SuaraBogor.id - Penerapanan sistem ganjil genap di Cianjur pada masa PPKM level 3 belum menerapkan sanksi bagi pengendara yang melanggar. Karena masih menunggu kebijakan Pemerintah Kabupaten Cianjur.
Kapolres Cianjur, AKBP Doni Hermawan, mengungkapkan, terkait kebijakan penerapan sistem ganjil genap tersebut dilakukan untuk mengurangi mobilitas masyarakat.
"Jadi kebijakan ini (Ganjil Genap) bukan untuk melarang warga melalukan aktifitas apapun, dalam sebagai upaya mengurangi mobilitas masyarakat untuk menekan angka penyebaran Covid-19," kata Doni pada wartawan, Senin (9/8/2021).
Hingga saat ini, kata dia, penerapan ganjil genap masih dalam tahap sosialisasi dan edukasi. Nantinya sistem ganji genap tersebut akan diberlakukan dibeberapa titik jalan protokol di Cianjur.
Baca Juga: Alhamdulillah Stok Vaksin Covid-19 di Cianjur Kini Sudah Tersedia
"Dalam pelaksanaannya tanpa ada penegakan hukum. Kita akan mengedukasi masyarakat secara persuasif. Tujuannya untuk mengurangi mobilitas masyarakat di masa PPKM level 3," kata Doni.
Doni mengungkapkan, pihanya saat ini masih menunggu surat resmi dari Pemerintah Kabupaten Cianjur terkait penerapan ganjil genap disejumlah titik.
"Pelaksanaan ganjil genap diharapakan dapat berjalan baik, sehingga tidak ada lagi lonjakan kasus, setidaknya kita dapat mempertahan Cianjur berada di level 3, lebih baik bisa masuk ke level 2," jelasnya.
Sementara itu, Kasatlantas AKP Mangku Anom, menjelaskan, pelaksaan ganji genap sudah berlangsung, namum masih dalam uji coba dan sosialisasi dan edukasi pada warga. Selain itu kegiatan penyekatan arus kendaraan sementara ditadakan.
"Uji coba sistem ganji genap tersebut saat ini tengah berjalan di Jalan Mangunsarkoro. Selain itu kita juga terus melakukan sosialisasi pada para pengguna jalan," ucapnya.
Baca Juga: Buang Sampah Sembarangan, 8 Orang Ditangkap Satpol PP
Kontributor : Fauzi Noviandi
Berita Terkait
-
Ulasan Novel Ganjil - Genap: Kisah Pencarian Jodoh dengan Banyak Tikungan
-
Modus Iming-iming Kerja di Pemkab, Adik Bupati Cianjur Telak-telak Tipu Korban Rp500 Juta
-
Datangi The Nice Funtastic Park, Wisata Alam sekaligus Edukatif di Cianjur
-
Gempa 4.4 Magnitudo Guncang Sukabumi, Getarannya Terasa ke Bogor Hingga Garut
-
Fenomena Unik, Banyak Ikan Muncul Untuk Menghangatkan Diri di Pantai Selatan Cianjur
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Pembunuhan Tokoh Adat di Paser: LBH Samarinda Sebut Pelanggaran HAM Serius
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
-
Sah! BYD Kini Jadi Mobil Listrik Paling Laku di Indonesia, Kalahkan Wuling
Terkini
-
Program Samisade Dijadikan Alat Politik, Pemkab Bogor Tegas Lakukan Hal Ini
-
Profesor Luluk: Wisata Pekarangan Atang, Potensi Baru Ekonomi Indonesia
-
Reformasi Birokrasi di Bogor, Atang-Annida Dorong ASN Profesional
-
Kronologi Lengkap Empat Santri Tewas Akibat Longsor di Ponpes Sukabumi, Dua Luka Ringan Tiga Luka Berat
-
Anies Baswedan Dukung Atang Trisnanto Jadi Wali Kota Bogor