Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Senin, 28 Juni 2021 | 16:25 WIB
Petugas medis membawa pasien COVID-19 untuk dipindahkan ke ruang rawat inap dari selasr IGD RSUD Cengkareng, Jakarta, Rabu (23/6/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

"Beberapa rumah sakit sudah mulai menerapkan ini, seperti RS Universitas Indonesia (UI), RSUD Depok dan RSIA Asyifa Depok. RSIA Asyifa Depok juga kami jadikan tempat perawatan tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19," terangnya.

Selain penambahan tempat tidur, Satgas juga berniat menambah tempat karantina pasien Covid.

Berkat kerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Satgas telah menjadikan Wisma Makara dan Pusat Studi Jepang UI sebagai tempat karantina pasien Covid-19.

Namun karena tingkatat penularan masih tinggi, Satgas juga berniat memanfaatkan Asrama Mahasiswa UI.

Baca Juga: Wabup Lampung Tengah Buka Suara Terkait Video Viral Joget tanpa Patuhi Prokes

"Saat ini, kami masih berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat terkait pendanaannya," ucap Dadang.

Dadang menyebutkan, rumah sakit di Depok memiliki 1.100 tempat tidur. Namun hanya 44,09 persen pasien dari Depok yang dirawat di Depok. Sisanya, dialihkan ke luar Depok.

Karena itu, Dadang memastikan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan daerah lain dalam memangani pasien Depok yang tidak tertampung.

"Dalam menghadapi pandemi ini, kita tidak lagi melihat batas antar daerah. Kita harus saling beker jasama di wilayah Jabodetabek, tanpa melihat darimana pasien berasal demi kemanusiaan," tegasnya.

Berdasarkan data yang dirilis Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Kota Depok pada Senin (28/6) pukul 10.42 WIB, sudah ada 59.774 kasus yang terkonfirmasi di Depok.

Baca Juga: Wabup Lampung Tengah Dilaporkan Langgar Prokes, Ini Janji Kapolda Lampung

Dari jumlah ini, terdapat 7.942 pasien aktif, 50.771 pasien sembuh dan 1.061 pasien meninggal.

Load More