Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Rabu, 16 Juni 2021 | 13:48 WIB
Wakil Presiden Indonesia ke-10 dan 12 Muhammad Jusuf Kalla saat ditemui di kediamannya kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (23/4/2021). [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraBogor.id - Netizen serang Jusuf Kalla. Hal itu disebabkan eks wakil Presiden RI ke-10 dan 12 itu mengaitkan orang kaya dengan agama.

Pernyataan Jusuf Kalla terkait cuma satu orang muslim dari 10 orang kaya nampaknya mendapatkan respon negatif dari publik, seperti sebelumnya ditanggapi oleh eks politisi Demokrat Ferdinand Hutahaean.

Pernyataan tersebut diketahui disampaikan Jusuf Kalla untuk memotivasi sejumlah mahasiswa dan undangan yang menghadiri silaturahmi Majelis Nasional Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI), Senin Malam 14 Juni 2021.

Pernyataan itu disampaikan di hadapan Menteri BUMN Erick Thohir yang juga ikut hadir.

Baca Juga: Menteri Agama Batasi Kegiatan di Rumah Ibadah, Ini Alasannya

“Dari sisi ekonomi apabila ada 10 orang kaya, maka paling tinggi 1 orang muslim. Tapi apabila 100 orang miskin, setidaknya 90 umat yang miskin. Jadi pincang keadaan ekonomi kita,” kata JK disitat dari Terkini.id -jaringan Suara.com, Rabu (16/6/2021).

Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) tersebut menyerukan untuk hijrah, terutama kepada umat muslim. Namun, bukan hijrah dalam definisi saling membunuh dan menebar konflik, melainkan hijrah untuk memperbaiki kondisi ekonomi.

Atas pernyataan tersebut, komentar yang beragam muncul dari para netizen di media sosial.

Sebagian menganggap pernyataan itu mengkotakkotakkan masyarakat Indonesia, dan menuding Jusuf Kalla masih memainkan politik identitas.

“Menjadi kaya itu bkn krn agamanya, tp krn kerja keras, ulet dan niatnya. Kalau pemalas, apapun agamanya pasti miskin. Jadi komentar pak JK yg menghubungkan agama dgn kemiskinan atau kekayaan ini tdk tepat dan cenderung provokatif utk saling membenci,” tulis Influencer Ferdinand Hutahaean.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Naik Tajam, Menag Terbitkan Edaran Pembatasan Kegiatan di Rumah Ibadah

“Politik identitas masih acap kali dimainkan yang ingin mencari panggung,"

Stop membawa politik identitas baik dari suku agama ataupun ras.! Lagipula masih banyak urusan di Indonesia yg perlu diperhatikan ketimbang memain-mainkan agama,” tulis Rizmaya.

“Hai @Pak_JK 10 orang kaya di Indonesia, 1 muslim. Saya beritahu ya pak Yang 9 itu orang Indonesia STOP mengkotak-kotakan bangsa ini,” tulis pemilik akun @feylazyaw.

Lalu, benarkah yang dikatakan Jusuf Kalla alias JK? Dalam artian, orang Islam cenderung miskin?

Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), yakni Enny Sri Hartati, menyampaikan pandangan terkait ini.

Menurut Enny, yang dikatakan JK ada benarnya alias memang ada hubungan nyata antara kemiskinan dan umat Islam.

Namun, bukan dalam kausalitas murni. Untuk melihat hubungan dua variabel di atas, katanya kita perlu melihat statistik.

“Indonesia sampai hari ini mayoritas penduduknya adalah Muslim dan 40 persen penduduk Indonesia itu masih miskin dan rentan miskin,” tutur Enny pada Selasa, 15 Juni 2021.

“Dengan sendirinya, kalau secara statistik, otomatis yang miskin pasti Muslim.”

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2021 adalah 269,6 juta jiwa.

Sementara itu, penduduk miskin tercatat melonjak hingga 27,55 juta jiwa, setara dengan 10,19 persen jumlah penduduk.

Kemudian, penduduk Musllim di Indonesia diperkirakan mencapai 229 juta orang.

Angka itu setara 87,2 persen dari total populasi penduduk Indonesia atau 13 persen dari total populasi Muslim di seluruh dunia.

“Jadi, kalau secara hubungan kausalitas pure, artinya agama dengan status ekonomi, itu pasti enggak ada. Tapi kalau secara statistik ada. Jadi, ada dua perspektif yang tidak linear,” pungkas Enny.

Load More