SuaraBogor.id - Resti Mahesati (23) Pekerja Migran Indonesia atau PMI Cianjur meninggal dunia. Diketahui, Resti merupakan warga Kampung Karanganyar, Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur.
PMI Asal Cianjur meninggal dunia di Malaysia itu diduga meninggal karena sakit lambung.
Berdasarkan informasi yang diperoleh jenazahnya tiba dirumah duka Sabtu (19/6/2021) dini hari.
Kepala Desa Tanjungsari, Waldi Akbar Yacob membenarkan, terkait warganya yang tercatat sebagai PMI di Malaysia yang meninggal dunia karena sakit lambung. Pihaknya dan keluarga korban langsung menjut jenazah Resti ke Bandara.
"Iya benar, kita perwakilan korban langsung menjemputnya ke ke Bandara dan menggunakan ambulan desa dan didampingi aparat desa," katanya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Senin (21/6/2021).
Jenazah Resti, kata dia, tiba di Rumah duka pada dini hari Sabtu (21/6/2021). Dan selanjutnya diserahkan kepada pihak keluarganya untu segera makamkan disekitar kediamananya.
"Adanya warga kami yang meninggal sebagai PMI, saya akan terus mengawal dari mulai pemakaman hingga proses haknya terpenuhi. Selain itu kami juga berharap peranan pemerintah daerah dan pusat sangat dibutuhkan untuk menjamin para PMI," katanya.
Ia menyebutkan, pihaknya mencatat hingga saat ini sudah ada dua orang warga Desa Tanjungsari yang tercatat sebagai PMI yang meninggal dunia. Pertama meninggal di Arab Saudi dan kedua Resti di Malaysia.
Sementara itu, Solihin (50) orangtua Resti, menjelaskan, almarhum sudah bekerja di Malaysia selama hampir tiga tahun dan meninggal di Rumah Sakit Serdang, Malaysia karena mengalami sakit lambung.
Baca Juga: Kisah Pilu Korban Kawin Kontrak, Hamil lalu Ditinggal Mantan Suami ke Timur Tengah
"Iya sempat ingin pulang dulu, tapi tidak bisa, karena mengalami sakit lambung, dan terkendala Covid-19. Ia dirawat selama 14 hari di rumah sakit sebelum meninggal dunia," katanya.
Kontributor : Fauzi Noviandi
Berita Terkait
-
Misteri Gunung Padang Makin Terkuak, Pilar Ruang Bawah Tanah dan Struktur Raksasa Ditemukan!
-
Sering Mangkir, Guru Ngaji Cabuli 9 Gadis di Puncak Akhirnya Ditahan Polisi
-
Anak PMI Rentan Putus Sekolah? Sekolah Rakyat Jadi Solusi Harapan!
-
Grand Launching BRI Taipei, Solusi Finansial Bagi Pekerja Migran
-
Cek Fakta: Rumah Ramzi Wabup Cianjur Digeledah KPK terkait Pencucian Uang
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
Terkini
-
DPRD Kota Bogor Tuntaskan Pembahasan KUA-PPAS 2026 di Tingkat Komisi
-
Sosialisasikan Raperda Ekraf, DPRD Kota Bogor Dorong Kebangkitan Industri Kreatif
-
Dendam 15 Tahun Akibat Sepak Bola: Tragedi Berdarah di Jasinga, Satu Warga Tewas Ditusuk Parang
-
Gebrakan dari Hambalang, Sinyal Keras Perang Terbuka Lawan Mafia Tambang
-
Babak Baru Kasus Fitnah Jusuf Kalla: Divonis 1,5 Tahun, Silfester Matutina Lawan Balik Lewat PK