SuaraBogor.id - Netizen sebut Menteri Sosial atau Mensos Risma rasis. Hal itu disebabkan orang nomor satu di Mensos tersebut mengancam PNS dipindahkan ke Papua karena tidak disiplin.
Sebelumnya, Mensos Risma menyinggung Papua saat memarahi PNS di Balai Wyata Guna, Bandung, Jawa Barat.
Banyak netizen menyebut mantan wali kota Risma itu rasis kepada masyarakat Papua.
Salah seorang netizen pengguna twitter, @Kurirtersesat menilai bahwa Risma secara tidak langsung mengafirmasi pandangan rasis Indonesia terhadap Papua.
Baca Juga: Ancam ASN Buang ke Papua, Mensos Risma Disemprot Banyak Orang Dinilai Rasis
Lebih lanjut, menurutnya, lewat pernyataannya itu, Risma menstigmakan Papua sebagai wilayah yang terbelakang.
“Sementara ketimpangan yang terjadi di Papua adalah hasil pemiskinan sistemis yang dilanggengkan negara,” cuitnya seperti dikutip Suarabogor.id dari Terkini.id -jaringan Suara.com.
Netizen lainnya dengan akun twitter @f_fathur juga menyebut Risma telah melakukan penistaan kepada masyarakat Papua.
“Ini penistaan terhadap Saudara-Saudara kami di Papua,” cuitnya pada Selasa, 13 Juli 2021.
Dia juga meminta agar Risma tidak mendeskriditkan Papua atau tempat lainnya yang ada di Indonesia.
Baca Juga: Buntut Marah-marah ke Bawahan, Menteri Risma Dinilai Rendahkan Papua
Selain itu, pengacara HAM yang dikenal gigih membela hak-hak masyarakat Papua, Veronica Koman juga buka suara terkait pernyataan Risma itu.
Menurutnya, Risma bukan kali ini saja berbuat rasis kepada masyarakat Papua.
“Gak kaget. Bu Risma emang rasis sama Papua kok,” cuitnya pada Selasa, 13 Juli 2021.
Dia juga menyinggung kejadian rasisme 2 Desember tahun 2018 lalu, di mana Risma yang saat itu menjabat Wali Kota Surabaya mengeluarkan paksa seratus lebih mahasiswa Papua dari Kota Surabaya sebagai syarat lepasnya 233 mahasiswa Papua yang ditangkap massal.
Berdasarkan pantauan, kata kunci Risma menjadi tranding topik di twitter, terdapat 5.968 tweet yang membicarakan itu.
Sementara itu, kata kunci rasis juga menjadi tranding topik dengan 2.731 tweet, yang isinya membahas pernyataan Risma terkait Papua.
Sebelumnya, Risma melakukan kunjungan kerja ke dapur umum Wyata Guna Bandung Jawa Barat, Selasa, 13 Juli 2021.
Namun, kunjungan itu, memicu kemarahan Risma karena melihat kinerja ASN yang tidak serius.
Risma mengakui tidak mempunyai kewenangan memecat ASN yang tak serius melayani masyarakat yang terdampak COVID-19.
“Saya gak bisa pecat orang, tapi saya bisa pindahin ke Papua,” tegas Risma di sela kunjungan di Wyata Guna, Selasa, 13 Juli 2021.
Berita Terkait
-
Kunjungan Kardinal Indonesia Jadi Harapan Besar Umat Katolik Papua Tengah
-
Pemprov Papua Tengah Gelar Doa Bersama Sambut Pilkada 2024
-
Pilkada Perdana Papua Tengah: Logistik 80% Terdistribusi, KPU Optimis Sukses
-
Gunakan CCTV, Pemprov Papua Tengah Antisipasi Gangguan Keamanan Pilkada Serentak
-
Akademi Persib Bandung Jadi Wakil Indonesia di Gothia Cup 2025
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
5 Rekomendasi HP Murah Mirip iPhone Terbaru November 2024, Harga Cuma Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Bogor Jadi Sorotan, Zonasi PPDB Diskriminatif dan Picu Korupsi? Gibran Minta Ini ke Mendikdasmen
-
Prabowo Dipastikan Nyoblos di TPS 08 Bojongkoneng, Bakal Didampingi Langsung Pj Gubernur hingga Pj Bupati Bogor
-
Strategi Belanja Saat Promo 12.12 2024 Blibli, Bisa Dapat Untung Banyak
-
Cianjur Darurat Bencana, Pergerakan Tanah Paksa Ratusan Warga Tinggalkan Rumah
-
Ada Potensi Politik Uang di Pilkada 2024, Bawaslu Kabupaten Bogor Kerahkan 7.908 Pengawas TPS