Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Senin, 06 September 2021 | 18:26 WIB
Ilustrasi cegukan (pixabay)

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan saraf tersebut mengalami kerusakan atau iritasi, yaitu:

  • Adanya benda asing yang masuk dan menyentuh gendang telinga
  • Gondok, tumor, atau kista di leher
  • Penyakit asam lambung atau GERD
  • Sakit tenggorokan atau laringitis

Selain itu, cegukan juga bisa terjadi akibat masalah pada sistem saraf pusat, seperti stroke, kelainan metabolisme seperti gangguan elektrolit, maupun penggunaan obat tertentu, misalnya steroid.

Meski demikian, cegukan tergolong gejala tidak khas pada Covid-19 sehingga perlu dilakukan pemeriksaan secara lebih mendalam melalui tes laboratorium atau tes pencitraan, seperti Rontgen dada.

Gejala baru Covid-19. (twitter)

Namun, kaitan antara cegukan terus-menerus dan gejala Covid-19 ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Indonesia Terus Turun, APBN Tetap Jadi Penggerak Utama Ekonomi

Cara mengatasi cegukan sebagai gejala Covid-19
Sebagian besar kasus cegukan dapat hilang dengan sendirinya tanpa memerlukan penanganan medis. Namun, ada beberapa cara mudah untuk meredakan cegukan yang dialami, antara lain:

  • Bernapas di dalam kantong kertas
  • Berkumur dengan air es
  • Menahan napas selama beberapa detik
  • Mengonsumsi air dingin
  • Membatasi konsumsi minuman berkarbonasi dan makanan yang menghasilkan gas

Jika beberapa cara di atas tidak mampu mengatasi cegukan yang Anda alami atau bahkan cegukan berlangsung lebih dari 2 hari, segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Untuk mengatasi cegukan yang bersifat ngan, dokter akan memberikan obat-obatan, seperti baclofen, chlorpromazine, dan metoclopramide. Namun, bila obat-obatan tersebut tidak efektif untuk mengatasi kondisi ini, suntik bupivacaine akan diberikan untuk memblokir saraf yang menyebabkan cegukan.

Untuk kondisi cegukan yang berlangsung terus-menerus dan tidak dapat diatasi dengan kedua jenis pengobatan di atas, dokter akan merekomendasikan operasi pemasangan implan yang menggunakan stimulasi listrik guna menghentikan cegukan.

Meski cegukan sebagai gejala Covid-19 belum umum dan terlihat ringan, Anda tetap harus waspada dan memeriksakan diri ke dokter, terlebih jika cegukan yang Anda alami disertai gejala Covid-19 lainnya.

Baca Juga: Update 30 Agustus: Pasien Covid-19 Indonesia Tambah 5.436 Orang, 19.398 Sembuh

Load More