SuaraBogor.id - Sekretaris Jenderal Ikappi Reynaldi Sarijowan meminta kepada pemerintah untuk memberikan kompensasi kepada pedagang pasar yang masih memiliki stok minyak goreng lama.
"Kami minta juga kepada pemerintah untuk memberikan kompensasi kalau di ritel diberikan kompensasi dengan stok yang lama maka stok yang lama di pasar tradisional hari ini juga harus diberikan kompensasi," ujar Reynald, dikutip dari Wartaekonomi--Jaringan Suara.com, Rabu (26/1).
Menurut Reynaldi, kompensasi diharapkan dapat diberikan kepada pegadang di pasar tradisional, sama seperti ritel modern yang telah terlebih dahulu menyalurkan minyak goreng satu harga tersebut.
"Karena kan ada selisih dan selisih inilah yang harus ditutup, kalau pasar tradisional masih dianggap sebagai anak kandung seharusnya pemerintah juga memberikan kompensasi serupa jangan seperti dianak tirikan dan anak emasnya ritel," ujarnya.
Baca Juga: 30 Tahun Pasca "Blue Diamond Affair", Arab Saudi dan Thailand Sepakat Pulihkan Hubungan Diplomatik
"Kompensasi dengan nilai yang setara atau dengan modal yang telah dikeluarkan artinya pemerintah bisa memberikan seperti yang diberikan kepada ritel modern. Jadi secara teknis kita lagi susun ini semua. Dan kita sedang menyusun antara pemerintah dan kami dari hulu sampai hilir ini ada transparansi, jadi kita langsung sampaikan saja stok yang ada di pedagang," ungkapnya.
Hal tersebut dirasa sangat perlu dilaksanakan guna menekan kerugian yang akan dihadapi oleh pedagangan pasar.
Sebelumnya, Kebijakan satu harga minyak goreng Rp 14 ribu per liter yang dikeluarkan Pemerintah disebut mendatangkan mudarat bagi pedagang kecil.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Jawa Barat Nandang Sudrajat. Menurutnya, banyak pedagang di pasar tradisional yang merugi akibat operasi pasar minyak goreng melalui minimarket.
"Nasib pedagang kecil akan terus terpuruk karena harus menjual minyak goreng stok lama dengan pembelian mahal antara Rp 17 - 18 ribu, dan dipaksa harus habis dalam satu Minggu ke depan. Ini sesuatu yang mustahil, karena orang sudah memiliki cadangan minyak goreng hasil dari operasi pasar," kata Nandang, dikutip dari Suara Jabar.
Baca Juga: Duh! Subsidi Minyak Goreng Rp14 ribu Per Liter, Tak Bisa Dirasakan Warga di Banjarnegara
Berita Terkait
-
Pemerintah Antisipasi Bencana, Biar Liburan Aman dan Lancar saat Nataru
-
Mendag Ancam Distributor Minyak Goreng MinyaKita yang Jual di Atas HET
-
Rencana Kenaikan PPN 12 Persen Tahun Depan Banyak Disorot, Komisi XI DPR Lempar Bola ke Pemerintah
-
Deflasi dan PHK: Jeritan Pedagang Pasar Johar Baru, Tukang Bajaj Pun Ikut Merana
-
Bantu UMKM Stagnan, Pemerintah Gandeng Deddy Corbuzier cs Lewat UMKM Insight 2025
Tag
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
SIPD Bermasalah, Pemkab Bogor Minta Bantuan Pusat untuk Lancarkan Proyek Strategis
-
Perumda Air Pemkab Bogor Beri Diskon Spesial, Pelanggan Non-Aktif Bisa Kembali Nikmati Air Bersih Murah
-
Dapat Tiga Keluhan Utama di Dapil 5, Rudy Susmanto Janji Realisasikan Jika Terpilih Jadi Bupati Bogor
-
Soal TPS di Titik Rawan Bencana, Ini Kata KPU Kota Bogor
-
Fakta Baru Pembunuhan Sadis di Pamijahan Bogor: Motif Uang Gadai Motor di Facebook