Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Jum'at, 13 Agustus 2021 | 10:06 WIB
Yusril Ihza Mahendra. (Suara.com/Ria Rizki).

Yusril melanjutkan bahwa imbas dari data yang dianggap bodong itu banyak, misalnya dimainkan menjadi isu politik yang berdampak luas.

Isu yang dimainkan itu, bisa berupa isu domestik sebagai penggalangan opini untuk menggoyang stabilitas politik dan pemerintahan, maupun isu internasional.

“Sebab, angka kematian yang relatif besar dibandingkan dengan negara-negara lain serta angka kematian global, bisa ‘digoreng-goreng’ sebagai isu pelanggaran HAM berat,” jelas Yusril.

“Kita tidak ingin hal seperti itu terjadi pada negara tercinta ini,” sambungnya.

Baca Juga: Pemerintah Klaim Rapikan Data Kematian Covid-19, Yusril: Harus Ada Tenggat Waktunya

Load More