SuaraBogor.id - Tahun ini penjualan hewan kurban di Depok menurun drastis dibandingkan tahun sebelumnya. Akibatnya, sejumlah penjual hewan kurban mengalami kerugian cukup lumayan.
Penjualan hewan kurban menurun di Depok itu disebabkan adanya penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
"Pemberlakuan PPKM Darurat memberikan dampak penjualan hewan kurban sapi menurun," kata salah seorang pedagang hewan kurban Sapi Bima di Kawasan Grand Depok City Depok, Ridwan, di Depok, Rabu.
Ia mengatakan saat ini sapi yang terjual baru mencapai 150 ekor sapi kurban, padahal biasanya sudah menjual lebih dari 200 ekor sapi. Berkurangnya minat pembeli akibat PPKM Darurat dan akibat penyekatan jalan di mana-mana dan tidak diperkenankannya masyarakat ke luar rumah.
"Biasanya seminggu sebelum Hari Raya Idul Adha pembeli berdatangan, namun saat ini semakin sepi saja," katanya.
Sebagai putra daerah asal Bima Nusa Tenggara Barat, Ridwan menyiapkan 350 ekor sapi dari para perkumpulan peternak sapi yang ada di daerah Bima.
"Sapi-sapi kita ini merupakan hidup di alam liar dengan pengawasan masing-masing peternak di setiap desa," katanya.
Ridwan menjelaskan perbedaan sapi bima jika dibandingkan sapi Jawa, Bali dan limosin sapi Bima mempunyai keunggulan mulai dari tekstur daging yang padat dan kemerahan.
Mengenai harga sapi saat ini masih sama dengan tahun lalu. Harga sapi-sapi bima dibandrol paling murah Rp15 juta hingga Rp50 juta dengan bobot berat mulai dari 250 Kg hingga 415 Kg.
Sementara itu Mohammad Pance mengatakan untuk sapi Bima yang dijual dalam keadaan sehat dan siap untuk dijadikan kurban.
Baca Juga: Di Masa Pandemi, Relaksasi dan Digitalisasi Dorong Penjualan Mobil 50 Persen
"Kesehatan sapi sudah diperiksa sejak keluar dari Bima, dan sampai di Depok juga diperiksa kesehatan kembali agar layak menjadi hewan kurban," katanya.
Ia berharap sebagi perwakilan para peternak sapi asal Bima di tengah masa pemberlakuan PPKM Darurat, nantinya jika ingin mengirim sapi ke konsumen tidak dilarang karena adanya penyekatan.
"Untuk mengantar sapi harusnya diperbolehkan sehingga memudahkan pengantaran sapi kurban ke konsumen, karena kami akan mengantar ke wilayah Jabodetabek," katanya.
Hal senada juga dikatakan oleh pedagang hewan kurban lainnya di Sawangan, Satrio. Ia mengatakan penjualan tahun ini mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Saat ini baru terjual 30 ekor sapi, padahal pada tahun lalu lebih dari 50 ekor sapi.
"Dampak penerapan PPKM Darurat ini memang terasa sekali, pembeli menjadi berkurang," katanya. [Antara]
Berita Terkait
-
Penjualan Mobil Indonesia Sudah Kalah dari Malaysia, Pertama Kali dalam Sejarah
-
Semester I 2025, Konsumsi Listrik Nasional Tumbuh, PLN Catat Penjualan 155,62 TWh
-
BYD Dominasi Penjualan Mobil Listrik di Sejumlah Negara, Indonesia Jadi Salah Satu Penyokong
-
Pasar Mobil Bekas Melejit, Penjualan Mobil Baru di Indonesia Melambat?
-
Cari Bengkel Motor Terdekat di Depok? Ini 5 Rekomendasinya
Terpopuler
- Mbah Arifin Setia Tunggu Kekasih di Pinggir Jalan Sejak 70an Hingga Meninggal, Kini Dijadikan Mural
- Di Luar Prediksi, Gelandang Serang Keturunan Pasang Status Timnas Indonesia, Produktif Cetak Gol
- Gibran Ditangkap Bareskrim Polri, Kronologi Jadi Tersangka dan Kasusnya
- Resmi Thailand Bantu Lawan Timnas Indonesia di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanggal 18 Agustus 2025 Cuti Bersama atau Libur Nasional? Simak Aturan Resminya
Pilihan
-
Analisis Pengamat: Kepala Daerah Pro-Jokowi Dukung Bendera One Piece, Sinyal Politik?
-
Aib Super League: Empat Klub Kompak Nunggak Gaji Rp 4,3 Miliar!
-
Jadwal Pekan 1 BRI Super League: Duel Panas dan Ambisi Tim Promosi
-
Fakta-fakta Emas Sungai Eufrat, Tanda Hari Kiamat Sudah Dekat?
-
Usul Ditolak, Suara Dibungkam, Kritik Dilarang, Suporter Manchester United: Satu Kata, Lawan!
Terkini
-
Bau Busuk dari Sumur Ungkap Misteri Hilangnya Wanita di Ciseeng, Ditemukan Tewas Setelah 3 Hari
-
Belajar dari Kasus Artha Gading, Ini Modus Pencurian Wanita Hermes Wajib Diwaspadai Pemilik Toko
-
Bukan Pemain Baru! Pencuri Berlian di Artha Gading Ternyata Pernah Tertangkap di Bogor
-
Sembako Murah, Urus KTP dan Izin di Satu Tempat: Pemkab Bogor Gelar Pesta Rakyat Sebulan Penuh
-
Ribuan Korban Bencana di Bogor Masih Menanti, DPRD Desak Percepatan Pembangunan 1.600 Huntap di 2026