SuaraBogor.id - Miris, mungkin kata itu tepat ditunjukkan kepada pasangan suami istri atau Pasutri asal Cianjur. Kehidupannya berubah setelah sang suami bekerja di luar negeri.
Pasangan suami istri asal Cianjur itu yakni Rahman (60) dan Iin (40) warga Kampung Sukamukti, Desa Cimenteng, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, kini harus hidup menyedihkan karena membiayi bekerja di luar negeri.
Betapa tidak, Rahman dan istrinya harus tinggal di rumah gubuk bambu beserta lima anaknya yang masih kecil-kecil. Sehari makan, sehari kadang harus puasa.
Awalnya Rahman sekeluarga hidup sedehana, rumah permanen dan tidak pernah kekurangan memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Baca Juga: Catat! Nekat Pungli Bansos di Cianjur, Polisi: Kami Akan Tindak Tegas Secara Hukum
Namun, rumah dan lahan kebunnya dijual untuk membiaya suaminya bekerja di luar negeri. Berharap pulang membawa uang, ternyata tidak menghasilkan apa-apa.
Iin mengatakan, sudah dua tahun menempati rumah gubuk bambu tersebut. Dinding bilik bambu, atap yang sudah rapuh dan berlubang memaksa tidak bisa tidur seandainya hujan turun di malam hari.
“Sudah dua tahun tinggal di rumah ini, karena uang habis dipakai bapaknya biaya untuk bekerja di luar negeri,” tuturnya,” kata Iin disitat dari Ayobandung.com -jaringan Suara.com, Senin (2/8/2021).
Selain kondisi rumah dan kebutuhan sehari-hari yang sulit, Iin mengaku merasa bersalah dan sedih dengan kondisi anak-anaknya yang masih sekolah.
“Kalau lihat anak saya belajar hanya bisa di siang hari, kalau malam nggak bisa kan tidak ada listrik. Itupun di luat rumah pakai alas karung, kan di dalam sempit,” tuturnya.
Baca Juga: Disnakertrans Catat Ada 17 TKW Asal Cianjur Yang Bermasalah
Iin selama ini tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah, baik itu program PKH, BLT, BPNN maupun yang lainnya.
“Saya berharap ada bantuan dari pemerintah, selama ini hanya mendengat dari tetangga saja kalau pemerintah suka memberikan uang, beras dan lainnya,” keluhnya.
Sementar itu, Kades Desa Cimenteng, A Haris Suryadi, membenatkan jika keluarga Rahman tinggal digubuk di atas tanah milik perusahaan swasta.
“Kalau nggak salah sudah setahun lebih tinggal disitu, kondisinya memang memperihatinkan,” kata Haris.
Pemerintah tidak tinggal diam, bahkan rumah bambu itu hasil gotong warga atas inisiatif desa dan warga. Bahkan, saat ini sudah diajukan pembangunan rumah ke Dinas Sosial.
“Kita bergerak membantu keluarga itu, bahkan terakhir kita kasih bantuan Bantuan Langsung Tunai dari Dana Desa, program lainnya segera akan diajukan,” tandasnya.
Berita Terkait
-
Yoursay Talk Unlocking New Opportunity: Tips dan Trik Lolos Beasiswa di Luar Negeri!
-
Pergerakan Tanah Meluas di Kadupandak Cianjur, 63 Rumah Rusak, Ratusan Warga Mengungsi
-
5 Fakta Kuliah di Luar Negeri, Memang Iya Lebih Sulit dan Mahal?
-
Kuliah S2 di Australia dengan Biaya Lokal, Bagaimana Caranya?
-
8 Rekomendasi Beasiswa Luar Negeri buat yang Bahasa Inggrisnya Pas-Pasan
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
Terkini
-
Kereta Api Bawa Berkah, Pemkab Bogor dan KAI Jalin Kerja Sama Kembangkan Kawasan
-
Hasil Quick Count Pilkada Depok: Supian Suri-Chandra Rahmansyah Unggul 54,5 Persen
-
Akui Kekalahan, Mantan Ajudan Iriana Jokowi Ucapkan Selamat kepada Dedie A Rachim
-
Drama Kecelakaan di Bogor, Pajero Ugal-ugalan Tabrak Lari Lima Kendaraan, Satu Orang Luka Berat
-
KPU Kabupaten Bogor Salahkan Paslon 1 dan 2 Gara-gara Partisipasi Pemilih Turun?