SuaraBogor.id - Wilayah Depok saat mengalami perubahan sejak berdirinya sebagai kota. Dari berbagai sektor terus tumbuh dan berkembang, baik ekonomi pembangunan, sosial, maupun budayanya. Bahkan, mungkin masih banyak warga Depok yang belum mengetahui adanya bangunan bersejarah di Depok.
Meski begitu banyak bangunan yang memiliki sejarah di Kota Depok yang harus diketahui. Karena sejarah bagian dari proses hingga sekarang ini.
SuaraBogor.id jaringan Suara.com merangkum beberapa tempat yang memiliki sejarah di kota Depok, yakni sebagai berikut:
Jembatan Panus ini berada di Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoran Mas diatas Sungai Ciliwung.
Jembatan ini penuh sejarah bagi Depok. Jembatan ini sudah ada sejak jaman Belanda. Dari berbagai sumber pembangunan Jembatan Panus ini dibangun pada 1917 tahun.
Jembatan ini dibangun pada tahun 1917 oleh seorang insinyur bernama Andre Laurens, julukan "Jembatan Panus" diberikan berdasarkan nama "Stevanus Leander" yang adalah seorang warga yang tinggal di samping jembatan tersebut.
Namun untuk memudahkan lafal, nama itu disingkat menjadi "Panus".
Pada masa pemerintahan Belanda, jembatan ini merupakan satu-satunya jembatan penghubung antara Depok dengan Bogor dan ke Batavia atau sekarang Jakarta.
Baca Juga: Buru Pelaku Begal Payudara Mahasiswi di Depok, Polisi Periksa CCTV
Sementara pada masa kini, Jembatan ini memiliki fungsi sebagai pemantau naiknya debit kiriman air dari Bogor saat musim penghujan.
Hal ini dikarenakan, salah satu kaki jembatan itu digunakan sebagai tiang ukur memantau ketinggian air untuk mewaspdai banjir saat musim penghujan, khususnya bagi kepentingan warga Jakarta.
Gereja Immanuel berada di Jalan Pemuda, Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok. Gereja ini sudah diketahui banyak orang khusunya di Depok bahkan di Belanda.
Karena gereja ini dibangun sejak jaman Belanda pada tahun 1713.
Awalnya, gereja pertama di Depok ini dibangun dengan material kayu dan bambu. Namun, karena pelapukan, pada 1792 gereja tersebut direnovasi dan dibangun menggunakan material batu-batuan.
Hingga pada 1834 terjadi gempa berkekuatan besar yang meruntuhkan bangunan gereja. Kemudian pada 1854 gereja ini dibangun kembali. Terakhir, gereja ini dipugar pada tahun 1998 menjadi bergaya artistik dan modern.
Tag
Berita Terkait
-
Sengit dan Seru! Siswa SMK Adu Keahlian di Olimpiade Jaringan MikroTik 2025
-
Emak-Emak Nyaris Adu Jotos di CFD, Iron Man Jadi Penyelamat
-
Istora Menggema! Kisah Kamil dari Depok Kejar Mimpi Juara di AXIS Nation Cup 2025
-
Warga Depok Wajib Tahu! Disdukcapil Tutup Layanan Tatap Muka 10 Oktober, Ini Alternatifnya
-
Klarifikasi Lengkap Menu MBG Depok: Dari Pangsit Isi Ayam-Telur hingga Sidak Badan Gizi Nasional
Terpopuler
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Geger! Warga Cogreg Bogor Dikejutkan Penemuan Mayat Pria di Lantai Dua Rumah Sendiri
-
Bogor Jadi Titik Penangkapan Jaringan Narkoba Antar Provinsi: Oknum ASN Tangerang Diciduk di Parung
-
Tragedi Buanajaya dan Ancaman di Jembatan Cimapag: 4 Fakta Krusial Ini Mendesak untuk Diketahui
-
Jasinga Siap Jadi Pusat Ekonomi Baru! KRL Direncanakan Merambah 2 Rute Sekaligus
-
411 Lubang Tambang Ilegal Ditemukan di Gunung Halimun Salak, Operasi Penindakan Makan Korban