Nilai Shalat Dhuha selanjutnya dapat dilihat dari sebuah hadis dari Anas bin Malik menyatakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, “Barangsiapa yang melaksanakan shalat shubuh secara berjama’ah lalu ia duduk sambil berdzikir pada Allah hingga matahari terbit, kemudian ia melaksanakan shalat dua raka’at, maka ia seperti memperoleh pahala haji dan umroh.” Beliau pun bersabda, “Pahala yang sempurna, sempurna dan sempurna.” (HR. Tirmidzi no. 586. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)
Menurut Al-Mubaarakfuri waktu tepat yang dimaksud dalam “melaksanakan shalat dua raka’at” adalah ketika matahari sudah ada pada titik setinggi tombak hingga saat seseorang dilarang melaksanakan shalat. Shalat ini juga dapat disebut sebagai Shalat Isyroq. Menurut Imam Ibnu Utsaimin, Shalat Isyroq ini merupakan Shalat Dhuha yang ditunaikan di awal waktu.
Orang yang Menunaikan Shalat Dhuha Adalah Orang yang Taat
Jika kamu ingin dimasukkan ke dalam golongan orang yang taat, maka ibadah Shalat Dhuha adalah ibadah yang harus kamu tunaikan. Menurut hadis dari Abu Hurairah, Rasulullah pernah bersabda, “Tidaklah menjaga shalat sunah Dhuha melainkan awwab. Inilah shalat awwabin” (Syarh Shahih Muslim, 6:30). Sesuai dengan penjelasan Imam Nawawi, awwab adalah muthii' atau orang yang taat. Beberapa orang meyakini bahwa arti dari awwab adalah orang yang kembali taat.
Waktu Tepat Untuk Melaksanakan Shalat Dhuha
Kita sudah sedikit menyinggung masalah waktu Shalat Dhuha di atas. Sebuah hadis dari Amr bin Abasah menjelaskan, “Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam datang ke Madinah, ketika itu aku pun datang ke Madinah. Maka aku pun menemui beliau, lalu aku berkata: wahai Rasulullah, ajarkan aku tentang shalat. Beliau bersabda: kerjakanlah shalat shubuh. Kemudian janganlah shalat ketika matahari sedang terbit sampai ia meninggi. Karena ia sedang terbit di antara dua tanduk setan. Dan ketika itulah orang-orang kafir sujud kepada matahari. Setelah ia meninggi, baru shalatlah. Karena shalat ketika itu dihadiri dan disaksikan (Malaikat), sampai bayangan tombak mengecil” (HR. Muslim no. 832)
Dari hadis di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa waktu Shalat Dhuha dimulai sejak matahari setinggi tombak hingga sebelum matahari condong ke arah barat. Syaikh Abdul Aziz bin Bas mengeluarkan fatwa yang menjelaskan bahwa waktu Dhuha dimulai 15 menit setelah matahari terbit. Akan tetapi, sangat dianjurkan untuk menunaikan Shalat Dhuha ketika posisi matahari sudah tinggi dan sinarnya sudah terik.
Demikian sedikit penjelasan mengenai nilai Shalat Dhuha, ibadah yang dapat memberikan kita pahala sebesar pahala orang yang berhaji dan umroh.
Kontributor : Firda Nuril Huda
Terpopuler
- Breaking News! Akhir Pahit Mees Hilgers di FC Twente
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- Uya Kuya Klarifikasi Video Joget 'Dikira Rp3 Juta per Hari itu Gede'
- 15 Titik Demo di Makassar Hari Ini: Tuntut Ganti Presiden, Korupsi CSR BI, Hingga Lingkungan
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 24 Agustus: Raih Skin SG2 dan Diamond di Akhir Pekan
Pilihan
-
Here We Go! FC Utrecht Lepas Miliano Jonathans ke Timnas Indonesia
-
Danantara Pecat Immanuel Ebenezer dari Komisaris Pupuk Indonesia Usai Terjaring OTT KPK!
-
Emil Audero Debut Sensasional, Kini Siap Duel Lawan Jay Idzes di Akhir Pekan
-
Starting XI Terbaik Liga Inggris Pekan Kedua: Minus Pemain Manchester United
-
Terungkap! Mauro Zijlstra dan Miliano Jonathans Awalnya Beda Proyeksi di Timnas Indonesia
Terkini
-
Skandal Suap Kades Cikuda, Perusahaan Properti Diduga Jadi Otak di Balik Uang Rp3 Miliar
-
Dugaan Gratifikasi Rp 3 Miliar Guncang Bogor, Kades Cikuda Diperiksa Terkait Jual Beli Tanah
-
Siap-Siap! Tarif PBB Kota Bogor Naik Jadi 0,25%
-
Buruan! Link DANA Kaget Spesial Hari Ini, Dapatkan Saldo Gratis Tanpa Ribet
-
5 Fakta Drama Uang Rp50 Juta Milik Korban Pencurian di Kejari Bogor, Kok Bisa Nggak Ada?