang turun cukup deras.
"Awalnya aku kira cuma pengen uji coba angkat saja, tapi ternyata malah dilakukan pemasangan. Soalnya kondisinya cuaca sedang hujan deras," katanya disitat dari Ayobogor.com -jaringan Suara.com, Senin (7/6/2021).
Saat melakukan pengangkatan rangka baja, secara tiba-tiba crane tersebut sedikit terperosok akibat kontur tanah di lokasi pembangunan yang labil akibat hujan deras.
"Pas sudah diangkat, sepertinya relnya itu berat. Jadi posisi crane sedikit maju dan tanah di bawah crane bergeser dan amblas. Karena itu, akhirnya baja yang diangkat terombang-ambing sampai membuat crane terperosok dan terguling," ucapnya.
Beruntung, rangka baja yang diangkat crane tidak terombang-ambing dan terlempar ke rumah Alya. "Posisinya saat ini rangka baja hampir kena rumah saya. Untung saja jatuhnya ke sungai di belakang rumah saya," ujarnya.
Alya yang menyaksikan langsung kejadian tersebut sempat shock. Sebab, jarang crane yang jatuh ke sungai dengan rumahnya hanya berjarak tak kurang dari 10 meter saja.
Baca Juga: PPDB 2021 di Kota Bogor Dibuka Mulai Senin
"Aku melihat kejadian itu dari kamar. Hampir saja rumah dan kamar saya kena rangka baja itu. Sumpah aku syok banget waktu itu sampai tidak bisa bergerak apa-apa. Untung saja jatuhnya ke sungai belakang rumah," tutupnya.
Berita Terkait
-
Viral! Habib Palsu di Bogor Peras Sarung Santri, Endingnya Malah Dibawa Pulang Keluarga
-
Mengaku Habib dan Minta Paksa Sarung Santri, Pria 53 Tahun di Bogor Diamankan Warga
-
Agak Laen! Ngaku-ngaku Habib, Pria Ini Minta Paksa 3 Sarung Milik Santri Ponpes, Buat Apa?
-
"Segel Tambang, Bukan Wisata Alam": Warga Puncak Sampaikan Protes ke Menteri LH
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Kronologi Lengkap Ibu Tiri Habisi Anak di Bogor, Sandiwara Ayah Kandung Bikin Geram!
-
Pengamat Ungkap 'Jebakan Mental' di Balik Kasus Ibu Tiri Bunuh Anak di Bojonggede, Ini Risikonya
-
Update Kasus Kematian Bocah di Bogor: Ayah Tak Terlibat, Ibu Tiri Pelaku Tunggal Penganiayaan Brutal
-
Ibu Tiri Pembunuh Anak di Bojonggede Jadi Tersangka, Ayah Korban Diperiksa Polisi, Apa Perannya?
-
Menko PM Nobatkan Tirta Kahuripan dengan Mandaya Award 2025, Bukti Nyata Keberhasilan Program