SuaraBogor.id - Penyebab Kabupaten Bogor dikeluarkan dari wilayah aglomerasi Jabodetabek karena rendahnya capaian vaksinasi Covid-19, dimaklumi oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Menurut Kang Emil sapaan akrabnya, pihaknya sangat memaklumi jika memang wilayah Kabupaten Bogor ini rendah capaian vaksinasinya.
Sebab, Kabupaten Bogor memiliki luas wilayah di atas rata-rata wilayah lain, dengan jumlah penduduk yang juga di atas rata-rata wilayah lain.
"Kalau capaian vaksinasi Covid-19 masih rendah kami bisa maklumi. Karena penduduk Kabupaten Bogor itu banyak, wilayahnya luas, setara dengan satu Provinsi Sumatera Barat atau Bali. Tapi bedanya di sana dipimpin belasan bupati, di sini hanya diurus satu bupati saja," katanya.
Kang Emil, begitu Gubernur Jabarta itu biasa dipanggil, berbicara saat ditemui seusai meninjau lokasi pembangunan jembatan gantung terpanjang di dunia, Sabtu 23 Oktober 2021.
Ridwan Kamil mengaku Pemrov Jawa Barat saat ini tengah membantu percepatan vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Bogor yang baru menyentuh 35 persen dari sasaran 4,2 juta orang. Sementara itu di daerah lain, seperti Kota Bogor, Depok, Bekasi, Tangerang Selatan, Kabupaten Bekasi sudah di atas 50%.
Hal itu berimbas pada dikeluarkannya Kabupaten Bogor dari aglomerasi Jabodetabek dan saat ini masih memperpanjang PPKM level 3.
Emil mengakui dilihat persentase, Kabupaten Bogor belum mencapai 50% yang menjadi salah satu syarat penurunan level PPKM. Namun, bila dilihat dari jumlah orang yang sudah divaksin mencapai 35,3% atau 2.991.135 dosis dari target 8.451.580 dosis.
"Kalau kita hitung secara adil walaupun capaian vaksinasi Covid-19 Kabupaten Bogor masih rendah, tapi sudah lebih dari 2 juta orang yang divaksinasi. Bahkan sudah di atas daerah lain di Jabodetabek. Makannya kami akan terus membantu, baik dari segi tenaga kesehatan, vaksinasinya, agar vaksinasi Covid-19 di Jawa Barat bisa merata," tutupnya.
Baca Juga: Vaksinasi di Jogja Hampir 100 Persen, Ini Rencana Pemkot untuk Suntikkan Vaksin Dosis 3
Berita Terkait
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Ikuti Instruksi Presiden, Ketua DPRD Bogor Janji Tak Gunakan Strobo dan Sirine di Jalan Raya
-
Saat ASN Dilarang Flexing, Gaji DPRD Kabupaten Bogor Tembus Rp91 Juta Sebulan
-
Ini Rincian Tunjangan DPRD Kabupaten Bogor yang Naik 100 Persen di Tengah Jeritan Rakyat
-
Digaji Fantastis, Kinerja DPRD Kabupaten Bogor Dipertanyakan: Tak Terdengar dan Tak Terlihat?
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
Terkini
-
BRI Perkuat Ekosistem Emas Nasional lewat Bullion Services dan Transformasi Digital Pegadaian
-
Razia Pajak 3 Hari di Simpang Sentul Bogor: Siapa Belum Bayar Kena Cekal!
-
Bikin Penasaran! Abdul Khoir Punya Rencana Ini Untuk Susukan Bojonggede
-
Jalur 4 Stasiun Depok Lumpuh Sempat Kacaukan KRL, Sekarang Rute Bogor-Jakarta Normal Lagi
-
Rahasia Mendapatkan Ratusan Ribu dari 5 Link DANA Kaget, Cepat Sebelum Kehabisan Kuota!