Scroll untuk membaca artikel
Andi Ahmad S
Selasa, 12 Oktober 2021 | 22:19 WIB
Atlet Gantole Kontingen Jawa Barat, Ayat Supriatna disambut warga Puncak Bogor [Ist]

SuaraBogor.id - Masyarakat Puncak Bogor menyambut kepulangan Ayat Supriatna (35), atlet Kontingen Jawa Barat yang berhasil memborong medali emas dalam perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021.

Ayat Supriatna yang merupakan Atlet Gantole Kontingen Jawa Barat tersebut berhasil menyabet tiga keping medali emas dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021 dari cabang olahraga gantole.

Ayat Supriatna disambut layaknya pahlawan oleh masyarakat Kawasan Puncak Bogor, Kabupaten Bogor.

Ayah dua orang anak yang merupakan kelahiran Desa Tugu Selatan itu diarak dulu keliling wilayah Kecamatan Cisarua terlebih dahulu, sebelum diterima oleh Penari Tari Srikandi, pengurus Persatuan Gantole dan Paralayang Indonesia (PGPI), Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Kepala Desa Tugu Selatan, keluarga dan masyarakat Puncak.

Baca Juga: Warga Kampung Cibedug Temukan Bayi Masih Merah di Jalur Puncak Bogor

Manajer Tim Gantole Kontingen Jawa Barat dan juga Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor Wawan Hikal Kurdi mengaku sangat bangga dan berterima kasih atas pengorbanan dan prestasi Ayat, ia atas nama masyarakat Kabupaten Bogor mengucapkan banyak terima kasih.

"Dalam penyambutan Ayat hari ini, saya mewakili masyarakat Kabupaten Bogor, khususnya Puncak dan Desa Tugu Selatan mengucapkan terima kasih karena telah mengharumkan nama Kabupaten Bogor dan Provinsi Jawa Barat di tingkat nasional," ucap Wawan kepada wartawan, Selasa, (12/10/2021).

Politisi Partai Golkar ini berharap, pasca ajang PON XX Papua 2021, Ayat konstentrasi menuju Porda Jawa Barat ke XXII pada Tahun 2022 mendatang di Kabupaten Tasikmalaya.

"Tugas Ayat selanjutnya mengharumkan nama baik Kabupaten Bogor di ajang Porda Jawa Barat ke XXII pada Tahun 2022 mendatang di Kabupaten Tasikmalaya, oleh karena itu, saya hanya memberikan waktu 10 hari untuk beristirahat dan berkumpul dengan keluarga," kata dia.

Kades Tugu Selatan Eko Windiana juga menyampaikan terima kasih setinggi-tingginya atas raihan prestasi Ayat Supriyatna. Selain itu ia menceritakan ada peran keluarga dan Sulistiowati Hikal Kurdi dalam mengharumkan nama baik Kabupaten Bogor dan Provinsi Jawa Barat.

Baca Juga: Wisata Rindu Alam Bakal Dihidupkan Lagi Pemprov Jabar

"Saya tahu Ayat sempat galau karena anaknya yang baru lahir mengalami infeksi usus hingga harus dirawat di RSPG Cibeureum, Kecamatan Cisarua. Namun, karena Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor dan istrinya Sulistiowati Hikal Kurdi menjamin kesehatan anak dan keluarganya Ayat, maka ia bisa berkonsentrasi meraup seluruh medali emas di cabang olahraga Gantole," kata Eko.

Kepada seluruh masyarakat Desa Tugu Selatan, mantan Ketua Karang Taruna Kecamatan Cisarua ini menghimbau agar mencontoh usaha hingga  pengorbanan Ayat Supriyatna menuju raihan prestasi-prestasinya.

"Terjun di cabang olahraga gantole itu tidak  mudah, bahkan bisa mengorbankan nyawanya kalau ia tidak selalu waspada dan konsentrasi. Semoga warga Tugu Selatan lainnya, bisa mencontoh Ayat untuk berprestasi setinggi-tingginya, di bidang apapun yang kalian geluti," tambahnya.

Ayat Supriyatna yang pada PON XX Papua meraih medali tiga keping emas pada nomor ketepatan mendarat perorangan dan ketepatan mendarat beregu dan race to goal (RTG) membenarkan awalnya ia tidak semangat bertanding, karena menjelang keberangkatan ke Papua, anak keduanya yang baru 10 hari lahir sakit infeksi usus hingga perlu dirawat di IGD RSPG, Cibeureum, Kecamatan Cisarua.

"Alhamdulillah, di saat saya sedang turun semangat, bapak Wawan dan istri menyemangati saya dan menjamin perawatan anak saya yang saat itu sedang sakit setelah dirawat kurang lebih selama 5 hari. Prestasi yang saya raih ini, saya persembahkan untuk Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat dan khususnya  Ketua PGPI Kabupaten Bogor bapak Wawan Hikal Kurdi, ibu Sulistiowati serta masyarakat Desa Tugu Selatan," kata Ayat.

Desi Pridayanti (25 tahun) istri Ayat Supriyatna berharap raihan prestasi suaminya bisa menjadi jalan menuju naiknya status pegawai honorer menjadi aparatur sipil negara (ASN) di lingkup Pemkab Bogor.

"Saat ini, suami masih pegawai honorer di Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Bogor. Semoga dengan raihan 3 keping medali emas ini, ia mendapatkan beasiswa menuju jenjang pendidikan strata 1 (S1) dan statusnya bisa naik menjadi ASN," tutup Desi.

Load More