SuaraBogor.id - Dua desa di Cianjur terisolasi. Padahal, Indonesia sudah 76 tahun merdeka. Dua desa terisolasi di Cianjur itu yakni Desa Sukakerta dan Desa Sukakerta, Kecamatan Kadupandak, Kabupaten Cianjur.
Miris mungkin, hampir setiap hari warga harus melintasi Sungai Cibuni dengan sebuah rakit yang terbuat dari bambu dan dikerek dengan sebuah tali baja di Cianjur.
Rakit tersebut merupakan salah satu alat penghubung warga di Desa Sukakerta, Desa Sukarjaha, Kecamatan Kadupandak dan Desa Bojonglarang Kecamatan Cijati, Cianjur, untuk melakukan segala aktifitas sehari - harinya.
Walau pun rakit itu sudah puluhan tahun digunakan warga dari tiga desa untuk beraktifitas. Namun bagi Deni (37) asal warga Kampung Cidadap, Desa Sukarja, yang memutuskan untuk menjadi seorang pengerek Rakit disalah satu Sungai Terpanjang di Cianjur tersebut baru selama dua tahun.
Sebelumnya Deni merupakan seorang petani, namun atas kepeduliaannya, dan saat itu yang menarik rakit sudah lanjut usia, sehingga dirinya memutuskan untuk mengganti para penarik rakit yang sudah tua secara sukarela.
"Sebenarnya penarik rakit bambu, untuk menyebrangkan warga siapa juga boleh, dan dilakukan secara sukarela, karena tidak ada bayaran atau tarif yang ditentukan," kata Deni pada SuaraBogor.id saat diwawancarai diatas rakit, Jumat (13/8/2021).
Dalam mengantarkan warga yang melakukan aktifivtas sehari-hari, terdapat empat orang penarik rakit bambu berukuran sepanjang 10 meter dengan lebar sekitar satu meter, untuk menyebrangi Sungai selebar 100 meter.
Namun Deni dan rekan-rekannya tersebut, tidak matok atau menentukan harga bagai warga yang menaiki rakit tersebut. Warga hanya membayarnya dengan seiklasnya saja, bahkan ada juga yang membayarnya dengan hasil bumi.
"Kalau dipatokan kasian juga warga, karena sebelumnya juga saya meresakan sangat penting sekali dengan rakit itu. Kalau air sungai sedang tinggi satu kali menyebarangkan warga paling besar kita dapat uang Rp 20 ribu, paling kecil sekitar Rp 5 ribu," katanya.
Baca Juga: Lima Santri di Cianjur Terseret Ombak, Satu Orang Hilang
Dalam satu minggu dirinya, paling besar bisa mendapatkan uang senilai Rp 400 ribu, belum dipotong untuk biaya perawatan atau pembuatan rakit baru sebesar Rp 200 ribu.
"Dalam satu minggu ada empat orang yang menarik rakit, setiap penghasilan perpekannya, disisilan untuk biaya perawatan saling, atau kastrol penarik dan pembuatan rakit baru, yang mencapai Rp 2 juta. Rakit bambu ini hanya bisa digunakan selama empat bulan," jelasnya.
Deni mengisahkan, dimusim hujan ketinggian dapat mencapai setinggi 5 meter dari dasar sungai. Dan tidak jarang banyak warga dan kendaraan yang terbawa hanyut karena arus yang kuat. Namun tidak pernah ada korban jiwa.
Sedangkan lanjut dia, dimusim kemarau, ketinggian Sungai hanya mencapai sebetis pria dewasa, dan rakit tidak bisa ketepi sungai, sehingga warga terpaksa harus diturunkan ditengah sungai.
"Kalau musim kemarau seperti saat ini, rakit hanya bisa sampai ditengah, warga yang mau naik, atau pun yang turun terpaksa harus menyebrangi sungai dengan jalan kaki," jelasnya.
Walau pun masih pendapatannya selama menjadi pengerek rakit bambu, namun ia masih bersyukur karena dapat menafkahi keluarganya, serta menyekolahkan anak - anaknya.
Berita Terkait
-
20 Contoh Soal IPA Kelas 7 Kurikulum Merdeka dan Kunci Jawaban Lengkap
-
Kecantikan Tersembunyi: Menyisir Canyon dan Air Terjun Cikondang
-
Momen Prabowo Sambut Langsung kunjungan Raja Abdullah II di Istana
-
Guru: Menjadi Pengawal Perubahan Kurikulum
-
Viral Kurir Antar Paket MBG untuk Siswa SD Lewat Jalan Rusak
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Dualisme Berujung Buntung, KNPI Bogor Terancam Gigit Jari Tak Dapat Dana Hibah 2026
-
Kisah Haru Pedagang Ayam Ciseeng, Bebas Penjara Berkat Restorative Justice
-
Resmi! Dr. Alim Setiawan Terpilih Jadi Rektor IPB University Gantikan Arif Satria
-
Bentuk Raperda Penyelenggaraan Pasar, DPRD Kota Bogor Libatkan Masyarakat dalam Penyusunan Aturan
-
3 Rekomendasi Sepeda Lipat Terbaik untuk Bapak-Bapak Usia 30-50 Tahun, Mulai 2 Jutaan!