Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Rabu, 05 Januari 2022 | 14:27 WIB
Ilustrasi sholat, salat, shalat, tahiyat (envato)

Nilai Shalat Dhuha selanjutnya dapat dilihat dari sebuah hadis dari Anas bin Malik menyatakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, “Barangsiapa yang melaksanakan shalat shubuh secara berjama’ah lalu ia duduk sambil berdzikir pada Allah hingga matahari terbit, kemudian ia melaksanakan shalat dua raka’at, maka ia seperti memperoleh pahala haji dan umroh.” Beliau pun bersabda, “Pahala yang sempurna, sempurna dan sempurna.” (HR. Tirmidzi no. 586. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)

Menurut Al-Mubaarakfuri waktu tepat yang dimaksud dalam “melaksanakan shalat dua raka’at” adalah ketika matahari sudah ada pada titik setinggi tombak hingga saat seseorang dilarang melaksanakan shalat. Shalat ini juga dapat disebut sebagai Shalat Isyroq. Menurut Imam Ibnu Utsaimin, Shalat Isyroq ini merupakan Shalat Dhuha yang ditunaikan di awal waktu.

Orang yang Menunaikan Shalat Dhuha Adalah Orang yang Taat

Jika kamu ingin dimasukkan ke dalam golongan orang yang taat, maka ibadah Shalat Dhuha adalah ibadah yang harus kamu tunaikan. Menurut hadis dari Abu Hurairah, Rasulullah pernah bersabda, “Tidaklah menjaga shalat sunah Dhuha melainkan awwab. Inilah shalat awwabin” (Syarh Shahih Muslim, 6:30). Sesuai dengan penjelasan Imam Nawawi, awwab adalah muthii' atau orang yang taat. Beberapa orang meyakini bahwa arti dari awwab adalah orang yang kembali taat.

Baca Juga: Niat Shalat Dhuha Berserta Doa Setelah Shalat

Waktu Tepat Untuk Melaksanakan Shalat Dhuha

Kita sudah sedikit menyinggung masalah waktu Shalat Dhuha di atas. Sebuah hadis dari Amr bin Abasah menjelaskan, “Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam datang ke Madinah, ketika itu aku pun datang ke Madinah. Maka aku pun menemui beliau, lalu aku berkata: wahai Rasulullah, ajarkan aku tentang shalat. Beliau bersabda: kerjakanlah shalat shubuh. Kemudian janganlah shalat ketika matahari sedang terbit sampai ia meninggi. Karena ia sedang terbit di antara dua tanduk setan. Dan ketika itulah orang-orang kafir sujud kepada matahari. Setelah ia meninggi, baru shalatlah. Karena shalat ketika itu dihadiri dan disaksikan (Malaikat), sampai bayangan tombak mengecil” (HR. Muslim no. 832)

Dari hadis di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa waktu Shalat Dhuha dimulai sejak matahari setinggi tombak hingga sebelum matahari condong ke arah barat. Syaikh Abdul Aziz bin Bas mengeluarkan fatwa yang menjelaskan bahwa waktu Dhuha dimulai 15 menit setelah matahari terbit. Akan tetapi, sangat dianjurkan untuk menunaikan Shalat Dhuha ketika posisi matahari sudah tinggi dan sinarnya sudah terik.

Demikian sedikit penjelasan mengenai nilai Shalat Dhuha, ibadah yang dapat memberikan kita pahala sebesar pahala orang yang berhaji dan umroh.

Kontributor : Firda Nuril Huda

Baca Juga: Niat Shalat Dhuha: Mulai Dari Tata Cara Hingga Waktu Pelaksanaan

Load More