SuaraBogor.id - Belakangan ini Majelis Ulama Indonesia (MUI) menjadi sorotan, usai adanya anggota MUI terlibat tindakan terorisme.
Akibatnya, di media sosial saat ini muncul terkait pembubaran Majelis Ulama Indonesia (MUI). Bahkan, dalam beberapa hari terakhir, sejumlah platform media sosial memunculkan tagar #bubarkanMUI.
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Kota Bogor menyatakan kecamannya terhadap tagar tersebut. Menurut HMI, masalah personal tidak bisa dikaitkan dengan lembaga.
“Masalah personal dari anggota MUI, bukan lantas lembaganya yang harus dibubarkan,” ujar herdi Iskandar Ketum HMI cabang Kota Bogor
Menurut Herdi, tidak seharusnya MUI dijadikan kambing hitam atas tindakan oknum di dalamnya.
“Karena pertanggungjawabannya juga secara pribadi, bahkan yang ditangkap sudah dinonaktifkan, serta polisi juga bilang tidak ada kaitannya dengan MUI,” ucapnya.
Lanjutnya, lantas apakah ketika ada masyarakat Indonesia yang anti Pancasila kemudian Indonesianya yang di bubarkan? Ia berharap harus lebih bijak dalam melihat permasalahan ini.
Herdi mengatakan bahwa, MUI merupakan lembaga yang sangat dibutuhkan masyarakat Indonesia. Khususnya umat muslim, peran MUI penting bukan hanya sekedar menentukan halal haram, akan tetapi tujuan adanya MUI ini adalah bagian dari merawat keumatan dan kebangsaan dalam bingkai kebhinekaan sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Himpunan Mahasiswa Islam Kota Bogor juga menyesalkan kemunculan tagar itu, yang diduganya sarat indikasi adanya pihak-pihak tertentu yang ingin memecah-belah masyarakat.
Baca Juga: Ramai Isu Bubarkan MUI, Senator Edwin Pratama: Narasi Berlebihan dan Sesat
Karena itu, Herdi menegaskan HMI akan siap menjadi garda depan yang menjaga keberadaan MUI.
“Kami (HMI) Kota Bogor siap pasang badan jika ada pihak yang ingin bubarkan MUI, karena dahulu saat HMI ingin dibubarkan PKI, maka para ulama lah salah satu barisan terdepan membela HMI,” pungkasnya.
Sekedar diketahui, seruan bubarkan MUI itu imbas dari penangkapan anggota Komisi Fatwa MUI, Ahmad Zain An-Najah oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri pada Selasa lalu, 16 November 2021 di Bekasi. Ia ditangkap lantaran diduga terlibat tindakan terorisme.
Berita Terkait
-
Orang Tua Wajib Waspada! Kapolri Sebut Paham Ekstrem Kini Susupi Hobi Game Online Anak
-
Mahasiswa Melek Literasi: Gerakan Kecil yang Bikin Dampak Besar
-
Cara BNPT Perkuat Perlindungan Khusus Anak Korban Terorisme
-
5 Rekomendasi Merk Skincare yang Sudah Sertifikasi Halal dan BPOM, Aman Buat Muslimah
-
110 Anak Direkrut Teroris Lewat Medsos dan Game, Densus 88 Ungkap Fakta Baru
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Lelah dengan Hiruk Pikuk Kota? Ini 3 Hidden Gem Wisata Alam Paling Estetik untuk Gen Z Healing
-
5 Fakta Mengapa Kabupaten Bogor Jadi Juara Daerah Termiskin se-Indonesia
-
Ini 4 Rekomendasi Sepeda Anak Usia 3-6 Tahun di Bawah Rp1 Juta, Awet dan Melatih Motorik
-
Setelah Bebas, Napi Ini Justru Menolak Keluar Penjara: Alasannya Mengiris Hati
-
Back to School! 4 Rekomendasi Sepeda Sekolah Murah dan Nyaman, Mulai 1 Jutaan Aja