SuaraBogor.id - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, ada 10 ribu data kasus Covid-19 di Depok yang belum pernah tercatat dalam laporan harian pemerintah pusat.
Fakta ini tentu memberi kesan negatif terhadap penanganan Covid-19 yang dilakukan Pemkot Depok. Namun bukannya membantah, Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana justru membenarkan temuan Kemensos.
Menurut Dadang, 10.000 kasus tersebut berasal dari hasil rekonsiliasai data antara Pusat Informasi Covid-19 Depok (PICODEP) dengan New All Record (NAR), big data Covid-19 miliki Kemensos.
“Kedua sumber informasi ini memiliki perbedaan pada sumber rujukannya, yang satu auto verif dan satu lagi non auto verif,” kata Dadang kepada SuaraBogor.id, Kamis (26/8/2021) malam.
Dadang memastikan, temuan kasus ini tidak akan mempengaruhi status zona Covid-19 dan pelevelan PPKM di Depok.
“Insyaallah (tidak akan berpengaruh). Ini sedang kita komunikasikan,” ucapnya.
Dadang mengklaim, rekonsiliasi data adalah inisiatif Pemkot Depok guna mengatasi gap atau selisih data Covid-19 yang kerap ditemukan sejak 2020.
“Walikota Depok mengirim undangan rekonsiliasi data ke Kemensos tanggal 10 Agustus 2021. Tindaklanjutnya, dilakukanlah rekonsiliasi data yang melibatkan tim dari Pemkot Depok, Kemensos dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat,” kata Dadang.
Dari hasil rekonsiliasi data antara NAR dan PICODEP, total kasus terkonfirmasi di Depok per tanggal 26 Agustus 2021 mencapai 103.230 kasus, dengan 97.809 kasus sembuh dan 2.011 kasus meninggal.
Baca Juga: Studi: Penyakit Paru-Paru Terus Berkembang Usai Infeksi Virus Corona Covid-19
“Dengan demikian, kasus konfirmasi aktif di Depok per hari ini sebanyak 3.410 kasus,” imbuh Dadang.
Dadang menyadari, akurasi data merupakan aspek vital yang menjadi basis perumusan kebijakan.
Karena itu, mewakili Pemkot Depok, Dadang berterima kasih atas kerja sama yang diberikan Kemenkes dan Pemprov Jawa Barat selama proses rekonsiliasi data.
“Semoga permasalahan data ini bisa selalu diperbaiki bersama-sama agar seluruh data Covid-19 dari beragam sumber dapat diintegrasikan di aplikasi NAR,” pungkasnya.
Kontributor : Immawan Zulkarnain
Berita Terkait
-
Skandal Korupsi PMT Bumil-Balita Diusut KPK, Kemenkes Pasrah, Kenapa?
-
Profil PT Envio Global Persada yang Diperiksa KPK Terkait Korupsi Bansos COVID-19
-
KPK Usut Bansos Presiden: Berani Bidik 'Ikan Paus' Korupsi atau Berhenti di Eselon Bawah?
-
Rencana Bangun Apotek dan Klinik Desa, Wamenkop Sebut Kemenkes Siap Dukung
-
Merasa Difitnah Indisipliner, Dokter RS Adam Malik Somasi Pejabat Kemenkes: Tak Bisa Didiamkan!
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Duel Mobil Murah Honda Brio vs BYD Atto 1, Beda Rp30 Jutaan tapi ...
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
- 41 Kode Redeem FF Max Terbaru 24 Juli: Klaim Skin Scar, M1887, dan Hadiah EVOS
Pilihan
-
10 Model Gelang Emas 24 Karat yang Cocok untuk Pergelangan Tangan Gemuk
-
Selamat Tinggal Samba? Ini Alasan Gen Z Beralih ke Adidas Campus 00s & Forum Low
-
Filosofi Jersey Anyar Persija Jakarta: Century Od Glory, Terbang Keliling JIS
-
Braakk! Bus Persib Bandung Kecelakaan di Thailand, Pecahan Kaca Berserakan
-
5 Rekomendasi HP Realme RAM 8 GB Memori 256 GB di Bawah Rp 4 juta, Pilihan Terbaik Juli 2025
Terkini
-
Harga HP Samsung Spesifikasi Terbaik
-
Modal HP Doang! 3 Aplikasi Edit Video Terbaik Bikin Konten Kamu Naik Kelas
-
Jalan yang Ditinggalkan 79 Tahun Akhirnya Tersentuh! Bupati Bogor Rela Pangkas Anggaran
-
Penampakan 130 Lapak PKL Cisarua Bogor Dibongkar
-
Penyebar Hoaks Video Mesum di Stadion Pakansari Dipertemukan dengan Pemeran Asli