SuaraBogor.id - Belum lama ini Dosen Komunikasi UI Ade Armando mendapatkan kritikan dari berbagai pihak. Hal itu didasari kaitan cuitan Ade Armando soal Agama Anthony Ginting.
Banyak yang mengatakan bahwa cuitan Ade Armando merupakan provokasi, karena telah membawa soal Agama atlet badminton, Anthony Ginting.
Dalam tanggapannya, Ade Armando menyindir bahwa memang tidak semua orang cukup pintar untuk membaca sindiran cuitannya soal Anthony Ginting.
Menyadur dari Terkini.id -jaringan Suara.com, adapun pernyataannya diperoleh, dari video “Allah Menakdirkan Pemenang Medali Emas Itu Duo Kristen/Islam” yang tayang di Cokro TV pada Selasa, 3 Agustus 2021.
Awalnya, Ade Armando menyinggung adanya perlakuan diskriminatif terhadap orang-orang Kristen di Indonesia.
Oleh sebab itu, ia percaya bahwa kita sebaiknya memanfaatkan setiap peluang untuk membangun kesadaran masyarakat tentang bahaya membedakan manusia berdasarkan agama.
Ade Armando pun mengatakan bahwa ia sendiri memanfaatkan media sosial untuk membangun kesadaran tersebut.
“Beberapa hari yang lalu misalnya, saya memposting sindiran ketika Anthony Ginting, pebulutangkis putra Indonesia masuk semifinal,” ungkapnya.
Ade mengatakan bahwa ia menulis seolah-olah ada percakapan antara dua orang, di mana salah satunya menanyakan agama Ginting.
Baca Juga: Novel Bamukmin Sebut Rezim Kesetanan, Pancasila dan Agama Kedok Komunisme Gaya Baru
Orang yang ditanya pun menjawab bahwa Ginting beragama Kristen dan kemudian dibalas oleh si penanya dengaan “ooooohhh..”.
“Siapapun yang berakal sehat akan tahu bahwa saya sedang menyindir mereka yang lazim mengangkat identitas keagamaan atau ras atau etnik sebagai faktor penentu dalam menilai seseorang,” jelas Ade.
Ia lantas menyinggung bahwa cuitan sindirannya itu diinterpretasikan banyak orang sebagai provokasi memecah belah bangsa.
Ade menyebut bahwa beberapa tuduhan itu datang dari politisi Partai Demokrat, Roy Suryo dan aktivis media sosial, Ismail Fahmi.
Maka, Ade pun menegaskan bahwa tidak ada satupun dari unggahannya yang mendorong pemecahbelahan.
Menurutnya, salah satu alasan mengapa banyak orang kepadanya adalah karena salah interpretasi.
Berita Terkait
-
Tasya Farasya Digugat Cerai, Ibunda Unggah Video Menohok: Hanya Tuhan yang Tahu Perjuanganku!
-
Pengumuman PPPK Paruh Waktu Kementerian Agama 2025, Ini Syarat dan Aturannya!
-
Keluarga Mpok Alpa Kaget! Suami Mendiang Ajukan Hak Wali Anak Tanpa Izin?
-
Usut Korupsi Kuota Haji, KPK Periksa 5 Pejabat Direktorat Haji Khusus Kemenag
-
Andre Taulany Gugat Cerai Lagi! Kali Ini di Jakarta Selatan, Berhasilkah?
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Jam Operasional Truk Tambang di Bogor Direlaksasi Pagi hingga Sore: Perbup Sementara Dikesampingkan
-
Cemas Jelang Oktober, Karyawan Shell Cibinong Was-was Hadapi Kekosongan Stok BBM dan Ancaman PHK
-
Polemik Kades Bojong Kulur: Terbentur Regulasi, Penonaktifan Tak Bisa Dilakukan
-
Enchanting Valley Resmi Dibuka: Magnet Wisata Baru Puncak Bogor untuk Generasi Milenial dan Gen Z
-
Sentilan Keras Eva Marthiana untuk Pengurus dan Kader PKK Bogor: Jaga Ucapan, Jangan Arogan