Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Kamis, 12 Agustus 2021 | 07:12 WIB
Ustaz Yahya Waloni [Hop.id]

SuaraBogor.id - Baru-baru ini dunia maya dihebohkan dengan beredarnya foto Ustaz Yahya Waloni masuk RS. Bahkan, ada yang menyebutkan bahwa Ustaz Yahya Waloni kena Covid-19.

Namun, fakta mengejutkan, sebelumnya Ustaz Yahya Waloni pernah diracuni oleh orang. Mengejutkannya, pelaku yang racuni Ustaz Yahya Waloni itu masuk islam alias mualaf.

Tak tanggung-tanggung, keadaannya kala itu bahkan cukup buruk hingga kuping dan hidungnya Ustaz Yahya Waloni pun berdarah.

Menyadur dari Terkini.id -jaringan Suara.com, adapun pengalamannya diracun orang itu disampaikan Yahya dalam sebuah ceramah beberapa waktu lalu yang kemudian diunggah ke kanal YouTube pada Mei 2021 lalu.

Baca Juga: Profil Yahya Waloni, Penceramah Terbaring di Rumah Sakit dengan Selang Oksigen

Menurut pengakuan Yahya, kuping dan hidungnya mengeluarkan darah saat ia tiba di rumah.

Esok harinya, ia kemudian ada sebuah urusan di sebuah dealer mobil dan anehnya di sana Yahya malah bertemu orang yang mengaku telah meracuninya.

“Besok saya datang kembali di dealer mobil Suzuki, dia ngomong sama saya, ‘Saya yang racun Pak Yahya. Hari ini saya mau masuk Islam’. Untung kau bilang masuk Islam,” ujar Yahya Waloni.

Yahya Waloni pun kaget, tetapi untungnya sang pelaku pemberi racun akhirnya menyesali perbuatannya.

Pelaku mengatakan bahwa racun yang dikirimkan ke Yahya itu diatur untuk membuat ustaz asal Manado tersebut meninggal dalam sejam saja setelah mengonsumsinya.

Baca Juga: Yahya Waloni Doakan Jokowi Mundur, Sebut Paling Bagus Diganti Sosok Ini

Namun, hal yang terjadi justru membuatnya terheran-heran karena sudah lebih dari sejam, tetapi Yahya masih hidup.

Ternyata si peracun itu bertaruh, jikalau setelah diracun Yahya Waloni tetap hidup, maka ia itu berjanji akan masuk Islam dan mengakuinya sebagai agama yang benar.

Sebaliknya, jikalalu Yahya Waloni meninggal dunia setelah menenggak racun itu, maka ia berkesimpulan agama Islam berarti bukan agama yang benar.

Load More