Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Rabu, 25 Agustus 2021 | 17:57 WIB
Ahmad Solihin (37) terbaring di tempat tidur karena mengalami lumpuh usai menjalani vaksinasi Covid-19. [Suarabogor.id / Fauzi Noviandi]

SuaraBogor.id - Dinas Kesehatan Cianjur masih menunggu hasil dari Komnas KIPI terkait warga Cianjur lumpuh usai divaksin.

Dinkes Cianjur menunggu hasil terkait penyebab lumpuh warga Cianjur dan benjolan yang dialami Ahmad Solihin warga Cianjur usai menjalani vaksinasi Covid-19 dosis kedua.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Cianjur Yusman Faisal, mengatakan terakit adanya seorang warga di Kecamatan Bojongpicung yang mengalami lumpuh, telah dilaporkan ke Komnas KIPI.

"Kita sudah lakukan pelaporan termasuk pemeriksaan kesehatan. Sudah dilaporkan secara bertahap, mulai dari provinsi hingga Komnas KIPI," katanya saat dihubungi melalui sambungan telelpon, Selasa (25/8/2021).

Baca Juga: Wisata di Empat Daerah di Jabar Ini Sudah Bisa Beroperasi, Bogor-Depok Tidak Termasuk

Hingga saat ini, kata Yusman, pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan dan pemeriksaan dari Komnas KIPI. Dan hasilnya baru akan ditemukan selama satu bulan bahkan lebih.

"Dalam melalukan penyelidikan hingga ada hasil penyebab seorang warga itu mengalami lumpuh, memang membutuhkan waktu lama, bisa sampai tiga bulan. Itupun belum tentu ada hasilnya, bisa saja tidak bisa dipastikan apakah itu KIPI atau bukan," kata dia.

Ia mengungkapkan, pihaknya tidak dapat memperkirakan penyakit dan faktor lain yang dialami Ahmad Solihin yang mengalami KIPI setelah mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis kedua,

"Itu kewenangannya Komnas KIPI, saya tidak bisa Mengira-ngira. Harus ditetapkan secara pasti. Makanya kita tunggu nanti hasilnya bagaimana. Apalagi selain tidak bisa jalan, informasinya ada benjolan juga di bagian kanan badannya," ucap dia.

Yusman menjelaskan, pihaknya telah memerintahkan Puskesmas untuk terus memantau kondisi kesehatan Ahmad Solihin, agar ketika terjadi hal yang tidak di inginkan bisa langsung ditangani.

Baca Juga: Komnas KIPI Ungkap Sejumlah Efek Vaksin Moderna di Indonesia

"Setiap harinya hampir ada satu hingga dua orang petugas Kesehatan dari Puskesmas setempat yang meriksa kondisi pasien KIPI tersebut," katanya.

Yusman menyebutkan, terkait adanya warga yang menunjukan gejala penyakit pasca vaksinasi, di Cianjur baru pertama kali terjadi. Karena ada potensi KIPI dari vaksinasi dengan rasio 1 berbanding 1.000.000.

"Bisa saja terjadi, perbandingannya dari 1 juta yang divaksin ada 1 orang yang KIPI. Tapi semoga saja hasilnya bukan karena vaksin, tapi memang ada faktor lain," ujarnya.

Pihaknya mengimbau, masyarakat untuk tidak takut divaksin karena penyebab dari penyakit warga Kecamatan Bojongpicung tersebut belum dipastikan. Bahkan hingga saat ini masih dalam penyelidikan.

"Jangan takut untuk vaksin, selama prosedur ditempuh, mulai dari keterbukaan warga yang hendak divaksinasi ataupun prosedur yang dijalankan Nakesnya memang sesuai," pungkasnya.

Sebelumnya, Seorang warga asal Kampung Citapen RT02/04, Desa Sukaratu, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur lumpuh dan terdapat benjolan dibagian ketiak, diduga setelah mendapat suntik vaksin Covid-19.

Seorang warga tersebut yaitu, Ahmad Solihin (37). Dirinya mengalami lumpuh berawal ketika ia menjalani vaksinasi dosis ke dua dengan jenis vaksin Sinovac di Puskesmas setempat pada Kamis (8/7/2021)

Kontributor : Fauzi Noviandi

Load More