SuaraBogor.id - Pemkot Depok kian melonggarkan aktivitas masyarakat di masa PPKM Level 3. Yang terbaru, Pemkot telah mengizinkan warung makan, lapak jajanan dan restoran outdoor buka hingga pukul 21.00 WIB dari sebelumnya pukul 20.00 WIB.
Kapasitas pengunjung pun ditambah menjadi paling banyak 50 persen dari sebelumya hanya 25 persen di Depok.
Namun, pelonggaran ini ternyata belum cukup untuk memberi solusi atas kesulitan masyarakat di masa pandemi Covid-19. Terlebih, bagi masyarakat dipinggiran Depok yang berpendapatan harian.
Seorang warga Kampung Bulak Barat, Kecamatan Cipayung, Lissenti (49), merasa tidak ada perubahan sejak pelonggaran PPKM Level 3.
Baca Juga: 11 Kecamatan di Depok Gelar Gebyar Vaksinasi, Mulai 1-5 September 2021
"Masih susah semuanya. Dibilang perih ya perih ya, kondisinya," ungkap ibu 5 anak ini kepada SuaraBogor.id, Kamis (2/9/2021) di rumahnya.
Ibarat pukulan telak yang bertubi, pandemi Covid-19 meng-KO kondisi keuangan keluarga Lissenti. Usahanya gulung tikar, tapi Ia dipaksa keadaan untuk menafkahi 4 anak yang masih tinggal bersamanya.
Dia mengurus anaknya sendiri, setelah ditinggal sang suami beberapa tahun lalu. Tanpa mengeluh, Lissenti mencari uang untuk makan, membayar tagihan listrik, air dan uang sekolah anaknya.
Anak ke-2 Lissenti baru lulus kuliah Agustus 2021. Namun anak ke-4 nya baru masuk SMA dan anak ke-5 nya masih kelas 4 SD.
"Sekolahnya memang di rumah ya. Tapi tiap mau ulangan harus bayar, daftar ulang bayar dan SPP bulanan juga kan jalan terus," bebernya.
Baca Juga: Kemendagri Minta Pemda Tambah Alokasi Anggaran Belanja Tidak Terduga Pada APBD 2022
Lissenti membuka usaha warung nasi dekat rumahnya pada pertengahan 2020. Warungnya selamat di tahun pertama pandemi, tapi tidak sanggup bertahan memasuki tahun kedua.
Dia gagap teknologi, sehingga tidak bisa mengalihkan usahanya ke sistem penjualan online.
"Menjelang tutup itu sepi banget. Sudah kayak kota mati dan tiap malam pasti didatangi Satpol PP. Kami jual nasi dikejar-kejar kayak ngedarin narkoba," tukasnya.
Lissenti mengaku tidak pernah menerima bantuan dalam bentuk apapun dari pemerintah selama pandemi.
"Dari awal gaada. Kami gapernah nerima (bantuan) dari presiden, gubernur, walikota. Sembako gaada. Kemaren rame bansos tunai juga kami gak dapet," ucapnya.
Lissenti kerja serabutan setelah warungnya tutup. Mulai dari memasak untuk katering, jadi panitia di event-event organisasi kemasyarakatan, sampai menjadi tukang urut panggilan.
"Apapun untuk menafkahi anak-anak saya, pasti saya otewe (kerjakan)," tegasnya.
Lissenti bukannya tidak ingin berjualan kembali setelah pembatasan aktivitas melonggar seperti sekarang. Hanya saja, Dia kesulitan mendapat modal usaha.
"Mentoknya di modal untuk sewa tempat dan bahan sama alat masak. Kondisi juga masih beginisi (belum normal)," imbuhnya.
Dia berharap, pandemi segera berakhir agar pemerintah mencabut semua pembatasan aktivitas masyarakat.
"Pejabat atau orang kelas menengah ke atas si mungkin ada tabungan, jadi bisa tenang-tenang. Lah kita? Pendapatannya harian. Nggak jualan ya nggak ada uang untuk makan," pungkasnya.
Kontributor : Immawan Zulkarnain
Berita Terkait
-
Siapa Djara Jonathans? Bule Depok, Dilatih Pemain Naturalisasi Gagal Jhonny van Beukering
-
Pokemon TCG Academia Hadir di Depok, Ajak Penggemar Belajar dan Bermain
-
Daftar Petinggi Ikatan Keluarga Minangkabau (IKM), Viral Usai Video Razia RM Padang
-
Ngeri! Miliano Jonathans Tolak Halus Tawaran Robin van Persie: Fokus Saya Saat Ini...
-
Miliano Jonathans: Peluang Bagus Bergabung dengan Timnas Indonesia
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Pembunuhan Tokoh Adat di Paser: LBH Samarinda Sebut Pelanggaran HAM Serius
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
-
Sah! BYD Kini Jadi Mobil Listrik Paling Laku di Indonesia, Kalahkan Wuling
Terkini
-
Program Samisade Dijadikan Alat Politik, Pemkab Bogor Tegas Lakukan Hal Ini
-
Profesor Luluk: Wisata Pekarangan Atang, Potensi Baru Ekonomi Indonesia
-
Reformasi Birokrasi di Bogor, Atang-Annida Dorong ASN Profesional
-
Kronologi Lengkap Empat Santri Tewas Akibat Longsor di Ponpes Sukabumi, Dua Luka Ringan Tiga Luka Berat
-
Anies Baswedan Dukung Atang Trisnanto Jadi Wali Kota Bogor