"Beberapa rumah sakit sudah mulai menerapkan ini, seperti RS Universitas Indonesia (UI), RSUD Depok dan RSIA Asyifa Depok. RSIA Asyifa Depok juga kami jadikan tempat perawatan tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19," terangnya.
Selain penambahan tempat tidur, Satgas juga berniat menambah tempat karantina pasien Covid.
Berkat kerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Satgas telah menjadikan Wisma Makara dan Pusat Studi Jepang UI sebagai tempat karantina pasien Covid-19.
Namun karena tingkatat penularan masih tinggi, Satgas juga berniat memanfaatkan Asrama Mahasiswa UI.
Baca Juga: Wabup Lampung Tengah Buka Suara Terkait Video Viral Joget tanpa Patuhi Prokes
"Saat ini, kami masih berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat terkait pendanaannya," ucap Dadang.
Dadang menyebutkan, rumah sakit di Depok memiliki 1.100 tempat tidur. Namun hanya 44,09 persen pasien dari Depok yang dirawat di Depok. Sisanya, dialihkan ke luar Depok.
Karena itu, Dadang memastikan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan daerah lain dalam memangani pasien Depok yang tidak tertampung.
"Dalam menghadapi pandemi ini, kita tidak lagi melihat batas antar daerah. Kita harus saling beker jasama di wilayah Jabodetabek, tanpa melihat darimana pasien berasal demi kemanusiaan," tegasnya.
Berdasarkan data yang dirilis Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Kota Depok pada Senin (28/6) pukul 10.42 WIB, sudah ada 59.774 kasus yang terkonfirmasi di Depok.
Baca Juga: Wabup Lampung Tengah Dilaporkan Langgar Prokes, Ini Janji Kapolda Lampung
Dari jumlah ini, terdapat 7.942 pasien aktif, 50.771 pasien sembuh dan 1.061 pasien meninggal.
Berita Terkait
-
Dedi Mulyadi Minta Wali Kota Depok Minta Maaf, Buntut Bolehkan Mobil Dinas untuk Mudik
-
Rumah Hindati Warga Depok Dibobol Maling saat Ditinggal Salat Ied, Motor Scoopy hingga HP Lenyap
-
Liburan Hemat Tapi Seru di Depok: 10 Kolam Renang Keren Mulai Rp15.000
-
Bolehkan ASN Mudik Pakai Mobil Dinas, Wali Kota Depok Bisa Dijerat UU Tipikor?
-
Izinkan Mobil Dinas untuk Mudik, Wali Kota Depok Bisa Diperiksa dalam Kasus Korupsi
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Jawaban Menohok Anak Bungsu Ruben Onsu Kala Sarwendah Diserang di Siaran Langsung
Pilihan
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
Terkini
-
Bukan Sekadar Nama, Kisah di Balik Pemberian Nama Titiek Puspa oleh Bung Karno
-
Rumah di Bogor Ludes Saat Pemilik Hendak Merokok
-
Catat! Ini Syarat Pembangunan Sekolah Rakyat: Harus Punya Tanah Minimal 5 Hektare
-
Penampakan Lokasi Pembuatan Uang Palsu di Bogor, dari Alat Cetak Hingga Bahan Baku
-
Waspada! Ada Pabrik Uang Palsu Rp3,3 Miliar di Bogor