SuaraBogor.id - Saat ini kasus Covid-19 di Indonesia mulai menurun. Namun, banyak gejala Covid-19 yang saat ini belum diketahui banyak orang.
Terbaru ini, cegukan ditemukan sebagai gejala lain yang dialami penderita Covid-19. Meski terlihat ringan dan umum terjadi.
Termasuk segukan sebagai gejala Covid-19, kondisi ini sebaiknya tidak dianggap sepele, terlebih bila berlangsung hingga berhari-hari.
Menyadur dari Ayobandung.com -jaringan Suara.com, cegukan terjadi ketika otot diafragma berkontraksi tanpa disengaja dan disertai dengan penutupan pita suara, sehingga menghasilkan bunyi yang khas.
Baca Juga: Kasus Covid-19 di Indonesia Terus Turun, APBN Tetap Jadi Penggerak Utama Ekonomi
Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti makan terlalu cepat atau konsumsi minuman bersoda.
Namun, dalam beberapa kasus, cegukan bisa menjadi gejala Covid-19 atau dari kondisi medis tertentu.
Fakta cegukan sebagai gejala Covid-19
Ada beberapa gejala yang umumnya dialami oleh penderita Covid-19, mulai dari gejala ringan hingga berat. gejala Covid-19 dapat berupa demam, batuk, sesak napas, kelelahan, nyeri otot, dan diare. Beragam gejala ini umumnya muncul 2–14 hari setelah terpapar virus corona.
Namun, ada pula gejala lain yang dialami oleh penderita Covid-19, yaitu cegukan. cegukan pada Covid-19 biasanya berlangsung selama lebih dari 2 hari dan perlu mendapatkan penanganan langsung oleh dokter. Ada kalanya cegukan juga disertai demam dan sakit tenggorokan.
Baca Juga: Update 30 Agustus: Pasien Covid-19 Indonesia Tambah 5.436 Orang, 19.398 Sembuh
Tak jarang, cegukan yang terjadi secara terus-menerus ini dapat dipicu oleh kerusakan atau iritasi pada saraf otot diafragma.
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan saraf tersebut mengalami kerusakan atau iritasi, yaitu:
- Adanya benda asing yang masuk dan menyentuh gendang telinga
- Gondok, tumor, atau kista di leher
- Penyakit asam lambung atau GERD
- Sakit tenggorokan atau laringitis
Selain itu, cegukan juga bisa terjadi akibat masalah pada sistem saraf pusat, seperti stroke, kelainan metabolisme seperti gangguan elektrolit, maupun penggunaan obat tertentu, misalnya steroid.
Meski demikian, cegukan tergolong gejala tidak khas pada Covid-19 sehingga perlu dilakukan pemeriksaan secara lebih mendalam melalui tes laboratorium atau tes pencitraan, seperti Rontgen dada.
Namun, kaitan antara cegukan terus-menerus dan gejala Covid-19 ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
Cara mengatasi cegukan sebagai gejala Covid-19
Sebagian besar kasus cegukan dapat hilang dengan sendirinya tanpa memerlukan penanganan medis. Namun, ada beberapa cara mudah untuk meredakan cegukan yang dialami, antara lain:
- Bernapas di dalam kantong kertas
- Berkumur dengan air es
- Menahan napas selama beberapa detik
- Mengonsumsi air dingin
- Membatasi konsumsi minuman berkarbonasi dan makanan yang menghasilkan gas
Jika beberapa cara di atas tidak mampu mengatasi cegukan yang Anda alami atau bahkan cegukan berlangsung lebih dari 2 hari, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Untuk mengatasi cegukan yang bersifat ngan, dokter akan memberikan obat-obatan, seperti baclofen, chlorpromazine, dan metoclopramide. Namun, bila obat-obatan tersebut tidak efektif untuk mengatasi kondisi ini, suntik bupivacaine akan diberikan untuk memblokir saraf yang menyebabkan cegukan.
Untuk kondisi cegukan yang berlangsung terus-menerus dan tidak dapat diatasi dengan kedua jenis pengobatan di atas, dokter akan merekomendasikan operasi pemasangan implan yang menggunakan stimulasi listrik guna menghentikan cegukan.
Meski cegukan sebagai gejala Covid-19 belum umum dan terlihat ringan, Anda tetap harus waspada dan memeriksakan diri ke dokter, terlebih jika cegukan yang Anda alami disertai gejala Covid-19 lainnya.
Berita Terkait
-
5 Cara Mengatasi Cegukan Saat Puasa Ramadhan Selain Minum Air
-
Waspadai Gejala Covid-19 Subvarian EG.5, Kasusnya di Singapura sedang Melonjak
-
5 Cara Menghentikan Cegukan pada Orang Dewasa, Pernah Mengalaminya?
-
Ini 3 Cara Ampuh untuk Mengatasi Cegukan yang Bisa Kamu Coba
-
5 Cara Mengatasi Cegukan pada Bayi Usia 0-3 Bulan, Atur Posisi Menyusui!
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bau Badan Rayyanza Sepulang Sekolah Jadi Perbincangan, Dicurigai Beraroma Telur
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Ada Potensi Politik Uang di Pilkada Bogor? Ini Kata Bawaslu
-
Soal Opsi TPS Darurat, Ini Kata Pemkab Bogor
-
Disdukcapil Kabupaten Bogor Buka Lebih Banyak Slot Layanan, Masyarakat Diuntungkan
-
Dukung Penuh Paslon Rudy-Ade, Rachmat Yasin: Bogor Akan Semakin Berkembang
-
Atang-Annida Optimis Rebut Hati Warga Bogor