SuaraBogor.id - Ada kabar baik nih bagi yang sering mendaki gunung. Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango kembali dibuka, setelah wilayah Cianjur masuk dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 2.
Plt Kepala TNGGP Wasja mengatakan, pembukaan kawasan objek wisata di kawasan Gunung Gede Pangrango yang dibuka kembali terhitung mulai Kamis (2/9/2021) dengan kapasitas maksimal 25 persen.
“Dibukanya kembali kawasan TNGGP tersebut telah sesuai dengan kebijakan Intruksi Mendagri (Inmendagri) nomor 38 tahun 2021 tentang PPKM level 4, 3, dan 2 COVID-19, Jawa-Bali yang ditindaklanjuti dengan Surat Edaran Kepala Balai Besar tentang pembukaan kegiatan wisata alam, berkemah dan pendakian,” katanya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (1/9/2021).
Namun, kata dia, ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi calon pendaki dan wisatawan, diantaranya wajib menerapkan prokes dan menggunakan aplikasi PeduliLindungi serta harus memperlihatkan kartu vaksin minimal dosis pertama.
“Jika para calon pendaki tidak bisa atau belum di vaksin, maka diwajibkan untuk membawa hasil test antigen H-1 atau test PCR H-2," katanya.
Disisi lain ia mengungkapkan, apabila kondisi penyebaran Covid-19 kembali mengalami peningkatan dari informasi Satgas setempat, maka akan kembali dilakukan penutupan hingga batas waktu yang memungkinkan.
“Selain itu, apabila sewaktu-waktu terjadi perubahan kebijakan Inmendagri dimana wilayah Cianjur, Sukabumi dan Bogor berada pada level 4, maka kegiatan wisata alam akan kembali ditutup,” kata Wasja.
Sementara itu, Jubir Satgas Penanganan dan Percepatan Covid-19 Kabupaten Cianjur, Yusman Faisal mengungkapkan, sesuai dengan Inmendagri di PPKM kriteria level 2 tempat wisata sudah diperbolehkan buka kembali.
"Boleh dibuka, namun kapasitasnya hanya sebesar 25 persen dari jumlah daya tampung pengunjung, selain itu para pengunjung wajib menjalankan prokes," katanya.
Baca Juga: Alhamdulillah, Sekolah Tatap Muka dan Objek Wisata di Cianjur Kembali Dibuka
Yusman meminta, setiap pengelola objek wisata harus menyediakan fasilitas hand sanitizer dan tempat cuci tangan yang mudah diakses, termasuk kewajiban memakai masker serta menjaga jarak aman.
"Yang penting para pengelola objek wisata, harus benar-benar menerapkan protokol kesehatan, dan jangan sampai lengah. Selain itu kami juga akan melakukan pengawasan dalam pelaksaannya," katanya.
Pihaknya menambahkan, dimasa PPKM level 2 petugas gabungan tetap melakukan penyekan kendaraan disejumlah titik pintu perbatasan akses masuk ke wilayah Cianjur.
Kontributor : Fauzi Noviandi
Berita Terkait
-
Agrowisata Belimbing Karangsari, Cocok Jadi Objek Wisata Keluarga di Blitar
-
Pantai Malalayang, Pesona Pantai Tanpa Hamparan Pasir di Manado
-
Libur Lebaran? 5 Kolam Renang Terbaik di Karanganyar Ini Wajib Dicoba
-
Ancol Targetkan 660 Ribu Pengunjung Selama Libur Lebaran
-
Belasan Ribu Pengunjung Padati Kawasan Monas saat H+2 Lebaran 2025
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- 5 Sepatu Nineten Terbaik untuk Lari, Harga Terjangkau Mulai Rp300 Ribu
Pilihan
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
Terkini
-
Darah di Gang Nangka! Remaja Cibinong Tewas Mengenaskan, Polisi Ungkap Motifnya 'Duel Asmara'
-
Mayat Remaja Penuh Luka Bacok Gegerkan Warga Cibinong, CCTV Rekam Aksi Keji 2 Pelaku Membuang Jasad
-
Mengaku Habib Palsu, Pria Paruh Baya Diamuk Massa di Pesantren Bogor
-
Konflik Memanas 75 Desa Bogor vs Kemenhut, Nasib Ribuan Warga di Ujung Tanduk?
-
Kontroversi 'Expose' Memanas, Ustad Jack: Minta Maaf atau Kena Boikot