SuaraBogor.id - Tidak mau kalah dengan daerah lain, Depok juga sempat punya mural bernada kritik terhadap pemerintah. Namun kekinian, mural di Depok tersebut telah dihapus.
Mural di Depok itu terpampang pada sebuah tembok di salah satu sisi Jalan Kartini, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok.
"'Tuhan aku lapar'. Kita hidup dimana mural dianggap kriminal dan korupsi dianggap budaya. Terus dibatasi, tapi tak diberi nasi," demikian kritik yang disampaikan oleh mural tersebut.
Berdasarkan pantauan SuaraBogor.id, tulisan mural dihapus dengan cat hitam. Cat hanya disapukan secara kasar diatas tulisan, bukannya merapikan atau menutup keseluruhan tembok.
Baca Juga: Alhamdulillah, Kemensos Berikan Bantuan ke Korban Meninggal Insiden Mall Margo City
Menurut salah satu penjual es legen di yang sering melewati lokasi, Rahmat, mural dihapus oleh petugas dari Satpol PP bersama polisi dan TNI.
"Dihapusnya Kamis (26/8/2021) pagi," kata Rahmat kepada SuaraBogor.id.
Sepengatahuan Rahmat, mural sudah bertahan sekitar 5 hari. Namun Dia tidak mengetahui siapa yang membuat mural itu.
"Pokoknya tiap saya lewat beberapa hari lalu itu, muralnya sudah ada," tukasnya.
Terpisah, Kasatpol PP Kota Depok, Lienda Ratna Nurdiany buka suara terkait penghapusan mural.
Baca Juga: Pengumuman! Ada Perbaikan Jembatan, Dishub Depok Alihkan Lalin di GDC Selama 4 Bulan
Lienda memastikan, pihaknya bertindak karena mural dianggap mengganggu keindahan tata kota.
Mural yang dihapus, kata Dia, dinilai melanggar Perda Nomor 16 Tahun 2012 tentang Pengawasan dan Ketertiban Umum.
"Kalau ingin mengkritik, silahkan sampaikan dengan bijak. Jangan mencoret-coret tembok," pungkasnya.
Kontributor : Immawan Zulkarnain
Berita Terkait
-
Siapa Djara Jonathans? Bule Depok, Dilatih Pemain Naturalisasi Gagal Jhonny van Beukering
-
Pokemon TCG Academia Hadir di Depok, Ajak Penggemar Belajar dan Bermain
-
Ngeri! Miliano Jonathans Tolak Halus Tawaran Robin van Persie: Fokus Saya Saat Ini...
-
Miliano Jonathans: Peluang Bagus Bergabung dengan Timnas Indonesia
-
Inspirasi Kampung Setaman: Dari Popok Bekas hingga Bayar PBB Pakai Sampah
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Pakai AC di Kelas, Orang Tua Murid Keluhkan Iuran Rp 20 Ribu untuk Bayar Listrik di SMA Negeri 1 Bontang
-
KPU Kaltim Pastikan Debat Ketiga Berlangsung Kondusif, Aturan Diperketat
-
Kekerasan di Paser: Polda Kaltim Buru Pelaku, JATAM Desak Cabut Izin PT MCM
-
276 Kegiatan Kampanye Tercatat di Kaltim, Reses DPRD Jadi Sorotan Bawaslu
-
Kerja Sambil Liburan di Australia Bisa Dapat Gaji Berapa? Yuk, Simak Syarat WHV Terbaru
Terkini
-
Pemkab Bogor Borong Penghargaan di Hari Pangan Sedunia
-
Program Samisade Dijadikan Alat Politik, Pemkab Bogor Tegas Lakukan Hal Ini
-
Profesor Luluk: Wisata Pekarangan Atang, Potensi Baru Ekonomi Indonesia
-
Reformasi Birokrasi di Bogor, Atang-Annida Dorong ASN Profesional
-
Kronologi Lengkap Empat Santri Tewas Akibat Longsor di Ponpes Sukabumi, Dua Luka Ringan Tiga Luka Berat